Lama Sakit Laryngopharyngeal Reflux (LPR) – Setelah tulisan saya tentang pengalaman LPR, pengobatan, dan menu yang disarankan dokter tayang di blog, banyak yang menghubungi saya via facebook, Instagram, email, dan wa.
Salah satu yang belum terjawab dari tulisan saya adalah detail lama penyembuhan atau berobat. Akhirnya saya coba cek chat ke teman dan dokter, cek video youtube dan job sebagai blogger saat sakit LPR ini.
Dan sepertinya di tulisan ini akan banyak link dan foto di tulisan ini, sebagai tanda kronologis sakit LPR yang saya alami.
Sebelumnya akan saya bedakan antara LPR dan asam lambung. LPR dapat terjadi tanpa menunjukkan gejala nyata sehingga menjadi lebih sulit untuk didiagnosis dibandingkan penyakit asam lambung. Kalau asam lambug biasanya sakit perut, muntah, hingga tuh asam keluar. Sampai terasa pahit di mulut.
Kalau LPR lebih ke menunjukkan gejala lendir berlebih pada tenggorokan, sensasi terbakar di tenggorokan, batuk kronis, suara serak, rasa sakit, kesulitan menelan dan rasa pahit di bagian belakang tenggorokan. Jadi meski mirip dengan asam lambung, LPR biasanya tidak disertai mulas dan gejala klasik asam lambung lainnya. Inilah sebabnya mengapa kadang LPR disebut sebagai silent reflux. Dia diam-diam menyerang.
Sakit LPR saya bermula dari banyaknya kegiatan mulai pagi hingga malam. Saat itu saya dan teman-teman mendapat kesempatan untuk mereview menu legendaris kota Malang. Kalau pas luang sehari bisa kuliner di 2-3 tempat berbeda, nyicip menu lezat. Jadi aktivitas saya, pagi-sore ngajar, pulang dari ngajar-malam kulineran. Sampai kos capek tidur. Ini kesalahan awal saya, setelah kenyang tidur. Apalagi saat itu saya capek aktivitas mulai pagi. Klop deh.
Maret 2019, aktivitas seabreg, makan enak, kerja mulai pagi sampai malam. Saya periksa di dokter umum, kata Bu Dokter sakit batuk biasa. Namun satu yang aneh, tiap selesai makan saya selalu muntah-muntah. Tak jarang apa yang saya makan keluar semua. Saya pikir saat itu masuk angin. Batuk ngiklik dan muntah-muntah. Selain minum obat dari dokter, saya bekam.
Bulan Maret selain review makanan, saya juga mempersiapkan pendaftaran Bantu Guru Melihat Dunia (BGMD) dan pendaftaran Guru Berprestasi (Gupres). Di tengah kesibukan sekolah, liputan, dua lomba ini, bolak balik mengurus kelengkapan haji, dan kejar target pelunasan untuk haji. Saya berpikir sakit saya adalah pikiran dan capek.
Karena April belum ada tanda-tanda sembuh. Saya ganti dokter, masih dokter umum. Kata beliau sama seperti dokter sebelumnya. Sakit batuk biasa, kecapekan. Karena sebelumnya bekam saja belum sembuh. Selain memperbaiki nutrisi makan, mengonsumsi obat, saya juga mengonsusi herbal. Diantaranya jahe, habbats sauda, klorofil, vitamin, dan lain-lain. Bekam juga masih 2-3 minggu sekali.
8 April setelah mengawas kelas VI ujian di SD Karang besuki, saya mengurus biometrik haji di Depag.
15 April membuat video untuk Gupres. Saat itu saya belum punya mix. Bolak-balik meludah, tenggorokan serik, suara tidak bisa terlalu keras. Jadi perjuangan banget syutingnya. Videonya baru saya upload Mei.
Video Gupres
16-23 April usaha mengumpulkan syarat dan berkas Gupres, konsultasi ke Pengawas, bikin KTI, dan lain- lain.
23 April pengumpulan berkas Gupres.
25 April saat siswa proyek akhir. Suara benar-benar tidak mau keluar kalau tidak dipaksa. Saya mulai puasa suara. Tidak bicara kalau tidak penting sekali. Sejak April saya sudah sering meludah, rasanya tenggorokan basah, dan masih tetap muntah-muntah.
Selesai proyek akhir saya memaksakan diri mengambil video untuk syarat BGMD. Saat ambil video, maksain kluar tuh suaranya heheh. Deadline lomba ini April 2019. Salah satu syarat BGMD adalah cek Kesehatan. Saat itu saya cek Kesehatan. Kata dokter sehar. Hanya batuk karena kecapekan. Alhamdulillah. Jadi April saya saya cek ketiga dokter berbeda. Semua menjawab kalau hanya batuk dan kecapekan.
Video suara agak hilang ada di sini.
Mencari peluang di BGMD ternyata belum berhasil. Tahun kemarin masih sampai tahap wawancara. Tahun ini sepertinya lebih mengutamakan untuk guru 3T.
30 April 2019 saya tes tulis lomba Gupres. Ketika tes saya berdoa agar tidak mengantuk karena efek obat.
2 Mei periksa Kesehatan untuk kelengkapan haji di Puskesmas Kepanjen. Periksa Kesehatan lengkap mulai dari darah, urine, hingga paru-paru. Alhamdulillah hasilnya bagus semua. Paru-paru juga bersih. Saya makin positif thinking ini batuk biasa. Karena hasil tes Kesehatan bagus semua.
Di sisi lain, saya makin bertanya-tanya. Ini saya sakit batuk lama, selalu keluar lendir, bahkan dokter juga tahu saya bolak-balik ke kamar mandi untuk meludah. Tapi cek Kesehatan fine-fine aja.
3 Mei 2019 tes wawancara Gupres. Saat wawancara batuk saya menjadi, tenggorokan kering. Jadi harus sering minum. Alhamdulillah saat itu wawancara lancar, meski saya harus izin menjawab dengan suara pelan dan serak. Selesai wawancara, saya mengurus buku tabungan haji yang hilang.
4 Mei 2019, batuk saya makin menjadi, suara udah sulit keluar. Saat itu saya ada review Abah Odil dan job liputan Sobatku ke Surabaya. Karena sudah perjanjian di awal, saya sungkan kalau mundur. Jadi bismillah seselai review Abah Odil saya berangkat ke Surabaya. Sampai sana, sempat jadi guyonan kalau suara saya hilang, kok tidak istirahat saja, dan berbagai nasehat yang lain. Ya, beginilah cari duit.
Alhamdulillah saat saya liputan, saya dapat voucher menginap. Jadi agar tidak terlalu capek saya menginap di Surabaya. Kembali ke Malang keesokan harinya.
5 Mei, dari Surabaya saya langsung ke acara Indonesian Social Blogpreneur (ISB). Di kantor Indosat Malang. Di sini suara saya makin kecil bahkan tidak keluar. Banyak pertanyaan, suara saya diculik siapa heheh. Ya beginilah, kalau sudah janji datang acara terus tidak datang tuh sungkan, jadi bismillah. Alhamdulillah di event ini saya menang lomba live twitter. Ya, suara nggak keluar, jempol aja yang diaktifin ngetweet heheh.
6 Mei pelunasan haji. Alhamdulillah. Akhirnya yeaaai.
7 Mei tiba-tiba saya kepikiran curhat sama teman yang dulu jadi dokter, menceritakan sakit yang saya alami. Doi menyarankan ke THT. Jujur selama sakit saya tidak pernah membayangkan bakal ke THT. Saat teman saya mengucapkan THT, ingatan saya ke walimurid yang dokter THT. Ayah murid saya yang bernama dr. Ahmad Dian Wahyudiono Sp. Tht-kl (K). Saya pun menghubungi istri beliau. menanyakan jam praktik. Alhamdulillah saya dapat jam praktik di RS Unisma, RS Persada, dan RSSA, janjian tanggal 10 periksa.
9 Mei 2019 saya benar-benar tidak bisa bersuara. Jadi di kelas saya buat game bisu. Kami bercakap-cakap lewat tulisan. Sorenya menjadi hari yang tak terlupa. Saya buka bersama di Hokben. Ya Allah sore itu batuk saya parah! Parah banget! Sampai sungkan sama manajer Hokben. Jadinya saya di sana diam, anteng. Biasanya ada kuis saya aktif join, sore itu saya mengondisikan batuk yang terus bunyi.
10 Mei saya berobat ke dr. Ahmad Dian Wahyudiono Sp. Tht-kl (K) di Unisma. Beliau bilang kalau saya LPR. Untuk meyakinkan, saya cek endoskopi. Pas lihat hasilnya endoskopi, saya merasa bersalah dengan diri sendiri. Tenggorokan saya semacam kena luka bakar. Mbruntul warna gelap.
Sayapun konsultasi banyak hal, terkait penyebab dan apa yang harus saya lakukan Ketika LPR. Sebelum pulang, dr Ahmad Dian memberi saya 2 resep obat, obat lambung dan obat racikan.
Catatan tentang ini ada di sini. Sejak tahu LPR saya juga mulai jaga pola makan sesuai anjuran dokter. Alhamdulillah saat itu puasa. Jadi lebih terjadwal waktu makannya.
Oiya apa hubungannya LPR dengan suara hilang? Ini karena Refluks asam lambung terkadang bisa naik dari perut ke esofagus bagian atas dan tumpah di tenggorokan serta laring, atau pita suara. Laring serta bagian lain di tenggorokan jauh lebih sensitif terhadap asam dibandingkan area perut atau esofagus. Kondisi ini menyebabkan gejala berupa suara serak, batuk kronis, sakit tenggorokan, hingga hilangnya suara..
Kadang asam lambung ini juga sampai ke mulut. menimbulkan rasa pahit atau asam di mulut serta napas bau. Asam yang sampai ke gigi. Hal ini terjadi ketika refluks asam lambung terjadi saat seseorang tertidur atau berbaring dalam posisi horizontal sehingga meningkatkan kemungkinan asam masuk ke mulut. Dalam posisi tegak, gravitasi mencegah asam lambung mengalir jauh dari dari perut. Saya pun baru nyadar kalau udah 2x ke dokter gigi karena sakit gigi. Ternyata itu tidak murni sakit gigi, tapi bisa juga efek LPR.
Kegiatan pembelajaran bagaimana? Saya lebih banyak ke praktik. Alhamdulillah saat itu anak-anak banyak liburnya: libur kelas VI ujian, libur awal puasa, libur kelas VI praktik, dan libur lainnya. Alhamdulillahnya lagi, sebagian besar materi tuntas. Allah mengatur semuanya. Alhamdulillah.
16 Mei pagi saya beli kasur lipat yang ada rangka besinya buat di kos, selama ini saya pakai kasur lipat yang langsung di lantai. Meski sudah dobel 2 kasur plus karpet buat alas masih saja terasa dingin. Lha kalau dingin batuk ngiklik. Apalagi saya alergi dingin juga. Biar cepat sembuh, tidurnya yang hangat dan pakai bantal dengan tinggi 10-15 cm.
16 Mei sore saya kontrol lagi, tetap di Dokter Ahmad Dian. Hanya saja kali ini tidak di RS Unisma tapi di Persada. Karena beliau praktik di sana. Selain periksa saya jug endoskopi lagi. Alhamdulillah hasilnya membaik. Sejak saat itu saya 2 MINGGU SEKALI KONTROL.
19 Mei manasik haji ke Kepanjen. Jadi selama proses penyembuhan ini saya sering Malang-Kepanjen-Sumberpucung untuk mengurus keperluan haji. Sementara tidak membawa sepeda motor sendiri, tubuh belum fit. Untuk aman saya pakai gojek/grab.
28 Mei mengurus proses haji di dinas Kota Malang
30 Mei dan beberapa hari di 10 terakhir Ramadhan saya itikaf di Masjid Abu Bakar Dieng. Sebenarnya ini agak memaksakan diri. Namun karena sudah terbiasa itikaf sejak 2012 di sini, kalau tidak I’tikaf rasanya ada yang kurang. Jadi bismillah berangkat itikaf. Saya yang biasanya itikaf hanya bawa mukena dan dan qur’an, kali ini bawa bantal dan selimut heheh. Lebih prepare. Karena tidak boleh dingin dan harus pake bantal dengan tinggi sekitar 15cm.
11 Juni saya ke dokter gigi lagi untuk periksa dan cabut gigi.
13 Juni silahturahim syawal. Masih batuk, suara juga serak agak hilang.
14 Juni 2019 gladhi bersih perpisahan kelas 6. Suara saya masih hilang
15 Juni 2019 Manasik haji di Pendopo Kepanjen, suara saya juga hilang
16 Juni halal bi halal calon jamah haji. Suara saya lenyap.
19 Juni raport yang saya input eror, office 365 saya tidak bisa mengakses office si rapot. Rasanya wow banget. Masih sakit pula. Ditambah ada yang komen, “hati-hati nanti kalau haji dapat pengalaan buruk. Soalnya kamu bukan orang baik,” jleb nggak sih dengarnya?
Kita sedang sakit, repot rapot, bikin tugas murid selama ditinggal haji, eee.. digituin. Saya Cuma bisa istighfar. Mulai merenung. Iya saya bukan orang baik, dan beruntung sekali Allah memanggil saya haji. Di haji bagaimana? Alhamdulillah yang saya takutkan tidak terjadi, di Madinah dan Mekah hepi terus, betah heheh. Mungkin saat itu saya sedang sensi, biasa perempuan kalau mau datang bulan.
Untuk rapot alhamdulillah dapat pinjaman laptop, semalam saya lembur. Alhamdulillah kelar.
22 Juni 2019 penerimaan rapot. Suara saya masih hilang. Bicara pelan dan sedikit. Alhamdulillah walimurid memaklumi.
23 Juni 2019, refreshing sejenak. Meski belum sembuh. Saya, Mbak Ima, dan Mbak Mega ke Batu Night Square (BNS). Refreshing ini sebagai reward buat diri sendiri karena telah menyelesaikan target plus itung-itung ngumpul sebelum saya berangkat haji. Sepanjang perjalanan saya puasa suara hehhe.
24 Juni 2019 hunting perlengkapan haji, salah satunya kacamata minus yang bisa auto gelap kalau terkena sinar matahari. Karena saya minus, jadi beli kacamatanya tidak bisa kacamata hitam aja, harus ada yang buat minus.
30 Juni 2019, manasik haji di Islamic Centre. Saya masih belum boleh banyak bicara.
3 Juli ada manasik di Kepanjen, seperti biasa tidak boleh banyak bicara.
8 Juli 2019 periksa terakhir di poli paviliun RSSA skalian saya minta resep selama haji. Beliau hari itu ada jadwal di sana. Alhamdulillah keadaan membaik, meski belum boleh banyak bicara. Suara mulai keluar.
9 Juli pelepasan calon jamaah haji 2019 di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Malang. Suara keluar sedikit. Tidak sering meludah, tenggorokan dan lidah tidak terasa panas.
10 Juli pengumpulan koper di KBIH. Hemat suara.
12 Juli masih batuk sedikit, alhamdulillah sudah tidak sering buang ludah. Makanan tetap dijaga.
13 Juli ke embarkasi Surabaya. Alhamdulillah berangkat haji meski belum sembuh total. Suara mulai keluar meski belum bisa bicara banyak. Kalau saya pernah baca, salah satu cara untuk menilai hasil pengobatan untuk LPR adalah melalui penggunaan ukuran kualitas suara kita. Alhamdulillah senang mendengar suara saya kembali.
Selama haji, alhamdulillah batuk sudah tidak begitu parah. Makan tetap dijaga, saya lebih banyak sayur dan buah dibanding daging/ayam/telur. Pengeluaran lebih sih, soalnya jatah makan seringkali daging. Tapi alhamdulillah lebih nyaman ditenggorokan. Cerita tentang haji lanjut di tulisan lain.
Jika menilik kronologis di atas, saya mulai merasa sakit dan periksa ke dokter umum bulan Maret 2019. 4-5 dokter umum mengatakan sakit batuk biasa.
Tanggal 10 Mei 2019 beralih ke dokter THT, pak dr. Ahmad Dian Wahyudiono Sp. Tht-kl (K) langsung menyampaikan kalau itu LPR, untuk meyakinkan saya cek endoskopi. Dalam hati saya nyesal, kenapa tidak dari dulu ke dokter THT!
Mei – Juli saya sekitar 5 kali kontrol. Alhamdulillah mulai membaik meski belum bisa dikatakan sembuh beneran. Tapi alhamdulillah sudah bisa bicara meski tidak banyak, tenggorokan dan lidah tidak sakit, muntah jarang, dan keluhan-keluhan lain mulai hilang.
Untuk kegiatan, alhamdulillah meski LPR tetap bisa beraktivitas penuh, bisa dicek di aktivitas saya yang tetap padat heheh. Dengan kata lain LPR tidak membuat lemas, letih, lesu. Namun demikian tetap harus cukup tidur.
Satu moment yang membuat saya merasa benar-benar sembuh adalah saat haik Gua Hiro. 20 Agustus 2019, setelah prosesi haji selesai, saya bersama 7 jamaah haji 1 KBIH ke Gua Hiro. 4 laki-laki 3 perempuan. Karena destinasinya sulit, jadi tidak semua ikut.
Kami mendaki di sepertiga malam terakhir. Dengan harapan bisa sholat Shubuh di puncak. Lha saat mendaki, masih di tengah-tengah mendaki, belum sampai puncak. Saya merasa seluruh tubuh panas, mulai kaki hingga kepala. Hingga akhirnya saya muntah-muntah. Muntah cairan putih kental dan encer. Entah itu dahak, asam di lambung, atau lendir-lendir entahlah, yang jellas buanyaaaak. Mungkin kalau dimasukan wadah, bisa satu panci itu muntahan saya hehe.
Setelah muntah hingga puas, rasanya plong. Batuk saya sembuh. mashaAllah. Setelah itulah saya merasa sehat. Alhamdulillah. Tapi aat nulis ini bukan berarti sembuhnya dengan naik gunung lo ya. Hahaha. Ini hanya share pengalaman saja.
Kalau dihitung-hitung saya sakit Maret-Agustus, total sekitar 6 bulan. Dengan control 4-5 di dokter umum yang berbeda lanjut 4-5 kali di dokter yang sama.
Di dokter yang sama setelah kita menemukan dokter yang cocok. Mengapa di dokter yang sama? Agar kita bisa mengikuti perkembangan sakit kita. Kecuali ditengah jalan ada yang meragukan, baru kita cari second opinion. Alhamdulillah hingga sembuh saya di dokter Ahmad Dian. Meski ganti-ganti RS, dokternya tetap hehe. Untuk kota Malang beliau praktik di RSI Unisma, paviliun RSSA, dan RS Persada.
Tips bagaimana agar LPR tidak kambuh lagi, di tulisan berikutnya.
40 Comments. Leave new
Mbak ditunggu ya tulisan selanjutnya. Saya memiliki keluhan yg sama, tulisan mbak mbak benar benar bisa menguatkan
ok kak.. rekomen dong tulisan berikutnya tentang apa hehe
Mbak zie aku juga merasakan ham yg sama
Blom hampir genap sebulan ini LPR melanda
Idah periksa ke thtkl dn dberi obat pula
Smpe 2 dikter thtkl berbeda
Alhmdulilah suara dn sebagainya udah baikan
Akan tetapi mengapa rasa ganjal dtenggorokan masi saja ada
mba maaf saya numpang cerita juga. keluhan saya saa seperti mba. sya jg sudah dri 2022 mnderita LPR. batuk sudah sembuh namun terasa ada ganjalan di tenggorokan yang tidak hilang2. bahkan semakin hari terasa semakim membesar. saya jg sudah bolak balik ke beberapa dokter hampir 6 dokter dan minum obat yg diresepkan tapi tidak kunjung sembuh. saya ingin melakukan pemeriksaan gastroskopi namun masih bingung bagaimna langkah2nya agar bisa pakai BPJS. kalau mba bagaimana kondisinya skrg? apakah masih konsul ke dokter2 THT? Ata skrg sdh lebih membaik dan yg mengganjal di tenggorokan sudah hilang? 🙏
saat ini saya juga merasakan hal sama.
awalnya GERD tp ada kemungkinan ke LPR karena kesulitan telan makanan sampai saat ini (kurang lebih sdh 1 bulan dan terasa ada yg menganjal)..
saat ini sedang tahap pengobatan di dokter THT (Alhamdulillah bisa menggunakan layanan BPJS)..
tapi seperti itu ketika sulit makan tp di paksakan harus makan biar ada asupan gizi… tenggorokan jadi sakit dan kadang dada sesak .
Halo Mba apakah sudah membaik?
saya juga sepertinya LPR dan sudah 2 bulan lebih rasa mengganjal di tenggorokan belum hilang jadi makan pun masih terbatas. Apakah mba nya sudah sembuh total sekarang? Boleh minta konsultasinya mba minum obat setiap hari selama berapa lama atau kah ada cara lain utk penyembuhannya ?
alhamdulillah sembuh total dan tetap harus jaga pola makan mb.. agar tidak kambuh lagi.
yang dirasakan sama mb,, say juga itu..
minum obat sampai sembuh mbak..
Siang mba apa kabar? Maaf saya mau nanya apakah waktu mengalami LPR ada sesak nafas saat batuk? Saya jg lg mengalami LPR tapi suka batuk ada sesak nafas, terimakasih mba, salam sehat dan sukses🙏.
iya kak.. sesak, batuk, muntah2, tidak bisa tidur..
semoga segera pulih y kak…
Kak, apakah udah sembuh LPR nya kak? Aku juga lagi LPR. Dah 1 tahun lebih ngak sembuh sembuh. Kakak makan nya apa aja?
alhamdulillah sembuh ka..meski sudah sembuh, harus tetap jaga pola makan dan hidup sehat agar tidak kambuh 🙂
alhamdulillah sdh sembuh… makan yg aman buat lambung.. rebus2an. stop gorengan dan es kak
ass,mbak sy jg didiagnisa oleh dokter LPR juga apakah bisa sembuh total?
inshaAllah bisa.. alhamdulillah sampai sekarang tidak kambuh.. smg tidak kambuh terus heheh
halo mbaa… selama lpr makannya apa ya?? trus batnya masih lanzo??
lalu mbak mengonsumsi lanzo brp lama yaa?? apakah pernah putus sebelumnya?
Kalau bantalnya seperti ala ya Bu ? Bantalnya khusus beli atau ditumpuk dua saja ?
bantalnya bebas, yang penting lebih tinggi dari posisi perut
mb sy ke tht 2x knp sy tidak sembuh2 sampai stress sy, untuk malang dokterbtgt recommend siapa y mb
saya dulu 5x lebih ka.. pengobatan selama 6 bulan.. endoskopi sekitar 3x. Untuk Malang, saya k dokter Dian. beliau di Unisma, RSSA, dan Persada
saya pengobatan 6 bulan rutin mb.. lebih dari 3x.
Saya di dokter Dian. beliau praktik di RSSA, Unisma, dan Persada
Salam kenal.Sy seperti mba.Sy di ksh lanzoprasole 2x sehari sebelum makan.
Kalo boleh tau yg racikan itu utk lambung atau utk apa mba? Dokternya jauh dari tempat saya.Kalo beliau praktek di Jkt sy akan sgra hadir.
sama mbak.. saya lanzo juga dua kali sehari.
yang obat racik saya kurang tahu,.. biasalah tulisan dokter penuh misteri hahaha
Mba obatnya apa saja ya??sya sprtinya lpr dehh..sya gerd udh 3thn.. dan ini sensasinya udh msk ge lpr..
Tolong dibalas ya mba..makasih
obatnya lanzo dan racik kak…
dan yang terpenting lagi, jaga pikiran dan gaya hidup 🙂
semoga segera sembuh ya..
Saya juga memgalami hal yg sama, berobat ke THT RS JMC, di kasih obat RENIVEL 150 1×1 sebelum tidur, PEPZOL 40 2×1 1-jam sebelum makan, makan terakhir 3jam sebelum tidur, dan gak boleh rebahan setelah makan 2jam. Semoga membantu 🙏
betul.. tidak boleh rebahan setelah makan.. nunggu paling nggak 2 jam..
Mbak, berarti tidak mengalami sulit menelan atau gmn?
mengalami.. apalagi pas awal-awal.. makannya yang halus-halus aja
Mba mau tnya dong, saya juga penderita lpr sudah sekitar 2 tahun. Sdh minum obat tapi mungkin karena tidak teratur, saya rasa sakit saya jadi lebih parah. Tenggorokan saya rasanya kadang nyeri dan sesuatu yang mengganjal di tenggorokan seperti lebih besar dari sebelumnya. Mba skrg spa sdh sembuh total? Apa tidak ada sesuatu yg terasa mengganjal di tenggorokan? Trs wakth periksa endoskopi itu gmn mba? Yg masukin kamera smpai di tenggorokan saja atau yg sampai di lambung? Saya juga seperti itu tapi hanya sampai tenggorokan, trakhir dokter bilangnya udh sembuh tapi masi terasa di tenggorokan. Pengennya periksa di spesialis gastroenterolog biar bisa endoskopi yg smpai ke lambung, tapi mahal. Jdi saya bingung sya harus prksa di dokter lain atau gmna ya. Mohon sarannya aja mba. Makasih ya sehat selalu.
sebaiknya teratur mbak… agar segera pemulihan.
alhamdulillah sudha sembuh total, tapi tetep makan yang ramah lambung dan mengurangi kopi.
endoskopi saya di tenggorokan..
kalau tenggorokan udah pulih, inshaAllah dah pulih mbak..
setelah sembuh tetap jaga gaya hidup dan makan makanan yang ramah lambung. Semoga segera sehat dan tidak kambuh lagi ya Mbak.. aamiin
hi kak , saya juga didiagnosa sakit LPR, sdh berjalan 2 bln dri awal gejala suara serak.. tapi saya tidak terlalu mengalami batuk parah. Apakah bisa sembuh total untuk suara? karena skrg suara saya sdh tidak serak, tapi saya tidak bisa bicara terlalu keras.. Terima kasih
Halo mbak, kalau minum obat teratur, yang terasa mengganjal itu, lama2 akan terasa menipis dan hilang. Kalau saya krn ada faktor gangguan kecemasan, akhirnya saya konsul juga ke psikiatri, dan Alhamdulillah sembuh mbak. Jangan lupa rajin jalan kaki pagi hari, dan hindari stress.
hallo kak..salam kenal. saya jg baru 1.5bln yll batuk2 gatal awalnya, periksa ke dokt paru n rontgen katanya mild bronchitis, kdg pas gatalnya datang batuknya seperti orang asma pdhl gak ada asma, minum obat mendingan tapi msh gak sembuh, msh ada rasa kasar di dlm tenggorokan, dan paling sering berdehem, kalau enga berdehem suara akan serak. kalau makan yg ada cabe nya pasti batuk2 sampai keluar air mata. obatnya diksh lanso dan domperidon tp kog sdh 10 hr minum gak sembuh ya. jd lama ya kak penyembuhannya?
halo mbak, sy mau tnya utk makanan nya itu tdk boleh ya ayam rebus gitu? apa saja makanan yg mbak makan sewaktu diet LPR
Mbak mau tanya untuk konsumsi lanzoprazole nya itu berapa minggu dan dosis tiap minggunya sama atau bagaimana? Terimakasih
Mbak mau tanya untuk konsumsi lanzoprazole nya itu berapa minggu dan dosis tiap minggunya sama atau berbeda? Terimakasih
sampai sembuh minum lanzo Kak..
tambahannya yang beda
Mba mau tanya,apakah mengalami bau mulut jg???dan tenggorokan berlendir dan rasanya bau terus pahit dan asam
iya mb.. mengalami itu semua 🙁