Biografi Badiuzzaman Said Nursi:
Transformasi Dinasti Usmani Menjadi Republik Turki
Beliau cerdas sekali, buku-buku yang beliau baca langsung menempel d di ingatan dengan baik. Ratusan kitab. Sampai halaman dan baris ke berapa beliau hapal dan paham. Inirbukti dari gelar yang diberikan untuk beliau: Baiduzzaman yang berarti keajaiban zaman.
Ketika saya mengandung Said, saya tidak pernah menginjakkan kaki di atas tanah tanpa menyucikannya dengan berwudhu. Dan ketika dia hadir ke dunia, tidak pernah sehari pun saya menyusuinya tanpa menyucikan diri dengan berwudhu. (hal 9)
Yang jelas-jelas muncul di dalam biografi ini adalah konsep-konsep Nursi mengenai identitas Islam zaman modern, yakni bagaimana ilmu-ilmu Islam tradisional bisa dibangkitkan kembali untuk menyelesaikan persoalan-persoalan kekuasaan dan penguasa, modernitas dan tradisi, serta bagaimana ilmu-ilmu Islam berhubungan dengan kehidupan ini dan kehidupan selanjutnya. Salah satu perhatian utama Nursi adalah bagaimana menghidupkan kembali etika Islam dalam dunia yang sangat sekuler. Dalam pengertian yang lebih dalam, Nursi yakin bahwa tidaklah mustahil bagi etos islami untuk hidup bersama-sama kehidupan kontemporer dan bahwa Muslim bisa menjalankan Islamnya tanpa bantuan penguasa politik. (hal x).
dikeluarkan.
satu tahun belajar kepada kakaknya, Said Nursi memulai pengembaraannya untuk mencari ilmu.
guru yang mengajarinya tidak lagi mengajari hal yang ia belum ketahui sehingga ia memutuskan untuk berpindah mencari guru lain. Ia juga rajin membaca, bahkan dari membaca inilah ia lebih banyak mendapatkan ilmu ketimbang dari gurunya.
lebih dari 200 halaman dalam waktu 24 jam. Menurut pengakuannya kepada kakaknya, ia telah menghabiskan 80 buku selama ia berada di sekolah itu. Iapun
mampu menguasai kitab Jam`ul Jawami, Syarh al-Mawaqif, dan buku fikih karya Ibnu Hajar al-Haitsami. Dan ia mendapatkan ijazah diplomanya dari sekolah itu.
bangunan berkubah di sana.
Ada perbindangan yang unik antara Said Nursi dan Pasya Pasya: Sultan titip salam untuk Anda. Beliau telah memerintahkan untuk menggaji Anda seribu kurus. Kata beliau, saat Anda sudah kembali ke timur, beliau akan menaikkannya menjadi dua puluh hingga tiga puluh lira. Beliau juga menitipkan uang lira emas ini untuk Anda sebagai hadiah kerajaan.”Said: Saya bukan pengemis yang mengejar gaji; saya tidak bisa menerimanya meskipun jumlahnya seribu lira. Saya tidak datang ke Istanbul untuk kepentingan saya sendiri. Saya datang demi bangsa saya. Lagi pula, sogokan yang ingin Anda berikan kepada saya adalah uang suap. Pasya: Anda menolak titah raja. Titah kerajaan tidak boleh ditolak Said: bahkan jika akibatnya adalah dibuang ke laut. Laut akan menjadi kuburan yang lapang. Jika saya dieksekusi, saya akan bersemayam di jantung bangsa. Dan ketika saya datang ke Instambul, saya akan mempersembahkan diri saya sebagai sogokan. Lakukan apa saja sesuka Anda. Saya katakana dengan serius kepada kawan-kawan saya sesame warga negara bahwa hubungan kita dengan pemerintah hanyakah untuk berbakti kepadanya, bukan untuk
mencari gaji. Orang seperti saya berbakti kepada bangsa dan pemerintah dengan cara memberi nasehat dengan memperingatkannya dengan memberi pengaruh yang baik, tanpa mengharapkan imbalan apapun, tanpa berprasangka, tanpa motif-motif tersembunyi dan dengan menyampingkan segala kepentingan pribadi. Kosekuensinya, saya dibebaskan karena tidak menerima gaji. dst (hal 69).
Dengan huruf yang dibuat dalam versi Turki, langkah logis berikutnya adalah membuat Islam versi Turki. Huruf Arab dimusnahkan. Kemudian Bahasa Arab sendiri diganti dengan Bahasa Turki. Mempertahankan Bahasa Arab dianggap tidak sesuai dengan prinsip nasionalisme, salah satu dari enam prinsip Kemalisme (keenam ajaran Kemalisme adalah sekulerisme, nasionalisme, republikan-isme, etatisme, popularisme, dan revolusionisme). Maka setelah Januari 1932 kata-kata Bahasa Arab yang sangat indah untuk azan, tanda, dan symbol Islam yang sangat besar pun dilarang dan diganti dengan versi Turki. Azan versi Turki ini, menurut seorang sejarawan “menyebabkan kebencian yang lebih tersebar luas daripada tindakan-tindakan penganut paham sekuler lainnya, tetap dipakai sampai pemerintahan Demokrat mencabutnya melalui Undang-Undang
pada bulan Juni 1950, sebagai salah satu pekerjaan legislasi pertamanya. Tindakan lainnya adalah yang disebut pemurnian Bahasa Turki dengan menghapuskan kata-kata serapan dari Bahasa Arab dan Persia dan pengenalan atau penciptaan kata-kata Turki. Pada 1934 diperkenalkan nama keluarga. Pada 1935 hari libur diubah dari hari Jumat menjadi hari Minggu, memotong salah satu mata rantai terakhir dunia Islam. (hal
281).
.
tahun 1934.
penangkapan secara besar-besaran terjadi sejak April 1935 di seluruh penjuru Turki. Siapapun yang kedapatan menyimpan salinan Risalah Nur akan ditangkap dan dipenjarakan. Banyak yang tertangkap, banyak juga yang menyembunyikan salinan-salinan tersebut di tempat yang sekiranya tidak terjangkau.
suruhan namun masih bisa bertahan hidup. Ia pun terus menyelesaikan penulisan dan penyebaran Risalah Nur yang kembali menjadikannya ditangkap dan
dipenjarakan pada September 1943.
Anahtari (Kunci Memasuki Dunia Risalah Nur). Saat ini Nursi memiliki kebebasan dan tidak lagi mengalami penindasan yang parah seperti saat
sebelumnya. Nursi pun kembali menjalankan tugas politiknya sebagai ulama penasehat pemerintah.
kunjungan resmi ke Turki. Dia mengundang Said Nursi ke Pakistan dan menawarkan akses ke semua media massa, tetapi Nursi menolak. Ia mengatakan kalau “medan perangnya” adalah Turki. Karena penyakit mendasar yang menjangkiti umat manusiaitu berasal dari sana (hal 456).
Nur. Namun meski begitu, musuh-musuh Said Nursi terus melakukan tuntutan dengan berbagai cara untuk menahan Nursi dan penyebaran Risalah Nur.
4 Comments. Leave new
Wah. Seru bgt ceritanya. Perjuangan Said Nursi luar biasa!
iya Mbak.. luar biasa mengispirasi…:)
Saya juga baru tahu Badiuszzaman setelah baca Api Tauhid nya Kang Abik,sosok yang luar biasa.
sama… benar-benar beliau menginspirasi dunia pendidikan di berbagai negara..