Keterangan Buku:
Judul : 10 Kunci Rezeki ala Sahabat Rasulullah
Penulis : Fauziah Rachmawati
Penyunting : Sri Noor Verawaty
Penyelaras akhir : Dewi Widyastuti & Saptono Raharjo
Penata letak : Ketha
Desain cover : Amygo Febri
Penerbit : PT Bhuana Ilmu Populer – QIBLA
Terbit : 2015
Tebal : 271 hlm.
ISBN : 978-602-0885-43-8
Buku 10 Kunci ala
Sahabat Rasulullah tidak hanya mengajarkan saya untuk menjadi kaya, namun juga
menginspirasi untuk bisa masuk surga melalui kekayaan atau harta yang kita
miliki.
Sahabat Rasulullah tidak hanya mengajarkan saya untuk menjadi kaya, namun juga
menginspirasi untuk bisa masuk surga melalui kekayaan atau harta yang kita
miliki.
Bagi saya, tak
ada yang salah dengan ingin menjadi kaya. Yang salah adalah anggapan bahwa
kekayaan adalah suatu kemuliaan sedang kemiskinan adalah suatu kehinaan. Karena
sesungguhnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah. Islam mengajarkan umatnya
menjadi kaya agar dengan kekayaannya bisa mengajak kebaikan kepada yang lain.
Karena, dengan kekayaan yang dimiliki, kesempatan seseorang untuk berbuat baik,
misalnya memberi bantuan, sedekah, infaq dan sebagainya tentu menjadi lebih
besar peluangnya.
ada yang salah dengan ingin menjadi kaya. Yang salah adalah anggapan bahwa
kekayaan adalah suatu kemuliaan sedang kemiskinan adalah suatu kehinaan. Karena
sesungguhnya, kekayaan dan kemiskinan adalah ujian Allah. Islam mengajarkan umatnya
menjadi kaya agar dengan kekayaannya bisa mengajak kebaikan kepada yang lain.
Karena, dengan kekayaan yang dimiliki, kesempatan seseorang untuk berbuat baik,
misalnya memberi bantuan, sedekah, infaq dan sebagainya tentu menjadi lebih
besar peluangnya.
Menjadi kaya sukses dengan menyelami kehidupan para sahabat Rasulullah membuat saya semakin kecil. Tauladan
dari beliau mencakup semua aspek hidup dan kehidupan. Sukses dunia dan sukses
akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa para sahabat memiliki kecerdasan manajerial
yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan diri dalam berbisnis.
dari beliau mencakup semua aspek hidup dan kehidupan. Sukses dunia dan sukses
akhirat. Hal ini menunjukkan bahwa para sahabat memiliki kecerdasan manajerial
yang tinggi dalam mengelola, mengatur, dan menempatkan diri dalam berbisnis.
Dalam
buku Inspirasi Bisnis ala Sahabat Rasulallah ini, ada banyak hal yang menjadi perhatian saya,
yaitu kharakter bisnis, manajemen bisnis, dan tips trik dalam berbisnis. Dari
para Sahabat kita belajar bahwa menjadi kaya bukan sekedar soal memupuk uang, jauh dari itu. Di buku ini
juga dibahas tentang menjadi pengusaha bukan sembarang pengusaha yang visinya
semata untuk memperkaya diri. Tapi kegiatan bisnis yang dilakukan harus menghasilkan
kebaikan.
buku Inspirasi Bisnis ala Sahabat Rasulallah ini, ada banyak hal yang menjadi perhatian saya,
yaitu kharakter bisnis, manajemen bisnis, dan tips trik dalam berbisnis. Dari
para Sahabat kita belajar bahwa menjadi kaya bukan sekedar soal memupuk uang, jauh dari itu. Di buku ini
juga dibahas tentang menjadi pengusaha bukan sembarang pengusaha yang visinya
semata untuk memperkaya diri. Tapi kegiatan bisnis yang dilakukan harus menghasilkan
kebaikan.
Misalnya Abdurrahman bin Auf, beliau pernah menyumbang seluruh barang yang dibawa oleh
kafilah dagangnya kepada penduduk Madinah, padahal seluruh kafilah ini membawa
barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota
Madinah.
kafilah dagangnya kepada penduduk Madinah, padahal seluruh kafilah ini membawa
barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota
Madinah.
Tidak jarang Abdurrahman bin Auf menyantuni para veteran perang Badar yang masih hidup waktu
itu dengan santunan sebesar 400 dinar (sekitar Rp500 juta) per orang untuk
veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang, menyantuni para istri Rasulullah,
memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah. Bahkan dalam
satu kali duduk, pada masa Rasulullah saw., Abdurrahman bin Auf berinfak
sebesar 64 milyar (40 ribu dinar).
itu dengan santunan sebesar 400 dinar (sekitar Rp500 juta) per orang untuk
veteran yang jumlahnya tidak kurang dari 100 orang, menyantuni para istri Rasulullah,
memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah. Bahkan dalam
satu kali duduk, pada masa Rasulullah saw., Abdurrahman bin Auf berinfak
sebesar 64 milyar (40 ribu dinar).
Abu Bakar juga tidak jauh beda, dalam sejarah Islam, disebutkan bahwa Abu
Bakar pernah membebaskan seorang budak yang bernama Bilal bin Rabbah. Saat
menawarkan untuk menebusnya, sang majikan, yaitu Umaiyah bin Khalaf, memberikan
penawaran yang tinggi, yaitu 9 uqiyah
emas (1 uqiyah adalah 31,747 gram
emas. Berarti sekitar 7,4 dinar emas, di mana 1 dinar emas adalah 4,25 gram
emas), dan Abu Bakar menyanggupinya tanpa menawar. Saat ini, 1 dinar berharga sekitar Rp2,1 juta per keping. Maka yang harus ditebus Abu Bakar sekitar 9 x 7,4 x Rp2,1 juta. Bila ditotal jumlahnya sekitar Rp140 juta.
Harga yang sangat mahal untuk ukuran budak saat itu.
Bakar pernah membebaskan seorang budak yang bernama Bilal bin Rabbah. Saat
menawarkan untuk menebusnya, sang majikan, yaitu Umaiyah bin Khalaf, memberikan
penawaran yang tinggi, yaitu 9 uqiyah
emas (1 uqiyah adalah 31,747 gram
emas. Berarti sekitar 7,4 dinar emas, di mana 1 dinar emas adalah 4,25 gram
emas), dan Abu Bakar menyanggupinya tanpa menawar. Saat ini, 1 dinar berharga sekitar Rp2,1 juta per keping. Maka yang harus ditebus Abu Bakar sekitar 9 x 7,4 x Rp2,1 juta. Bila ditotal jumlahnya sekitar Rp140 juta.
Harga yang sangat mahal untuk ukuran budak saat itu.
Selain itu, banyak sekali kisah beliau membebaskan
budak. Bahkan di awal keislamannya, diceritakan bahwa Abu Bakar pernah
menghabiskan 40.000 dirham untuk
memerdekakan budak, dengan perhitungan 1 dirham saat ini sekitar Rp70.000,00,
maka dana yang dihabiskan itu sekitar Rp2,8 miliar.
budak. Bahkan di awal keislamannya, diceritakan bahwa Abu Bakar pernah
menghabiskan 40.000 dirham untuk
memerdekakan budak, dengan perhitungan 1 dirham saat ini sekitar Rp70.000,00,
maka dana yang dihabiskan itu sekitar Rp2,8 miliar.
Yang tak kalah monumental adalah Khalifah
Umar bin Abdul Aziz. Saat menjadi khalifah, beliau menyerahkan seluruh harta
yang dimilikinya, seluruh kuda tunggangannya, seluruh minyak wanginya, serta
seluruh perhiasannya. Kemudian dijual seharga 23 ribu dinar atau sekitar Rp11,5
miliar dan dia masukkan ke baitul maal.
Seorang pemimpin yang memberikan tauladan bagi rakyatnya. Beliau juga
memberikan gaji kepada para hakim (qadli)
lebih tinggi daripada para pegawai yang lain, yakni sekitar 400 dinar atau
sekitar Rp200 juta per tahun. Ini diberikan agar qadli menjalankan tugasnya dengan adil dan dilandasi ketakwaan
sehingga tidak mudah dibeli oleh orang-orang yang hendak berlaku curang dalam
perkara.
Umar bin Abdul Aziz. Saat menjadi khalifah, beliau menyerahkan seluruh harta
yang dimilikinya, seluruh kuda tunggangannya, seluruh minyak wanginya, serta
seluruh perhiasannya. Kemudian dijual seharga 23 ribu dinar atau sekitar Rp11,5
miliar dan dia masukkan ke baitul maal.
Seorang pemimpin yang memberikan tauladan bagi rakyatnya. Beliau juga
memberikan gaji kepada para hakim (qadli)
lebih tinggi daripada para pegawai yang lain, yakni sekitar 400 dinar atau
sekitar Rp200 juta per tahun. Ini diberikan agar qadli menjalankan tugasnya dengan adil dan dilandasi ketakwaan
sehingga tidak mudah dibeli oleh orang-orang yang hendak berlaku curang dalam
perkara.
Tak hanya itu beliau juga melarang para pejabat dan gubernur
melakukan bisnis. Sebab bisnis penguasa itu akan menimbulkan fasad atau kerusakan jiwa bagi yang
bersangkutan, dan akan menimbulkan kehancuran (mahlakat) bagi rakyat. Sebab penguasa akan melakukan monopoli dan
memaksakan harganya kepada rakyat demi penumpukan modal bagi dirinya.
melakukan bisnis. Sebab bisnis penguasa itu akan menimbulkan fasad atau kerusakan jiwa bagi yang
bersangkutan, dan akan menimbulkan kehancuran (mahlakat) bagi rakyat. Sebab penguasa akan melakukan monopoli dan
memaksakan harganya kepada rakyat demi penumpukan modal bagi dirinya.
Selain memotivasi pembaca agar meneladani inspirasi bisnis Sahabat
Rasulullah, buku ini juga memberikan inspirasi, panduan moral bagaimana menjadi
seorang wirausahawan yang suskes di dunia sekaligus mulia di akhirat dan
menyajikan argumentasi yang memadai kenapa wirausaha layak menjadi pilihan
muslim. Letakan hartamu di tangan, bukan di hati. Dan bukankah harta dalam arti
sesungguhnya adalah harta yang telah kita betikan ke jalan Allah?
Rasulullah, buku ini juga memberikan inspirasi, panduan moral bagaimana menjadi
seorang wirausahawan yang suskes di dunia sekaligus mulia di akhirat dan
menyajikan argumentasi yang memadai kenapa wirausaha layak menjadi pilihan
muslim. Letakan hartamu di tangan, bukan di hati. Dan bukankah harta dalam arti
sesungguhnya adalah harta yang telah kita betikan ke jalan Allah?
Yang ingin memiliki kesempatan untuk dapatkan buku keren ini secara gratis, simak-simak persyaratannya baik-baik ya!
- Memiliki alamat (rumah) di Indonesia. Nah, WNI yang domisili lagi di luar negeri boleh ikut kok, asal ada alamat di Indonesia.
- Follow twitter @duniazie dan @Penerbit_BIP
- Follow blog ini, bisa via email atau blogspot.
- Sebarkan link Giveaway ini di semua media sosialmu. Khusus di twitter, mention @duniazie dan @Penerbit_BIP hashtag #10KunciRezekiAlaSahabatRasulullah
- Jawab pertanyaan di kolom komentar dengan nama, twitter dan kota tinggal, cukup sekali saja. Pertanyaannya adalaah: Apa yang terbesit di pikiranmu, ketika mendengar kata “kaya”?
- Setelah selesai menjawab, segera tweet, “Saya sudah ikutan giveaway #10KunciRezekiAlaSahabatRasulullah Ayo yang lain ikutan! @duniazie dan @Penerbit_BIP
Akan ada SATU PEMENANG yang akan mendapatkan buku ini plus tiket nonton film Ketika Mas Gagah Pergi. So, awablah sesuai prosedur, sebaik mungkin (unik, lain daripada yang lain), jangan asal dan jangan lupa berdoa. Semangaaat!
6 Comments. Leave new
Ikutan ya mba Zie ^_^
Nama : Amilah Rahmatunnisa
Twitter : @RnMilaa
Kota Tinggal : Jakarta Timur
Jawaban : Bismillah 🙂
Apa yang terbesit di pikiranmu, ketika mendengar kata "kaya"
Bagiku hal pertama yang terbesit di pikiranku ketika mendengar kata kaya adalah "memberi". Bukan karena sok suci atau ingin di pandang baik. Tapi memang itulah yang ada di pikiranku. Ketika seseorang memiliki harta yang lebih dan banyak. Tentu banyak manfaat yang bisa ia peroleh. Terutama manfaat tercukupi hidupnya dan keluarganya. Selanjutnya dengan kaya, kita juga bisa memberi kepada yang membutuhkan. Kalau kita tidak kaya bagaimana kita bisa memberi kepada orang lain? Apa yang akan kita beri pada mereka? Kekayaan juga bisa meruntuhkan iman. Terlebih lagi apabila kekayaan sudah membutakan seseorang. Ia rela melakukan segala cara untuk bisa menjadi kaya. Meskipun dengan cara yang dilarang oleh agama. Tetapi tidak dengan orang-orang yang beriman. Mereka akan mempergunakan kekayaan itu sendiri menjadi sebuah jalan untuk berbagi pada orang lain. Dan bisa bermanfaat bagi orang lain. Seperti hadist nabi berikut ini :
”Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah” adalah himbauan untuk memberi. Artinya orang yang memberi lebih mulia daripada orang yang meminta. Bukan orang kaya lebih mulia dari pada orang miskin.
Semoga orang-orang kaya di dunia ini terbukakan hati mereka untuk bisa melihat orang-orang yang memerlukan bantuan dan uluran tangan mereka. Menjadi kaya bukanlah hal yang salah justru menjadi kaya adalah jalan untuk kita membantu sesama dan mencari Ridho Allah SWT. Semoga kekayaan tidak akan membinasakan kalian 🙂
Rasulullah SAW berkata: ”Demi Allah, bukan kefakiran yang aku khawatirkan terhadap kalian, tetapi yang aku khawatirkan adalah jika kekayaan dunia dilimpahkan kepada kalian sebagaimana telah dilimpahkan kepada orang-orang sebelum kalian, kemudian kalian akan berlomba-lomba mendapatkannya sebagaimana mereka berlomba-lomba dan akhirnya dunia itu membinasakan kalian sebagaimana ia telah membinasakan mereka.”(Shahih Muslim No.5261)
Aku ingin menjadi kaya sama seperti yang lainnya. Tapi aku juga tidak ingin menjadi orang yang terlalu kaya dan berlebih-lebihan. Cukuplah dengan aku bisa membelanjakan hartaku di jalan Allah dan bisa membantu sesama 🙂 sesungguhnya berbagi itu indah. Dan seseungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik seperti yang di sebutkan dalam al-qur'an surat Al-Baqarah ayat 195.
”Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.” [Al Baqarah:195]
Aku ingin menolong setiap orang yang memerlukan pertolongan jika aku dalam keadaan sanggup untuk menolongnya. Semoga kita bisa menjadi orang yang kaya tetapi dermawan. Bukan menjadi orang yang dibutakan oleh Harta dan Tahta.
”Tidak beriman kepadaku orang yang tidur dengan kenyang sementara tetangganya lapar padahal dia mengetahui hal itu.” (HR. Al Bazzaar)
Terimakasih kesempatan giveawaynya mba Zie 🙂 Wish Me Luck
Saya juga mau ikutan yaa bu zia 😁
Kaya..menurut saya itu adalah GELAR, gelar yang di miliki pencipta kita, sebagai yang Maha Kaya pemilik segala hal, gelar yang dimiliki oleh si pemilik harta sebagai yang kaya harta, gelar yang di miliki si baik hati sebagai kaya hati,atau bisa berkonotasi lain seperti kaya hutang😂…kaya bisa membawa ke arah kebaikan seperti yang di contohkan para sahabat di dalam buku 10 kunci rezeki,ataupun bisa membawa ke arah keburukan seperti kisah Qorun…intinya kalaupun itu ada di dalam harta kita, atau ada di dalam hati kita semoga bisa membawa ke arah kebaikan dan menjadi tiket untuk mendapat Ridho Allah SWT menuju surganya….Ammiinnn ( Dari mama Ariq_As Salam 2A )
Kaya menurut saya tidak miskin
kaya artinya tidak miskin berbagi
kaya artinya tidak miskin untuk menolong
karya artinya tidak rugi jika membantu
kaya artinya suka memberi nasihat
kaya artinya senang melihat orang senang
kaya artinya tak suka kecurangan
kaya artinya tak suka ketidakasilan
kaya artinya tak pamrih apa pun
kaya artinya suka berbagi ilmu yang bermanfaat
kaya artinya suka mengajarkan apa pun kepada orang lain
kaya artinya bermanfaat bagi semua
kaya artinya suka kepada yang tua
kaya artinya sayang kepada yang muda
kaya artinya bahwa dia tidak akan miskin karena apa pun
Assalamua'alaikum….ikutan ya bu zia…
Nama: rahma(mama najwa n akeela)
Maaf idak ada twit bu….
Ketika mendengar kata "KAYA"….???
KAYA = CUKUP
Tercukupi apa yang di inginkan. Keinginan setiap manusia berbeda2.Misal si"A" baru merasa kaya kalau sudah bisa membelikan rumah untuk anak2 nya dan bisa menyekolahkan sampai jenjang tinggi. Si "B" baru merasa kaya jikalau punya rumah besar dan mewah, kendaraan banyak, tabungan banyak cukup sampai masa tua atau bahkan utk cucunya.Si "C" merasa kaya kalo hari ini bisa berbagi dengan sesama walau utk besok dia masih mau mencari.karna itu Kaya tidak ada batasannya dan merasa cukup itu ada di hati masing2 orang. Seperti pepatah jawa " wong urip iku sawang sinawang" yg maksudnya ( ini penyimpulan versi sy bu zia…setelah dengar dr orang sepuh) klo kenikmatan hidup atau kaya itu yg tau diri sendiri. Orang liat dia punya smuanya secara materi tp kita tidak tau apakah hatinya itu merasa cukup atau belum.
KAYA = TENANG
Tenang karena ada yg di harapkan dan di unggulkan.
Seperti dalam AlQur'an surat Albaqoroh ayat 155 ( maaf tdk saya tulis ayat dan artinya ya…biar membuka AlQur'an masing2 sambil istirahat dr aktivitas, hee..) ketika seseorang diuji oleh Alloh dg sedikit kekurangan, kelaparan, sedikit harta,hati tidak putus dan masih bisa bersyukur dg keadaan karena Ada Alloh yg Al ghoniy (Maha Kaya) yang sll diharapakan dan di unggulkan dalam segalanya. Dan ada Alloh yg masih memberikan kenikmatan sehat,umur panjang, punya keluarga dan saudara yg sll mencintaI.
Nama : lita
Twitter:@ly_lestem
Kota:malang
Kaya? sebuah kata yang bisa menunjukkan tujuan hidup kita. Kaya bisa memiliki akar sifat yang mengikutinya. Semua manusia ingin kaya. Mereka bekerja sekuat mungkin agar bisa kaya. Hidup mereka diisi dengan kegiatan untuk memperkaya dirinya. Disinilah mulanya jalan hidup manusia. Dia akan mencari jalan yang benar untuk menjadi kaya atau tidak. Apa dia akan melewati jalan jelek untuk menjadi kaya? Atau jalan yang bagus ? Ada yang lewat jalan pintas tapi membahayakan dirinya. Ada yang lewat jalan yang jauh asal aman, tidak membahayakan dirinya. Ya, itu memang arti kaya untuk mencari banyak harta.
Beda lagi, dengan mereka yang ingin memperkaya diri dan hati. Memperkaya diri dengan ilmu, tidak banyak orang yang memiliki tujuan hidup seperti ini. Jika ada, temtu hari-harinya diisi dengan mencari ilmu tanpa henti. Sedangkan memperkaya hati dengan iman dan dzikir pada Allah, juga tidak banyak. Hari-harinya akan diisi dengan dzkir, istighfar dan mengingat Allah, mencari ridho-Nya. Kaya yang seperti ini lebih berkah hidupnya.
Satu korelasi antara kaya dan berdagang. Kalau ingin kaya maka berdaganglah kamu. Satu kutipan dari ayat Al-Quran yang aku lupa ayat dan surah apa. Yang perlu digarisbawahi berdagang yang dimaksud adalah berdagang dijalan Allah dengan pinjaman yang baik.
Berdaganglah karena 9 dari 10 pintu rezeki itu berdagang. Wow! Bagaimana bisa kita tidak mau berdagang kalau ternyata rezeki kita banyak berasal dari berdagang. Kalau dipikir, bisa kaya donk? Iya, bisa! Tapi ingat, kembali lagi dengan makna kaya yang membawa tujuan hidup kita. Kaya dengan berdagang tapi kita lupa ibadah, tidak berinfaq, tidak mendekatkan diri kepada Allah. Tentu tidak barokah. Bagaimana kalau kaya sambil berdagang dan kita selalu sedekah dari hasil dagang (teringat dagangan sendiri, hehe)? Insyallah lebih berkah.
Tidak hanya kaya hati, insyallah kaya akan rezeki.
Jadi, mendengar kata kaya. Adalah sebuah tujuan hidup yang mempengaruhi jalan hidup, yang bisa menjadikan kaya hati atau kaya harta yang barokah atau tidak. Juga, kaya dengan berdagang yang makin memperkaya hati dan harta atau hanya harta saja? Semua tergantung pilihan dan jalan hidup yang ditempuh untum mencapai "kaya".
KAYA menurutku kepanjangan dari Karunia Allah Yaitu Aku. Karena ketika aku melakukan kebaikan pada sesama maupun makhluk ciptaan lainNya maka aku termasuk KAYA. dengan memberikan satu kebaikan saja walaupun bukan materi seperti uang maka aku termasuk KAYA. Ketika seseorang mulai melemah lalu aku beri semangat maka aku termasuk KAYA. Karena dengan perasaan KAYA membuatku bersyukur bahwa aku tercipta di dunia ini.