Jalan-jalan adalah salah satu kegiatan paling asyik untuk melepas penat, menghilangkan kebosanan akan rutinitas yang ada, dan cara ampuh untuk menyegarkan pikiran.
Kali ini jalan-jalan ke Pantai Goa Cina menjadi destinasi wisata guru Sdi As-Salam Kota Malang. Pantai Goa Cina adalah sebuah pantai di pesisir selatan, tepatya di Duduk Tumpak Awu, Desa Sitiarjo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Awalnya pantai ini bernama Pantai Rowo Indah. Namun karena pernah ada petapa dari Cina yang hilang di dalam goa yang ada di kawasan pantai ini, nama Rowo Indah kalah populer dibanding Goa Cina.
Cerita ini akan kita temui saat ke Goa Cina itu sendiri. Goanya sempit dan posisinya agak bahaya. Diwajibkan untuk merunduk karena pintu masuk ke goa hanya berukuran setengah meter. Jadi harus hati-hati kalau mau naik. Apalagi kalau ada banyak orang yang mau masuk. Menurut papan pengumuman yang ada disini, Pantai Goa Cina mendapatkan namanya sejak tahun 1930. Pada saat itu ada seorang pertapa berkebangsaan Cina yang bertapa di dalam gua selama bertahun-tahun hingga hilang (mukso) di dalam gua. Pertapa tersebut juga meninggalkan surat wasiat yang berisi identitas atas nama “Hing Hook”. Sejak saat itulah goa tersebut dinamakan Goa Cina, demikian pula pantainya.
Kondisi geografis pantai yang berada di sebelah selatan pulau Jawa memang dikelilingi perbukitan. Jalan yang kami lalui pun menjadi cukup menantang, saat mobil kami harus menghadapi tanjakan yang curam sekaligus tikungan yang tajam dalam waktu yang bersamaan. Akhirnya kami sampai di persimpangan jalan dengan papan penunjuk jalan ke arah kiri yang menuju pantai Sendang Biru. Sedangkan ke arah kanan menuju Pantai Goa Cina.
Sebelum memasuki Pantai Goa China kita akan melewati Jembatan Bajul Mati yang berada di atas muara laut. Arsitektur jembatan ini lumayan bagus dengan tiang melengkung di tengah jembatan dengan posisi membujur.
Setelah jembatan tersebut kita akan melewati jalan kapur licin dan berkerikiil. Namun jalanan ini tak lama. Karena setelah itu kita akan melalui area parkir yang cukup luas, dilengkapi dengan fasilitas tempat ibadah, dan kamar mandi yang dikelola oleh warga setempat.
Setelah itu nampak pemandangan yg indah lengkap dengan pasir pantai yang putih dan masih bersih. Tapi kalau main air ke tengah pantai harus berhati-hati karena pijakannya adalah batu karang yang berlumut sehingga sangat licin. Selain itu ombaknya juga lumayan tinggi dan sult diprediksi karena berhadapan dengan Samudera Indonesia. Sesekali ombak besar pun sampai ke tepian dan menyembur saat bertabrakan dengan karang. Perjalanan yang cukup memacu adrenalin akhirnya terbayar dengan keindahan yang disajikan didepan mata.
Keindahan ombak liar khas pantai-pantai yang menghadap langsung ke Samudera Hindia merupakan hal yang selalu menarik bagi saya. Setiap pulau yang ada di Goa Cina memiliki batu karang yang sangat indah sehingga terlihat seperti air sedang bermain di bibir karang.
Tak jauh dari sini ada pantai yang tak kalah indah, yaitu pantai Bajul Mati. Cerita Bajul Mati akan saya bahas di postingan berikutnya.
jalan masuk ke Goa Cina |