Interactive Book untuk Meningkatkan Kreativitas Anak – Ide pembuatan Interactive Book ini berasal dari tugas analisis jurnal internasional mata kuliah Pengembangan Pembelajaran IPA SD. Interactive Book menjadi salah satu materi yang menarik perhatian saya. Salah satu yang mengusik adalah jurnal tahun 80-an dari Florida. Setelah saya telusuri, tahun 80an Interactive Book sudah marak di barat.
Di Jepang, buku pelajaran menggunakan juga interactive book. Ini saya ketahui saat silahturahim ke salah satu murid yang pernah sekolah di Jepang. Senang sekali saya membuka-buka buku pelajaran murid saya. banyak gambar warna-warni, ada proses menempel, membuka, menutup, semacam pop up, dan berbagai kegiatan lain. Beda banget ma buku pelajaran di sini yang kebanyakan teks.
Sebenarnya ide ini hanyalah salah satu tugas mata kuliah, namun karena saat itu saya ketiban sampur untuk presentasi hasil analisis (satu kelas diambil 3 atau 4 mahasiswa, saya lupa), dosen mengarahkan ini menjadi judul tesis dan bersedia menjadi dosen pembimbing. Alhamdulillah mimpi apa saya.
Then setelah itu saya mencoba mengumpulkan jurnal internasional yang lain untuk memperkuat si tesis.
Bentar-bentar interactive book itu makanan apaan sih?
Interactive book menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, buku adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong atau kitab. Sedangkan “interactive” berarti saling melakukan aksi, saling berhubungan atau saling aktif satu sama lain.
Interactive Book dapat diartikan sebagai buku yang didesain dua atau tiga dimensi yang tidak hanya membuat siswa paham konsep sains tetapi juga menambah kesenangan siswa untuk belajar dunia alam kita (Marguerite & Gerry, 1988). Hal ini sesuai dengan pernyataan Olsen (2013) yang menyatakan interactive book mendukung proses penemuan siswa dengan pemaduan seni, kerajinan tangan, spasial, dan keterampilan yang meningkatkan kreativitas. Beberapa unsur kreativitas yang akan meningkat diantaranya kekuatan imajinasi dan visual. Berpikir visual dan peralihan dari gambaran dua dimensi ke tampilan tiga dimensi, mengaitkan ide secara detail, dan belajar menyampaikan cerita dengan menggunakan teks dan gambar.
Kalau boleh saya sederhanakan, interactive book itu buku yang dirancang dua atau tiga dimensi, yang dengan buku tersebut anak dapat melakukan kegiatan motorik misalnya membuka, melipat, menempel, dan lain-lain. Dengan kata lain anak berinteraksi dengan buku tersebut.
Saya pernah baca, ketika anak menggunakan sebagian besar indranya untuk belajar maka ia bisa lebih cepat menangkap pelajaran. Selain itu
warna-warni gambar lebih menarik anak daripada sekedar tulisan. Lha interactive book ini sengaja saya rancang agar kita dapat berkomunikasi melalui bentuk, gerak, dan visual. Salah satu cara menyeimbangkan gaya belajar anak juga.
warna-warni gambar lebih menarik anak daripada sekedar tulisan. Lha interactive book ini sengaja saya rancang agar kita dapat berkomunikasi melalui bentuk, gerak, dan visual. Salah satu cara menyeimbangkan gaya belajar anak juga.
Saya mencoba mencoba mencari ide desain interactive book yang akan saya buat. Berulang kali keluar masuk toko mainan, mendatangi berbagai toko buku, dan browsing di internet.
Awalnya masih ragu, bisa nggak ya? Maklum imajinasi dan ide buanyaaak tapi cara merealisasikannya ini yang butuh perjuangan.
Saya coba browsing harga buku pop up, mengejutkan sekali ternyata harga satu pop up berkisar 50-150 ribu tergantung tingkat kesulitan pop-up. Wwwiiiittt.. lha saya pinginnya ada banyak pop up, eh ndak pop up saja ada diorama, lift the flap, dan lain-lain. Berapa duit itu.
Bisa nggak ya bisa nggak ya…ditambah lagi saat itu ortu agak pesimis, “udah jangan yang terlalu ribet”. Jadi ingat dulu pas skripsi udah bab III saya ganti judul karena di tengah jalan dapat ide baru wkwkwkkw… tapi alhamdulillah bisa lulus tepat waktu.
Jalan-jalan jalan-jalan… ini adalah salah satu cara saya mencari ide. Dalam kepala saya, saya ingin buku yang ada kegiatan menempel. Awalnya mau pakai velcro, cuman kalau nariknya terlalu kencang, kertas bisa sobek. Kepikiran pake lem/kertas stiker.. kalau pake ini buku hanya untuk sekali pake. Alhamdulillah muncul ide memakai magnet lembaran.
Lama-lama semakin terlihat buku yang yang saya inginkan. Terus.. kebetulan di Surabaya ada Big Bad Wolf, surganya pecinta buku ini… saya berulang kali datang ke sana untuk beli buku dan cari ide. Rasanya saya pingin borong semua buku hahaha. Buku buat anak bagus-bagus. Oiya saya menemukan interactive book buat buku kuliah juga lo.. buku bangunan. Keren abis! Logikanya kita yang udah gedhe senang ketika lihat buku
yang bisa muncul gambar, bisa dibuka, digerakin, apalagi anak-anak.
yang bisa muncul gambar, bisa dibuka, digerakin, apalagi anak-anak.
Alhamdulillah setelah pencaian ide yang lumayan panjang saya bisa bikin buku itu sendiri kalau pesan mahal. Meski belum sepenuhnya puas sih heheh..
Pembuatan ini dibantu keluarga. Nggak tega kali ya liat saya tiap hari gunting, tempel, gunting, tempel. Liburan berasa kuliah, kuliah berasa liburan. Dua hari cuma jadi satu buku. Ini masih bagus, awaaaaalnya duluuuuu 2 minggu cuma jadi satu buku. Lha tiap jalan-jalan datang ide baru datang ide baru. Sampai akhirnya saya memberhentikan si ide biar nggak galau revisi. Wkwkwkw…
Alhamdulillah saat saya mengetik tulisan ini, buku ini sudah divalidasi oleh dua validator (minimal bergelar doktor), udah ujian kompre, dan
sedang revisi kompre plus nyusun buat tesis. Mohon doanya.
sedang revisi kompre plus nyusun buat tesis. Mohon doanya.
Eh, sedikit cerita ujian kompre saya, pertanyaan kejar-kejaran
D: Apakah Anda yakin, buku Anda membuat siswa kreatif?
Z: Iya Pak, terlihat dari grafik kegiatan siswa, pembelajaran terpusat pada siswa dan siswa lebih aktif kreatif setelah memakai buku ini. Jadi buku dapat meningkatkan kreativitas siswa.
D: Apa bukan Anda yang kreatif? Kan Anda yang buat buku ini?
Z: (diam sesaat) Dalam prinsip saya, sebelum saya mengajarkan sesuatu ke murid saya, saya harus melakukan terebih dahulu. Salah satunya sebelum membuat siswa kreatif, saya harus kreatif dulu.
D: Teori siapa yang Anda pakai?
Z: tuing tung tuing.. teori buku ini Pak? Dalam pembuatannya saya memakai teori kreatif Torrance, interactive book teori…
D: Maksud saya ketika Anda mengatakan Anda harus kreatif sulu sebelum mengajarkan kreatif ke murid. Teori siapa?
Z: (lirik kanan lirik kiri.. siapa ya, semalam saya belajar teori belajar tapi kok lupa. Alhamdulillah mata saya melirik catatan kecil yang saya siapkan) Bandura teori pemodelan, teori sosial.
D: Kenapa teori sosial:
Z: Karena tiap orang membutuhkan orang lain, tidak bisa hidup sendiri (alasan klise)
D: Bagus. Benar teori pemodelan Bandura.
Z: (((lega)))
Alhamdulillah… ini masih salah satu pertanyaan. Belum yang lain… berasa nggak sih tegangnya hahaha…Baiklah, buat teman-teman yang tanya bagaimana wujud interactive book saya. Ini beberapa halaman yang saya foto. Total 37 halaman dengan 8 halaman spesial (pop up, lift the flap,
diorama, dan lain-lain), 5 lembaran untuk magnet, yang lainnya materi full colour full gambar plus kertas lux. (udah jangan dihitung harganya kalau pesan ke percetakan berapa hehehe).
diorama, dan lain-lain), 5 lembaran untuk magnet, yang lainnya materi full colour full gambar plus kertas lux. (udah jangan dihitung harganya kalau pesan ke percetakan berapa hehehe).
Semoga menginspirasi…
Mohon doanya diterbitkan penerbit 🙂
20 Comments. Leave new
Bukunya bagus mbak, tapi kalo kena anak2ku kayaknya bakal bikin nyeseg emaknya 😂 aku pernah punya buku mirip gitu beliin buat kakaknya lahhh disobek adeknya *kakaknya nangis bareng ama emaknya…hahaha…
Aku ketawa miris dulu baca komen Mbak Vety.
Bukunya bagusss Mbak, semoga ada penerbit yang lirik ya, aamiin.
Saya ikut senyum-senyum baca komen mbak Vetty… Aamiin makasih doanya Mas Ihwan..
Kalau buat anak kecil lbh baik yang dari kain ato flanel mbak.. nyesek emang kl sobek. Ini buat anak kelas 5 SD
Lanjutkan…
Siaaaaap.. 😊
Waaaaa…keren bgt, mba 😍😍😍Duh kudu punya waktu luang yg banyak buat bikin yg begituan.
Hayuuuk mbakkk… Nyicil buat si kecil.. 😍
Waktu aku ngajar dulu kami sudah membuat RPP dan media pembelajaran begini, walau tidak secantik begini. Ini kan lebih tebal dan enak dipegang. Sukses ya Zee.
Keren mbak.. aku biasanya ngajarin anak2 yang bikin, jadi yang bikin anak2 hehe..
Wah ini menarik banget, mbak.. Kreatif!
Makasih Mbak Dian.. 😉
Aku jg lg bikin ini mbk, tp buat anak kelas 1 utk maperl mtk,
Tengkiu loh sharenya, aku jd tahu ini teorinya siapa, hahayy, akhir kaya, sukses bwt kuliahnya ya mbk, lamcar segala sesuatunya amin
waaah.. share dong fotonya.. penasaran nih..
aamiin makasih doanya.. alhamdulillah dah lulus.. heheh
Mba, karena penasaran saya mampir (lagi) du postingan ini.
Mau tanya, itu bukunya nyetak sendiri atau pake yg udah ada di pasaran trus kita tambahin guntingan2 biar terlihat 3 dimensi? Hehe
nyetak sendiri.. ngelem sendiri.. jilid sendir… 3 dimensinya juga bikin..
Wah keren, masya Allah. Mbak Fauziah, semoga diterbitkan penerbit ya. Saya mendukung sekali. Ini cita-cita saya dari dulu, suatu saat bisa bikin pop-up book. Saya bukan guru, tapi hobi sama pop-up book dari kecil 😀
aamiin Ya Robb.. makasih banyak doanya Mbak..
iya sama saya juga hobi bikin mainan buat anak-anak
Keren hasil kreasinya,kak.
Ini kalau dikasi lihat ke anak kecil wajib ditungguin nih .. kalo ngga, atau lengah dikit aja .. sreeet … ,langsung copot gambarnya.
Sayang banget bukunya.
Buat hiasan kamar juga bagus.
kak mau tanya itu yang ditoples apa yah? apa bagian dari interaktif book ya juga? mohon dibalas ya kak.