Resensi Novel Tentang Kamu Karya Tere Liye
Judul: Tentang Kamu
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Tahun terbit: 2016
Tebal: 530 halaman (13,5 x 20.5 cm).
Novel Tentang Kamu karya Tere Liye adalah novel tercepat yang pernah saya baca. Saya melahap novel dengan jumlah halaman 530 ini dari jam 20.30 sampai 01.30. Tere mampu mengaduk perasaan dan membuat saya enggan berpindah dari yang lain. Novel tentang seorang pengacara muda yang sedang memecahkan kasus ini memberikan kejutan, ketegangan, dan rasa penasaran. Selain itu ia mampu membuat air mata tumpah. Tak menyesal telah memesan novel ini saat Pre Order (PO)
Seperti novel sebelumnya, Tere merangkai potongan-potongan cerita menjadi satu cerita utuh yang sangat memesona. Para pembaca seakan dihiptonis untuk terus membaca bab demi bab, untuk mengetahui kisah apa yang akan terjadi selanjutnya. Wawasan kedaerahan, bisnis, teka-teki cerdas, dan nilai-nilai kehidupan ada di novel Tentang Kamu ini.
Cerita Tentang Kamu bermula dari seorang pria asal Indonesia bernama Zaman Zulkarnaen yang tinggal di Inggris. Ia seorang mahasiswa Universitas
Oxford dan bekerja sebagai junior associate pada sebuah firma hukum yang kerap menangani bidang hukum elder law, Thompson & Co di Belgrave Square, Kota London.
Oxford dan bekerja sebagai junior associate pada sebuah firma hukum yang kerap menangani bidang hukum elder law, Thompson & Co di Belgrave Square, Kota London.
Meski baru dua tahun bekerja di firma tersebut, Zaman mendapat sebuah kasus besar. Kasus penyelesaian pembagian warisan Sri Ningsih yang besarnya dapat menyaingi kekayaan Ratu Inggris. Sri Ningsih, seorang perempuan tua, berusia 70 tahun, dan belasan tahun terakhir tinggal di panti jompo. Pemegang paspor Inggris serta izin menetap di Perancis. Aktif dalam kegiatan berkebun di panti jompo (hal. 12). Klien ini mewariskan aset berbentuk kepemilikan saham senilai satu miliar poundsterling atau setara 19 triliun
rupiah (hal. 11).
rupiah (hal. 11).
Untuk dapat menyelesaikannya, ia harus menghadapi misteri puzzle. Puzzle pertama yang harus dihadapi Zaman adalah Sri Ningsih menghembuskan nafas terakhir di panti Jompo Kota Paris, Perancis. Kedua, ia tak meninggalkan selembar pun surat wasiat kecuali hanya buku diary. Ketiga, Sri Ningsih seorang Jawa asli lahir di Sumbawa, merupakan warga negara Inggris serta menghabiskan sisa hidupnya dengan tinggal di panti jompo Kota Paris. Keempat kekayaan Sri Ningsih mencapai satu miliar poundsterling atau setara dengan 19 triliun rupiah dan tak diketahui siapa ahli warisnya.
Sangat sulit bagi Zaman untuk mencari orang yang masih hidup dan mengingat kejadian yang berlangsung pada 1940-an. Berbekal dari buku diary, Zaman menelusuri kehidupan Sri dari masa kecilnya hingga ia meninggal. Zaman harus menjelajahi tiga negara, lima kota, dan ribuan kenangan yang membawa luka.
Diary wanita itu berisi 5 bagian yang disebut juz. Juz tentang kesabaran, persahabatan, keteguhan hati, cinta, dan memeluk semua rasa
sakit.
sakit.
Petunjuk dari juz kesabaran, mengantarkan Zaman kembali ke Indonesia, tepatnya ke Pulau Bungin di Sumbawa tempat Sri Ningsih menghabiskan masa kecil. Kita akan menyaksikan masa kecil Sri Ningsih yang penuh dengan keharuan. Ibunya, Rahayu, meninggal usai melahirkannya. Ayahnya yang bernama Nugroho menikah lagi dengan Nusi Maratta. Tidak lama ayahnya meninggal setelah empat belas hari adik tirinya lahir. Ibu tiri yang semula sangat menyayanginya menganggap Sri anak yang membawa sial. Sejak itu, ibunya memperlakukan Sri dengan kejam. Sri kecil harus menanggung semua kebutuhan keluarga. Mencari nafkah dan mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti memasak, mencuci, dan mengurus rumah. Tak jarang ibunya membentak, memukul dan menyakiti Sri.
Pada suatu hari rumah Sri terbakar, ibu dan Talamutta berada di dalamnya. Saat itu Sri sedang berziarah ke makam ibunya di seberang. Tahu hal itu, Sri berusaha menyelamatkan ibu dan adiknya. Saat itulah, perasaan bersalah muncul dalam diri ibunya. Ibunya meminta maaf atas perlakuan kasarnya serta meminta Sri pergi menyelamatkan dan merawat adiknya. Ada satu harapan. Tilamuta, adik kandung Sri sebagai ahli waris yang masih hidup.
Dilanjutkan ke juz persabatan. Bagian ini bercerita tentang Ponpes di Surakarta tempat Sri Ningsih belajar dan sekolah. Settingnya adalah tahun 1961-1966 tahun dimana komunis sedang bergejolak. Di sini kita akan mendapatkan persahabatan indah yang berubah hanya karena kedengkian. Sri punya dua sahabat akrab yang bernama Lastri dan Nur’aini. Lastri, terlibat gerakan komunis di tahun 1965. Kelompok komunis menghabisi ribuan santri. Pimpinan madrasah dan keluarga dihabisi dengan cara dibakar dalam gudang pabrik gula. Adiknya, Tilamuta dikabarkan tewas mengenaskan. Penduduk menemukan potongan-potongan daging mayat yang sudah tidak karuan bentuknya di sebuah sawah diduga sebagai Tilamuta. Sahabatnya, Nur’ani, selamat. Hilang sudah kesempatan menemukan Tilamuta yang akan menjadi pewaris. Rasa penasaran saya berlanjut.
Next, juz keteguhan hati, tentang kehidupan Sri Ningsih di Jakarta pada tahun 1967 sampai 1979 saat monas masih dikelilingi rumput-rumput, kerbau-kerbau yang berseliweran, ungkapan pedagang kaki lima, dan sewa kost masih 200 rupiah. Sri memulai karier dengan menjadi guru di Sekolah Rakyat, bekerja
sebagai kuli angkut di Tanah Abang, menjadi kasir, berdagang nasi goreng di monas dan berjualan bakso serta minuman. Sejarah kemunculan gerobak kaki lima
pun terjawab dari cerita Sri di Jakarta. Semakin banyaknya orang berjualan dengan gerobak membuat Sri banting setir mendirikan rental mobil. Usahanya sukses
besar. Namun disaat mencapai puncaknya, usaha Sri terjerembab. Tragedi Malari, Malapetaka 15 Januari 1974, menghancurkan delapan belas mobil usahanya. Sri kemudian memulai usaha dari bawah lagi, karyawan di pabrik sabun cuci. Hingga kemudian Sri memutuskan keluar dan mendirikan pabrik sabun mandi dengan tidak menjadi saingan pabrik yang membesarkannya. Perusahaan baru itu pun berkembang pesat. Segera menjadi pesaing perusahaan kelas dunia.
sebagai kuli angkut di Tanah Abang, menjadi kasir, berdagang nasi goreng di monas dan berjualan bakso serta minuman. Sejarah kemunculan gerobak kaki lima
pun terjawab dari cerita Sri di Jakarta. Semakin banyaknya orang berjualan dengan gerobak membuat Sri banting setir mendirikan rental mobil. Usahanya sukses
besar. Namun disaat mencapai puncaknya, usaha Sri terjerembab. Tragedi Malari, Malapetaka 15 Januari 1974, menghancurkan delapan belas mobil usahanya. Sri kemudian memulai usaha dari bawah lagi, karyawan di pabrik sabun cuci. Hingga kemudian Sri memutuskan keluar dan mendirikan pabrik sabun mandi dengan tidak menjadi saingan pabrik yang membesarkannya. Perusahaan baru itu pun berkembang pesat. Segera menjadi pesaing perusahaan kelas dunia.
Namun, mendadak Sri pergi secara misterius. Menjual perusahaan ‘dengan cara jenius’. 100 % pabrik ditukar dengan 1 % kepemilikan saham perusahaan raksasa dunia. Sri pergi ke London. Awalnya dia petugas cleaning service, mencuci mobil, mengelap kaca, dan menyikat lantai di sebuah perusahaan bus. Beberapa bulan kemudian ia melamar menjadi sopir bus. Wanita menjadi sopir bus adalah hal yang unik dan langka. Tapi Sri berhasil membuktikan kemampuannya. Bahkan Sri berhasil menjadi sopir bus terbaik di kota London selama empat kali berturut-turut. Di bagian ini saya banyak belajar keteguhan hati, ilmu bisnis, inovasi, dan ikut termotivasi oleh usaha Sri Ningsih. Dari yang pertama ikut orang sampai memiliki perusahaan sendiri.
Juz Cinta tentang kisah cinta Sri dengan seorang pria keturunan Turki bernama Hakan. Dengan setting tahun 1980 sampai 1999 di London. Sederhana tapi sangat melankolis dan manis sekali. Hakan mendapatkan hati Sri setelah melalui pengorbanan yang ‘gila’. Dia rela memutar satu jam ke tempat kerja. Memaksakan diri naik bus trayek Sri, agar bisa mengobrol lima menit. Kemudian berlarian naik kereta menuju kantornya yang berlawanan arah dengan rute bus. Aktivitas itu dilakukannya selama satu tahun. Sri dan Hakan menikah di penghujung tahun musim gugur di akhir tahun 1984.
Ujian belum lepas dari kehidupan Sri. Bayinya, meninggal saat usia tujuh bulan dalam kandungan. Setelah berhasil melupakan kejadian itu, Sri kembali mengandung. Kali ini dia dan suaminya lebih berhati-hati. Sri melahirkan dengan lancar. Bayinya selamat. Kegembiraan menyelimuti keluarganya. Namun kegembiraan yang singkat. Enam jam setelah kelahirannya, sang bayi meninggal karena gagal jantung. Nama bayi laku-laki itu, Nugroho. Seperti nama bapaknya. Dua tahun kemudian dia kehilangan suaminya. Hakan jatuh sakit dan meninggal setelah tiga belas tahun usia pernikahan mereka. Pengorbanan suaminya baru terungkap di akhir juz benar-benar membuat air mata menetes.
Sri kembali menjadi sopir bus. Tiga tahun usai kepergian suaminya, Sri bertahan di London. Sampai pada saat bersiap-siap merayakan pergantian tahun, Sri pergi secara diam-diam. Beberapa kali Sri pergi tanpa berita dan dengan cara misterius. Bukan tanpa alasan ia melakukan hal ini. Penyebabnya sungguh tak disangka. Kejutan ini akan kita temui di halaman-halaman terakhir buku.
Juz terakhir adalah tentang memeluk semua rasa sakit. Cerita tentang Sri Ningsih yang akhirnya bisa menerima dengan lapang segala kejadian yang menimpa dirinya. Disini diceritakan bagaiamana dari London tiba-tiba ke Paris dan akhirnya meninggal di Panti Jompo.
Menakjubkan. Saya penasaran dengan mind mapping Tere saat menulis novel ini. Tentang mengaitkan konflik dengan sangat cantik. Tak hanya itu, saat menyadari setting yang ditulis, saya membayangkan riset yang dilakukan oleh Tere. Bagaimana budaya negara? Kondisi bangunan? Kebijakan hukum? Bahasa? Belum lagi ceritanya yang berlatar belakang waktu tahun 1940-an hingga sekarang ini. Inilah salah satu yang saya suka dari seorang Tere Liye, novelnya selalu memberikan pengetahuan dan wawasan baru bagi pembaca.
Sungguh cerita yang luar biasa. Setiap alur yang ditulis Tere sangat mengalir dan membuat pembaca akan hanyut dalam segala rasa yang ada di hati Sri. Sri bagi saya adalah perempuan yang memiliki hati dengan batas kemampuan sabar yang tak memiliki batas, mempunyai pemikiran tulus, ia berprinsip 1000x
jatuh maka harus dipastikan 1001x bangkit, penuh welas asih, dan positive thinking. Selain selalu berprasangka baik terhadap sesuatu, Sri Ningsih juga merupakan orang yang cerdas dan brilian. Dia bisa memutuskan segala hal yang bisa memberikan dampak luar biasa ke depannya.
jatuh maka harus dipastikan 1001x bangkit, penuh welas asih, dan positive thinking. Selain selalu berprasangka baik terhadap sesuatu, Sri Ningsih juga merupakan orang yang cerdas dan brilian. Dia bisa memutuskan segala hal yang bisa memberikan dampak luar biasa ke depannya.
Selain kisahnya yang menarik, novel ini pula memiliki kelebihan lain dalam hal tak ada kesalahan ketik dan kutipan yang menarik. Tak sedikit kata-kata mutiara menyentuh hati misalnya, “Karena dicintai begitu dalam oleh orang lain akan memberikan kekuatan, sementara mencintai orang lain dengan sungguh-sungguh akan memberikan kita keberanian.”
Satu lagi tentang percakapan Hakan dengan Sri, “Kamu tahu, Sri, kenapa aku baru menikah di usia tiga puluh sembilan tahun?” Hakan bertanya pelan.
“Karena kamu laki-laki yang pemalu.” Sri menjawab.
“Bukan, Sri.” Hakan menggeleng, “melainkan agar kita bisa bertemu dan menikah.” Tentang Kamu, Tere Liye, hal. 408.
Itulah penggalan kalimat romantis yang terdapat dalam buku ini.
Saya pikir “Kamu” disini ada di tokoh Zaman namun ternyata adalah tokoh Sri. Walaupun memang disinggung juga kehidupan Zaman, namun tidak terlalu mendetail juga. Ya, mungkin hanya satu kekurangan dalam novel, yakni pengisahan sosok Zaman yang terlalu minim diungkap.
Lalu siapa yang akhirnya menerima hartanya tersebut? Apakah Zaman berhasil mencari siapa penerima sah harta warisan dari Sri Ningsih? Agar lebih seru, lebih baik teman-teman langsung beli dan baca sendiri. Hehe
16 Comments. Leave new
Wah..baru baca resensinya aja aku ikut terhanyut dgn kisah Sri..aku suka detektif2an begini..
Sama mbak.. saya juga suka detektif detektif Anda.. makanya cepet bacanya hehe
Eih cepet bgt bacanya, mba.. 😂
Novel2 Tere Liye memang selalu menarik. Saya sendiri belum dapet pinjeman yg judul ini nih.. Hehehe
Penasaran soale mbak.. Keren Tere.. bisa bikin saya g beralih ke yang lain 😂
Saya pernah kecewa baca buku Tere Liye yang berjudul Berjuta Rasanya. Nah, Tentang Kamu ini sepertinya beda. Terima kasih atas resensinya, Zie
Saya belum baca yang judul itu Mas.. jadi penasaran apa yg bikin kecewa hehe..
Cobalah baca, Zie ^_^
Tp saya takut kecewa juga hahaha
Udah lamaa ga baca novel, karya Tere Liye emang selalu menarik. Sukses ya Mbak lombanya.
Makasih doanya keluarga biru 🙂
Saya juga suka karya Tere Liye mbak, kepingin punya yang judulnya senja bersama rosi kalau gak salah.
Sudah lama pula gak baca novelnya
Yang judul itu bagus y Mbak? Saya belum punya.. ntar deh semoga bisa beli hehe
Novel Tentang Kamu ini bertebaran kata-kata sindiran skaligus quote indah mbak.. hhhee
Sukak 😀
iya Mbak.. nambah pembendaharaan kata heheh
Tere Liye memang selalu menjadi penulis favorit saya. Lewat novel yang berjudul tentang kamu ini, kita disuguhkan oleh kisah hidup ningsih yang menurut saya penuh perjuangan, kisah tragis dan sedih, yang mana sangat layak untuk dijadikan sebagai tauladan. Aku suka banget sama novel ini, huhuhuh
bener.. favorit saya ini.. semalam kelar baca hehehe