Dalam rangka sosialisasi dan melaksanakan Program Praktikum Tahun Pertama Pasca Sarjana Dikdas Universitas Negeri Surabaya (UNESA) dan untuk meningkatkan keprofesionalan serta akuntabilitas, maka Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Pendidikan Dasar P2TK UNESA Kelas H mengadakan Studi Lapangan di Kabupaten Banyuwangi.
Studi lapangan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa kelas H P2TK Dikdas yang berjumlah 24 orang dan dua dosen pendamping yang bertema, “Mempererat Silahturahim dan Peningkatan Kualitas Mahasiswa S2 Dikdas,” ini diadakan pada Selasa-Rabu, 29-30 Maret 2016.
Pada hari pertama mahasiswa mengadakan studi banding ke SD Panganjuran 4 dan SD Model Banyuwangi sedang pada hari kedua jelajah wisata ke Pulau Menjangan dan tempat penangkaran hiu.
Kegiatan studi lapangan di SD Negeri Penganjuran 4 dimulai pukul 08.00 Wib. yang dibuka oleh Master of Coremonies (MC) dengan bacaan basmalah, yang kemudian dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diiringi dengan organ seorang siswi.
Narasumber dari kegiatan praktikum tahun pertama yang berupa studi lapangan di Kabupaten Banyuwangi ini adalah sebagai berikut:
- Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi
- Pengawas UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi.
- Pengawas Gugus 03 Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi
- Kepala dan Guru SD Negeri Penganjuran 4.
Di SD Panganjuran 4 rombongan dari UNESA dibuka oleh Pak Purwanto, M.Pd Kepala UPT Dinas Pendidikan Banyuwangi. Dalam sambutannya, Pak Purwanto memaparkan beberapa kebijakan pendidikan di Banyuwangi yang beda dari daerah lain. Beberapa diantaranya adalah sistem pemilihan kepala sekolah dan kelengkapan administrasi.
Di Banyuwangi penilaian kepala sekolah berdasar pada delapan standar dan potensi yang bisa dikembangkan. Jadi jika seorang kepala sekolah sukses memajukan suatu SD, maka ia beralih pada sekolah yang kurang maju. Selain itu juga ada penetapan Standar Operasional Prosedur (SOP) administrasi yang ditetapkan oleh UPT. Penerimaan peserta didik juga tak luput dari perhatian UPT. Penerimaan peserta didik baru berdasar pada usia dan tempat tinggal. Cerita Kepala Dinas UPT senada dengan
cerita Kepala SD Panganjuran 4 dan SD Model.
cerita Kepala SD Panganjuran 4 dan SD Model.
“Sekolah taraf kabupaten prestasi internasional” yang didengungkan oleh UPT Dinas Pendidikan. Mimpi inilah yang penyemangat tersendiri bagi pengelola pendidikan di Banyuwangi untuk terus bergerak dan berprestasi. Hal ini dibuktikan oleh
barisan prestasi lokal, nasional, sampai internasional yang dicapainya. Pas dengar ini saya jadi ingat quotes Walt Disney y“Semua
mimpimu akan terwujud asalkan kamu punya keberanian untuk mengejarnya”.
barisan prestasi lokal, nasional, sampai internasional yang dicapainya. Pas dengar ini saya jadi ingat quotes Walt Disney y“Semua
mimpimu akan terwujud asalkan kamu punya keberanian untuk mengejarnya”.
Dalam pelaksanaannya mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok, antara lain manajemen pembelajaran, MBS, manajemen ekstra kurikuler, serta UKS dan sarana prasarana. Masing-masing kelompok mencari tahu berbagai inovasi yang ada di SD.
Para mahasiswa ternyata antusias selama mengikuti studi banding yang berlangsung sekitar lima jam tersebut, hal ini terlihat dari beberapa pertanyaan dan tanggapan dari mahasiswa selama proses studi banding.
Para guru dan keluarga sekolah memberikan jawaban dengan penjelasan yang memuaskan dan memberikan inspirasi.
Adapun hasil dari masing-masing bidang kajian adalah sebagai berikut:
a) Manajemen Pembelajaran
Dalam manajemen proses pembelajaran yang menjadi fokus utama adalah administrasi kelas yang harus dimiliki oleh
seorang guru, dalam hal ini ada 37 administrasi yang harus dimiliki, di antaranya adalah:
seorang guru, dalam hal ini ada 37 administrasi yang harus dimiliki, di antaranya adalah:
(1) ProgramMingguan,
(2) Pemetaan Kompetensi Dasar,
(3) Silabus dan RPP,
(4) Kurikulum,
(5) Daftar Nilai,
(6) Jurnal Pembelajaran Harian,
(7) Daftar Hadir Kelas/Absensi Siswa,
(8) Notulen Rapat,
(9) Notulen KKG,
(10) Buku Penerimaan Raport,
(11) Buku Pengembalian Raport,
(12) Buku BP,
(13) Buku Kunjungan ke Wali Murid,
(14) Daftar Administrasi Kelas,
(15) Daftar Inventaris Kelas
(16) Buku Keuangan,
(17) Buku Tugas Khusus Guru,
(18) Buku Tugas Khusus Siswa,
(19) Buku Tamu Dinas,
(20) Buku Tamu Umum, (
21) Soal Evaluasi/Ulangan,
(22) Buku Paguyuban,
(23) Buku Klaper,
(24) Buku Supervisi Kepala Sekolah,
(25) Data Prestasi Siswa,
(26) Bank Data,
(27) Bank Soal,
(28) Daftar Peminjam/Pengembalian Buku Pelajaran,
(29) Buku Rameng Kenaikan Kelas,
(30) Buku Daftar Hadir Rapat,
(31) Buku Kasus,
(32) Buku Kunjungan,
(33) Buku KKM,
(34) Buku SAS,
(35) Analisa Soal,
(36) Buku Santunan BSM/Buku Kas BSM,
(37) Buku Kegiatan Ekskul.
Saya berdecak kagum melihat lengkapnya administrasi di sekolah ini. Ulasan lebih lengkap dan foto konkritnya akan saya bahas tersendiri (masih proses). Bentuk 37 kelengkapan administrasi itu ada di sini
b) Manajemen Berbasis Sekolah
Yang menjadi fokus dalam manajemen berbasis sekolah pada SD Negeri Penganjuran 4 ada, pengelolaan data BOS, yang merupakan satu-satunya sumber pendapatan sekolah, yang mana dana BOS ini digunakan untuk segala kegiatan yang ada di sekolah, seperti proses pembelajaran, ekstrakurikuler, termasuk gaji guru honorer.
Transparansi menjadi motto dalam mengelola dana BOS, yang mana segala bentuk pengeluaran di tempel di papan informasi yang bisa dilihat oleh wali murid.
Dan berkat manejemen seperti inilah sekolah ini mnejadi juara 1 tata kelola dana BOS Tingkat Kabupaten Banyuwangi, juara 1 tata kelola dana BOS Tingkat Propinsi Jawa Timur, serta juara 3 tata kelola dana BOS Tingkat Nasional.
Dan berkat manejemen seperti inilah sekolah ini mnejadi juara 1 tata kelola dana BOS Tingkat Kabupaten Banyuwangi, juara 1 tata kelola dana BOS Tingkat Propinsi Jawa Timur, serta juara 3 tata kelola dana BOS Tingkat Nasional.
Selain itu itu, yang menjadi fokus manajemen berbasis sekola adalah Program Siswa Asuh Sebaya (SAS). Program ini
semacam Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), jika GNOTA adalah dari guruyang memberikan bantuan kepada siswa, jika SAS, yang membantu siswa ayang kurang mampu adalah sesama siswa, yang mana ini dilakukan setiap hari Jum’at, siswa menyisihkan uang sakunya untuk diberikan kepada wali kelasnya, yang nantinya akan dikumpulkan kepada pihak sekolah, guna membantu siswa yang kurang mampu tadi untuk keperluan beli buku, seragam sekolah, sepatu, alat tulis, dan sebagainya.
semacam Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA), jika GNOTA adalah dari guruyang memberikan bantuan kepada siswa, jika SAS, yang membantu siswa ayang kurang mampu adalah sesama siswa, yang mana ini dilakukan setiap hari Jum’at, siswa menyisihkan uang sakunya untuk diberikan kepada wali kelasnya, yang nantinya akan dikumpulkan kepada pihak sekolah, guna membantu siswa yang kurang mampu tadi untuk keperluan beli buku, seragam sekolah, sepatu, alat tulis, dan sebagainya.
c) Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan yang dilakukan di luar jam proses pembelajaran, guna untuk menampung bakat dari semua siswa.
Di SD Negeri Penganjuran 4 ini mempunyai 30 ekstrakurikuler yang semuanya dikelola oleh sekolah, namun jikasarana prasarana di sekolah tidak memadai, seperti renang dan futsal, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak lain, guna menampung bakat siswa.
Adapun ekstrakurikuler yang ada di SD Negeri Penganjuran 4 adalah sebagai berikut:
(1) Pramuka,
(2) Membatik, (3) Catur,
(4) Sepak bola,
(5) Futsal,
(6) Renang,
(7) Fashion,
(8) Band,
(9) Tari,
(10) Bola Voli,
(11) Bola basket,
(12) Puisi,
(13) Pantomim, (
14) Teather, (
15) Melukis,
(16) Mengayam,
(17) Memahat,
(18) Pencak silat,
(19) Bina vocal,
(20) Paduan suara,
(21) PMR,
(22) Pidato,
(23) Drum band,
(24) Atletik,
(25) Tartil/MTQ,
(26) Samroh/Hadrah,
(27) Karate,
(28) Tenis meja,
(29) Bulu tangkis,
(30) Bina prestasi.
Dari ke-30 ekstrakurikuler tersebut untuk pelaksanaanya dijadwal sebagai berikut: untuk kelas 1, 2, 3 dilaksanakan pada hari Jum’at, serta kelas 4,5,6 dilaksanakan pada hari Sabtu.
d) Unit Kesehatan Siswa
Unit Kesehatan Siswa (UKS) merupakan suatu wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat dalam bidang kesehatan, yaitu sebagai dokter kecil. Untuk kegiatan UKS ini SD Negeri Penganjuran 4 bekerja sama dengan pihak puskesmas terkait, yang setiap hari Sabtu datang ke sekolah. Adapun untuk kegiatan setiap minggunya seperti screening kesehatan, kegiatan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), Pembiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta pemahaman tentang gizi.
e) Perpustakaan
Perpustakaan merupakan taman bacaan serta jendela ilmu bagi siswa. Kebanyakan yang kita temui diperpustakaan sekolah, buku-buku tertata rapi di dalam rak, tetapi ini merupakan perpustakaan konvensional bagi SD Negeri Penganjuran 4, dan ini akan ditinggalkan menuju perpustakaan yang lebih canggih, yaitu perpustakaan berbasis android. Dengan perpustakaan berbasis android ini,nantinya siswa akan membuka layanan perpustakaan (membaca buku) hanya dengan membuka android (tablet) masing-masing siswa, serta siswa bisa membukanya di mana saja, yang masih dalam kawasan sekolah, sangat berbeda dengan perpustakaan konvensional yang mana layanan perpustakaan, hanya bisa dinikmati di dalam perpustakaan.
Setelah kegitan tinjauan lapangan selesai, peserta studi lapangan kembali ke aula untuk melanjutkan kegiatan selanjutnya, yakni sesi tanya jawab,pemberian cindera mata yang berupa plakat dan buku, yang mana untuk pemberian plakat diberikan oleh Ketua Program Studi Pendidikan Dasar Program Pascasarjana Univeristas Negeri Surabaya kepada Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, serta oleh ketua pelaksana kepada kepala sekolah. Selanjutnya adalah kegiatan kesan dari perwakilan mahasiswa, serta terakhir adalah sesi foto bersama.
Menyanyikan lagu Indonesia Raya |
Menyanyikan lagu Indonesia Raya |
Penyerahan Plakat UNESA |
Penyerahan kenang-kenangan |
2 Comments. Leave new
Sukses banget study bandingnya, btw saya ga lihat dirimu 😀
Makasih Mbak Manda..
G keliatan y mb?sy nyempil hehe..