“Bu, saya mengerahkan tujuh pasukan untuk mencari buku Ibu,”
kata Pak Ali, teman sekelas saya di S-2.
kata Pak Ali, teman sekelas saya di S-2.
Saya melongo, “tujuh pasukan? Maksudnya?”
Beliau menjelaskan kalau buku saya sulit ditemukan, Antara
kode buku dengan rak tidak kompak.
Pertama ada dua petugas yang membantu, tapi
belum ketemu. Kemudian petugas yang lain mencari gambar sampul di google, mencari lagi. Belum ketemu juga. Ganti dua petugas lainnya ikut mencari. Sampai akhirnya beliau mencari buku lain. Dan beberapa petugas ikut mencari. Lha ternyata tak sengaja beliau melihat buku ada di tumpukan dekat kasir
“Di G******* E*** tinggal 9 buku,” ujarnya.
Alhamdulillah
Tak hanya Pak Aliy, teman saya yang di Malang juga mengalami
kesulitan, karena buku saya masuk di barisan buku agama. Jadi mulai sekarag,
kalau ada teman yang beli, langsung saya bilang kalau buku saya masuk di
barisan buku agama.
Benar sih buku saya masuk buku agama, tapi saya lebih suka
kalau masuk buku bisnis.
Tak hanya di satu atau dua toko, buku saya masuk di barisan Agama Islam. Jadi
ingat buku Mas Tere Liye yang Hapalan Sholat Delisha juga masuk di barisan buku
Agama.
Survey berikutnya di salah satu toko buku di Surabaya. Saya
amati komputer data buku. Buku saya masih 23 eksemplar dn tidak ada kode
rak buku.
Saya tanyakan buku tersebut ke petugas, dua petugas mencari
di beberapa rak buku. Buku saya berada di salah satu barisan rak belakang.
“Mas, kalau buku belum ada kode raknya itu maksudnya apa ya?”
“Belum terdata Mbak bukunya,” jawaban petugas.
Ehm ckckck..
Ternyata tak hanya saya, teman saya juga tidak menemukan buku itu
di toko yang belum memasang kode untuk buku saya.
“Pantas kucari tidak ada Bu,” ujarnya. Sedih lihatnya, belum punya kode rak dan ditaruh di bagian belakang.
Pengalaman ini mengingatkan saya pada Mbak Asma Nadia. Saat
itu beliau bedah buku Emak Ingin Naik Haji di salah satu toko buku di Kota
Malang. Kebetulan saya dan teman-teman FLP Malang menemani. Sebelum acara berlangsung, Mbak Asma mengecek
buku-buku beliau di rak.
“Buku Mbak Asma selalu ada di best seller Mbak,” kata saya.
“Iya alhamdulillah,”
Kata Mbak
Asma, letak buku kita di rak buku juga berpengaruh terhadap penjualan. Tiap ke luar kota, Mbak Asma selalu mengecek buku-buku beliau di toko buku. Ehm jadi ingat konsep
marketing Indomaret dan Alfamart dalam merancang display.
Yang dimaksud display adalah usaha yang dilakukan dalam penataan barang dagangan di toko, dengan memperhatikan unsur pengelompokan jenis dan kegunaan barang, kerapian, dan keindahan dengan tujuan mengarahkan pembeli agar tertarik untuk melihat dan memutuskan untuk membeli.
Ini dia penampakan
buku saya di beberapa toko buku
Mbak Ima |
Mbak Ima dan Mbak Mega |