Ramadhan-Syawal tahun kemarin terbit juga. Buku ini saya tulis saat saya nomaden, saya menulisnya di kos teman-teman. Malam itikaf, pagi menyiapkan
pesanan Pusat Flanel. mengirim pesanan, terkadang restok barang, dan menulis bab demi bab hingga selesai.
seluruh kafilah ini membawa barang dagangan yang diangkut oleh 700 unta yang memenuhi jalan-jalan kota Madinah. Perjalanan bisnis beliau membaca pasar, melakukan inovasi, monetizing, reinvestasi, dan berbagai trik bisnis lain saya tulis dalam buku ini.
Di hari pertama, Abdurahman bin Auf bekerja sebagai kuli panggul. Beliau berada di pasar Madinah yang dikelola oleh orang-orang Yahudi. Sambil bekerja, beliau mengamati kondisi pasar, mulai dari komoditas barang yang diperdagangkan, kondisi persaingan antar pedagang, perilaku konsumen, sistem distribusi barang (supply chain), dan peluang pasar yang masih terbuka. (quotes)…..…..Tidak heran jika sebulan kemudian beliau dapat meminang seorang gadis dengan membawa emas sebesar biji kurma. Lalu setahun kemudian, beliau sudah mampu mengeluarkan infak yang jumlahnya sangat fantastis, yang apabila dikurskan dalam rupiah nilai nominalnya sebesar 42,5 triliun rupiah.
Janganlah berjualan di pasar ini bagi para pedagang yang tidak mengerti dien (muamalah).
4 Comments. Leave new
selamaat ya bukunya ^^
terimakasih sudah mampir mbak Riza…:)
Serius? 0_0 sampai mimpi ketemu 10 sahabat Rasul? H-hooooooooooooow??? 0_0
iya.. di mimpi kami berkumpul di masjid.. perasaanku saat itu mengatakan kalau itu sahabat-sahabat nabi.. wajah beliau tidak jelas, suasana terang sekali…
wallahu'alam…
pas nulis buku ini, tiap hari aku berdoa agar bisa bertemu dan wawancara langsung..sebelum tidur berdoa dengan doa yang sama..