The Nekad Traveler: Kemana Kaki Melangkah, Rumahku Indonesia
Jenis Film : Drama
Durasi : 86 menit
Negara Asal : Indonesia
Sutradara : Rizal Mantovani
Penulis Naskah : Rahabi Mandra
Produser : Ronny Irawan, Agung Saputra
Produksi : Tujuh Bintang Sinema
Pemain : Maudy Ayunda, Hamish Daud, Babe Cabiita, Rachel Amanda, Anggika Bolsterli, Ayu Dewi, Cut Mini, Farhan, Tompi
Rilis : 16 Maret 2017
“Kemana Kaki Melangkah, Rumahku Indonesia” adalah kalimat penutup film yang terus berputar di kepala saya, sampai akhirnya saya menjadikannya judul.
Naked Traveler adalah salah satu bacaan favorit saya pas awal S-1 dulu. saya ngikutin Mbak Trinity di blog, karena belum bisa beli semua bukunya. Sampai saat ini masih punya tiga kalau tidak empat buku beliau. Ya, banyak list judul buku yang saya incar, jadi bagi-bagi. Lha pas dengar tuh buku di filmkan, I’m so excited to watch it.
Dan wowww.. suka banget dengan nih film. Mata saya dimanjakan dengan pemandangan Nusantara yang luar biasa. Khususnya Krakatau, Lampung, Ramang-ramang Makassar, dan Karst Maros. Sukses bikin ngiler. Bener-bener njual Indonesia. Jadi ingin menambah daftar tempat traveling.
Ehm, sebenarnya buku ini pula yang membuat saya suka jalan-jalan, namun jaman dulu belum kesampaian. Selain karena tidak ada budget juga karena kesibukan kuliah, ngajar, dan ngelesi. Lha pas S-2 ini alhamdulillah Allah memberi saya jalan. Memang semua indah pada waktunya, asal kita terus berusaha.
Selain memiliki waktu luang juga ada bantuan dana (uang beasiswa hehehe). Lha karena alokasi buat jalan-jalan ini pula yang mengharuskan saya cepat lulus dari waktu yang disediakan. Alokasi beberapa bulan sudah habis buat bikin buku ajar dan jalan-jalan. Wkwkwkw curcol. Semoga bisa lulus segera. Aamiin,,,
Oke curcolnya udah dulu, sekarang belok ke film.
Kemarin (16 Maret 2017) adalah hari pertama nih film di putar di bioskop. Saya ajak beberapa teman kuliah buat nonton. So, habis dari lihat sidang terbuka S-3, malamnya kami meluncur ke Royal untuk nonton. Seperi judul film “The Nekad Traveler” kami pun nekad menembus hujan. Sampai Bu Nur, teman saya membawa jas hujan masuk ke bioskop. Kalau saya mah terbiasa hujan-hujan.
Nekad Traveler bercerita tentang buku pertama Mbak Trinity, perjalanan Mbak Trinity (Maudy Ayunda) yang notabenenya seorang karyawan kantoran dengan hobi traveling. Lha, hobinya ini dibatasi jatah cuti yang sedikit. Jadi Film ini tidak seperti biografi perjalanan saja, namun tips-tips untuk bisa traveling dengan cara yang cerdas. Memutar otak agar bisa liburan dengan budget hemat dan tetap nyaman. Dikemas secara fun dengan bumbu percintaan, persahabatan, dan rasa cinta tanah air. Inilah yang membedakan dari film traveling biasa.
Trinity memiliki bucket list yang ingin dia penuhi. Bucket list adalah daftar hal-hal yang harus Trinity lakukan sebelum tua, yang lebih banyak berisi tentang jalan-jalan. Cerita jalan-jalannya selalu ia tulis dalam blog berjudul naked-traveler.com.
Trinity tinggal bersama Bapak (Farhan) dan Mamah (Cut Mini). Dia memiliki sahabat bernama Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Bolsterli) yang punya hobi sama yaitu suka traveling, ditambah juga dengan sepupu Trinity yakni Ezra (babe Cabita), plus Bu Bos yang unik (Ayu Dewi) serta Paul (Hamish Daud).
Di film Trinity mengajak dua sahabatnya, Yasmin dan Nina, serta sepupunya, Ezra travelling ke Filipina. Dari sinilah konflik dimulai, Yasmin berseteru dengan Trinity karena masalah bucket list milik Trinity yang terkesan egois. Kemunculan sosok Mr. X dan Paul semakin mewarnai perjalanan Trinity dalam filmnya.
Saya suka dengan karakter Nina dan Yasmin. Mereka pas banget seperti sosok Nina & Yasmin di buku. Ditambah Babe Cabiita yang kocak. Komentar-komentar singkatnya berisi kelucuan yang menggelitik. Hamis Daud? Meski datar tapi Kegantengan naik beberapa persen setelah main di film ini.
Hamis terlihat datar mungkin karena perbedaan usia. Bisa salah satu diganti. Saya suka acting Maudy, menjiwai dan seperti mulai terkena virus kocak Mbak Trinity (adegan ajak jalan Tompi dan minta no hape Hamis). Namun kalau mau mempertahankan Hamis, saya kok kepikiran Nadine ya, tapi janganlah ntar Mbak Raisa cemburu. Hehehe
Kehadiran Ayu Dewi membuat film ini tambah hidup, pada tiap kemunculannya selalu dihiasi dialog humor yang menghibur. Ayu Dewi piawai memainkan peran sebagai Bu Bos yang tegas namun tetap jenaka. Terlihat pada adegan Trinity yang menyelesaikan semua laporannya demi meminta cuti jalan-jalan bersama dua sahabatnya. Pinter banget cara mengambil hati Bu Bos.
Eh betewe Mbak Trinity ikut main lo, sebagai guide pas di Krakatau. Karakternya Trinity banget, emang Trinity yang sebenarnya.
Saat menonton film ini, saya berusaha memisahkan diri dari buku. Saya tidak ingin membandingkan secara sengaja. Meski kadang saat menontonnya tiba-tiba ingat bukunya. Karena saat kita menulis buku, imajinasi kita melalang buana kemana-mana, tak terbatas ruang dan waktu. Film adalah produk berbeda, tidak semua di buku bisa divisualisasikan di film. Jadi kalau hasilnya beda ya maklum.
Sekarang gini, di buku Mbak Trinity udah keliling di banyak tempat. Bayangin kalau semua di buku dikunjungi. Nggak tekor tuh produser kalau bener-bener merealisasikan?
Selain tempat juga yang tak kalah sulit adalah benang merah cerita. Penulis skenario pintar sekali mengolah cerita yang aslinya pendek-pendek menjadi film dengan benang merah dan konflik yang pas.
Bicara tentang konfilk, di film ini ada beberapa konflik menarik yang disuguhkan. Konflik pertama adalah Trinity vs Bu Boss, konflik kedua Trinity vs Travelmates-nya. Di antara konflik inilah muncul kembali Paul (yang kemudian jadi konflik ketiga). Konflik-konflik ini diceritakan dan diselesaikan dengan cara yang lucu. Berulang kali saya ngakak lihat adegan demi adegan.
Lha, terlepas saya puas banget ma nih film, ada beberapa hal yang membuat saya janggal. Buat saya yang ngikutin blog Mbak Trinity dan pernah bertemu dengan beliau secara langsung meski cuma sekali, ada perbedaan yang tajam atara karakter Trinity asli dengan di film.
Setahu saya Mbak Trinity nggak ada romantis-romantisnya, malah cenderung gokil. Maaf Mbak heheh. Cerita di buku tentang bagaimana serunya mencapai tiap destinasi dan mengeksplornya menjadi kisah unik. Nyaris tak pernah menyentuh remeh temeh soal cinta di bukunya.
Lagi, Mbak Trinity itu nyantai banget, khas dengan kaos oblong dan sandal jepit. Bahkan ketika ngisi acara di Toga Mas Malang, beliau santai banget. Lha pas di film ketika launching buku, si Mbak cuantik seperti habis nyalon trus pake high heels.
Terakhir, saya berharap The Nekad Traveler bakal ada yang kedua, ketiga, dan seterusnya.
Bu NUr, Bu Mus, Bu Diah, Zie |
Saat bertemu Mbak Trinity di Toga Mas Malang |
10 Comments. Leave new
Samaaaa trinity inspirasiku buat menjelajah kemanapun aku mau. Dia mah gembel abis yagh orangnya
Iyaaap..Salut ma keberaniannya…
Aaakk mau nonton juga naked traveler yang nekad ini. Tfs mba.
Hayuuk… Nonton Mbak.. seru filmnya..
Wah blm kesampaian nih ntn ini. Itu mbak Trinity asli santai abis y
Iya Mbak..Santai banget. Kaos oblong dan sandal jepit..
Pengin nonton biar lebih semangat travellingnya. Secara travelling sekeluarga tantangannya lebih besar he3
Iya.. bisa nambah semangat dan mupeng hehe. Seru Lo traveling ma keluarga..
Suami punya bukunya kalau gak salah dn aku blm sempat baca. Tapi jadi pengen nonton filmnya hehehe
Nonton berdua masih suami pasti seru Mbak Ivon hehe