duniazie.com – Menyelami Jejak Legenda Putri Mandalika Pantai Seger Kuta
Dua kali ke Lombok, Pantai Seger Kuta selalu menjadi destinasi yang sayang untuk dilewati. Pantai Seger yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah ini adalah salah satu yang wisata melegenda dan populer di Kabupaten Lombok Tengah. Posisi tepatnya ada di wilayah Desa Sukadane, Kecamatan Pujut.
Betewe pantai ini sebenarnya masih segaris dengan Pantai Kuta Lombok. Kedua destinasi itu hanya terpisah jarak sekitar dua kilometer. Jadi kita bisa menikmati keindahan Pantai Kuta dari sini, melihat sirkuit Mandalika juga dari sini.
2016 saya ke Lombok dengan pesawat, nih pantai letaknya hanya sekitar 30 menit hanya Bandara Internasional Lombok. 2023 saat ke sini jalur darat dan laut, Pantai Seger dan Pantai Kuta juga jadi destinasi pertama.
2023 ke sini saya melihat ada banyak perubahan, Pantai Seger benar-benar mempercantik diri. Mulai dari gapura, jembatan, hingga spot-spot unik yang digaungkan.
But, hal yang masih ada dan mungkin selalu ada adalah ibu-ibu dan anak-anak yang menjajakan dagangan dan menawari jasa foto.
Teman-teman akan ditawari foto dalam goa, foto lompat, foto memegang bukit, dan pose lainnya. Kalimat anak-anak ini semacam template. Semua kompak mengucapkan kalimat yang sama.
Ternyata eh ternyata, mereka tuh dah dilatih marketing dan teknik foto. Jadi ada pembinaan agar mereka bisa membantu para pengunjung dan pastinya dapat tambahan pemasukan. Nice idea.
Jejak Legenda Putri Mandalika Pantai Seger Kuta
Saat travelling ke Pantai Seger Kuta kita akan melihat deretan patung di pinggir Pantai. Patung-patung tersebut didirikan di bagian utara, di mana arus lautnya lebih tenang. Ada semacam monumen yang menggambarkan seorang puteri hendak membebaskan diri dari tiga laki-laki. Patung ini tak lain menggambarkan Legenda Putri Mandalika.
Betewe mengapa sih Pantai Seger Kuta identik dengan Putri Mandalika?
Putri Mandalika, juga dikenal sebagai Dewi Mandalika, merupakan tokoh legendaris dalam mitologi Sasak, suku yang mendiami Pulau Lombok, Indonesia. Cerita tentang Putri Mandalika terkait erat dengan peristiwa perang saudara dan pilihan hidup yang tragis, yang membuatnya dianggap sebagai tokoh yang mengorbankan diri untuk kedamaian dan kesejahteraan masyarakatnya.
Legenda Putri Mandalika bermula pada abad ke-14, di zaman pemerintahan seorang raja Sasak yang bijaksana, Prabu Brawijaya. Raja ini memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Mandalika. Keindahan dan keanggunan Putri Mandalika membuatnya menjadi idola di antara para pemuda Sasak. Banyak pangeran dan bangsawan yang berlomba-lomba memperebutkan hatinya.
Namun, pangeran-pangeran tersebut menyebabkan pertikaian di antara kerajaan-kerajaan di Pulau Lombok. Perang saudara pun meletus, memakan korban jiwa dan merusak persatuan di antara masyarakat Sasak. Melihat penderitaan yang terjadi akibat persaingan tersebut, Putri Mandalika merasa terpanggil untuk mengakhiri pertikaian dan menyatukan hati para pangeran.
Suatu hari, Putri Mandalika mengumumkan keputusannya kepada para pangeran yang meminangnya. Dia menyampaikan bahwa dia tidak akan menikahi seorang pun dari mereka. Sebagai gantinya, dia memilih mengorbankan dirinya sendiri untuk membawa perdamaian. Keputusan ini tidak hanya mengejutkan, tetapi juga mengharukan.
Putri Mandalika mengumumkan bahwa dia akan melakukan ritual kebersihan di pantai selatan Pulau Lombok, tepatnya di Pantai Kuta. Pada hari yang telah ditentukan, ribuan orang berkumpul di sepanjang pantai untuk menyaksikan momen penting ini. Putri Mandalika memasuki air laut sambil membawa sehelai kain putih. Dia berdoa kepada Tuhan untuk mengakhiri pertikaian dan memberikan kedamaian kepada rakyatnya.
Ketika Putri Mandalika berada di dalam air, tiba-tiba terjadi keajaiban. Tubuhnya mulai terbelah menjadi seribu potongan dan tersebar di laut. Orang-orang yang menyaksikan peristiwa tersebut percaya bahwa Putri Mandalika telah berubah menjadi “Nyale,” cacing laut berwarna merah muda yang hanya muncul setahun sekali. Masyarakat Sasak kemudian merayakan ritual Bau Nyale, sebuah upacara memperingati peristiwa tersebut, sebagai bentuk penghormatan kepada Putri Mandalika.
Legenda Putri Mandalika menjadi bagian dari kebudayaan dan tradisi masyarakat Sasak. Selain sebagai kisah cinta dan pengorbanan, cerita ini juga mencerminkan nilai-nilai damai, persatuan, dan kebijaksanaan yang tetap relevan dalam sejarah dan kehidupan masyarakat Sasak.
Kaitan Pantai Seger, Pantai Kuta, dan Budaya Nyale
Putri Mandalika memiliki kaitan yang erat dengan beberapa lokasi penting di Pulau Lombok, seperti Pantai Seger dan Pantai Kuta, serta dengan tradisi budaya Nyale. Kaitan ini mencerminkan warisan budaya dan spiritual yang masih terus dirayakan oleh masyarakat Sasak.
-
Pantai Seger
Pantai Seger adalah salah satu lokasi yang terkait erat dengan legenda Putri Mandalika. Konon, Pantai Seger adalah tempat di mana Putri Mandalika melakukan ritual kebersihan sebelum mengorbankan dirinya. Pantai ini dianggap sebagai tempat sakral yang memiliki nilai sejarah dan spiritual bagi masyarakat Sasak. Beberapa ritual dan upacara mungkin diadakan di sekitar Pantai Seger untuk menghormati peristiwa tersebut.
-
Pantai Kuta
Pantai Kuta juga menjadi bagian penting dari legenda Putri Mandalika. Itu adalah lokasi di mana Putri Mandalika memasuki air laut dan mengorbankan dirinya. Sejak saat itu, Pantai Kuta dihubungkan dengan kejadian tragis tersebut dan menjadi tempat yang dihormati oleh masyarakat setempat. Pantai Kuta juga dikenal sebagai tempat berlangsungnya ritual Bau Nyale yang merayakan transformasi Putri Mandalika menjadi Nyale. Ritual ini melibatkan ribuan orang yang berkumpul di pantai untuk mencari dan merayakan keberadaan Nyale.
-
Budaya Nyale
Nyale adalah cacing laut berwarna merah muda yang diyakini merupakan perwujudan Putri Mandalika setelah mengorbankan diri. Budaya Nyale menjadi salah satu aspek penting dalam tradisi masyarakat Sasak. Setiap tahun, pada musim tertentu, biasanya bulan purnama pada bulan ke-10 kalender Sasak, ritual Bau Nyale diadakan di Pantai Kuta. Masyarakat berkumpul untuk mencari dan merayakan kehadiran Nyale, mengikuti jejak legenda Putri Mandalika. Ritual ini bukan hanya menjadi peringatan sejarah, tetapi juga menjadi sarana untuk memperkokoh identitas budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam legenda Putri Mandalika.
So, Pantai Seger dan Pantai Kuta menjadi tempat-tempat sakral yang mengabadikan kisah Putri Mandalika, sementara budaya Nyale memperkuat penghormatan terhadap peristiwa tersebut dalam bentuk ritual dan perayaan tahunan. Kaitan antara Putri Mandalika, Pantai Seger, Pantai Kuta, dan budaya Nyale menciptakan suatu rangkaian tradisi dan kepercayaan yang terus diwariskan dari generasi ke generasi di Pulau Lombok.
Kunjungan ke Pantai Seger di Lombok dapat menjadi pengalaman yang luar biasa, tetapi ada beberapa tips yang dapat membantu memastikan perjalananmu berjalan lancar dan menyenangkan:
1. Perlengkapan Pantai
Pastikan untuk membawa perlengkapan pantai dasar seperti tabir surya, topi, dan kacamata hitam untuk melindungi diri dari sinar matahari yang terik. Selain itu, selalu bawa air minum untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
2. Pakaian yang Sesuai
Kenakan pakaian yang nyaman, seperti pakaian renang dan sandal pantai, agar mudah bergerak di sekitar pantai. Karena kita tidak hanya menikmati pantai, tapi juga naik bukit. Sebaiknya juga bawa pakaian ganti dan handuk buat yang mau basah-basahan.
3. Waktu yang Tepat
Teman-teman bisa merencanakan kunjungan ke Pantai Seger pada waktu yang tepat. Pagi atau sore hari adalah waktu yang ideal untuk menikmati suasana tenang dan matahari terbit atau terbenam yang spektakuler.
4. Hindari Musim Liburan Puncak
Jika memungkinkan, baiknya hindari kunjungan selama musim liburan puncak. Pantai mungkin lebih ramai dan penuh sesak pada saat itu. Pilih waktu di luar musim liburan untuk pengalaman yang lebih tenang.
5. Respek Lingkungan
Jaga kebersihan pantai dengan membawa pulang semua sampah dan menghormati lingkungan sekitar. Bantu memelihara keindahan alam untuk generasi berikutnya.
6. Berinteraksi dengan Lokal
Jadilah sopan dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Mereka sering ramah dan senang berbagi informasi atau cerita tentang pantai dan budaya setempat.
7. Berhati-hati di Perairan
Jika berencana untuk berenang, perhatikan kondisi air dan ikuti peringatan atau petunjuk yang diberikan oleh penjaga pantai. Keamanan selalu menjadi prioritas utama.
8. Jelajahi Sekitar
Manfaatkan kesempatan untuk menjelajahi sekitar Pantai Seger. Terdapat tebing batu karang yang menarik dan memberikan pemandangan yang spektakuler. Pergilah ke warung lokal untuk mencoba hidangan laut segar atau membeli suvenir khas Lombok.
9. Periksa Cuaca
Sebelum berangkat, periksa prakiraan cuaca untuk memastikan bahwa kondisinya mendukung kegiatan di pantai dan tidak ada ancaman cuaca buruk. 2016, saat ke sini kami diguyur air hujan, jadi harus menunggu reda.
10. Persiapkan Transportasi
Pastikan memiliki transportasi yang terorganisir untuk pergi ke Pantai Seger dan kembali ke tempat tinggal atau akomodasi. Koordinasikan dengan sopir atau penyedia layanan transportasi agar perjalanan teman-teman lebih lancar.
11. Beli produk setempat
Setiap melakukan kegiatan travelling, usahakan selalu membeli souvenir lokal yaks. Karena ini membatu perputaran ekonomi masyarakat setempat
Dengan mengikuti tips-tips ini, semoga perjalanan teman-teman ke Pantai Seger di Lombok akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan dan menyenangkan.