Hari Pertama Upgrading FLP Jawa Timur dan Milad FLP se-Dunia)
FLP merupakan organisasi penulis muslim terbesar di Indonesia, bahkan ada yang menyebutnya terbesar di dunia. Ribuan penulis berkualitas telah dicetak oleh apa
yang disebut Koran Tempo sebagai ’Pabrik Penulis Cerita’ ini. Sejatinya FLP ialah lokomotif dunia penulisan berbagai genre. Usia anggotanya pun beragam dari tua, muda, bahkan anak-anak. Mengingat produktivitas anggotanya, ribuan judul buku yang telah terbit, pantaslah FLP mendapat Anugerah Komunikasi Indonesia untuk Jaringan
Komunikasi Sosial, pada 12 Oktober 2015.
yang disebut Koran Tempo sebagai ’Pabrik Penulis Cerita’ ini. Sejatinya FLP ialah lokomotif dunia penulisan berbagai genre. Usia anggotanya pun beragam dari tua, muda, bahkan anak-anak. Mengingat produktivitas anggotanya, ribuan judul buku yang telah terbit, pantaslah FLP mendapat Anugerah Komunikasi Indonesia untuk Jaringan
Komunikasi Sosial, pada 12 Oktober 2015.
FLP bukan terdiri dari penulis ahli saja tetapi justru jadi wadah bagi mereka yang baru belajar. Dua di antara empat misi FLP adalah meningkatkan mutu dan produktivitas karya anggota sebagai sumbangsih berarti bagi masyarakat, serta membangun jaringan penulis yang menghasilkan karya-karya berkualitas dan mencerdaskan.
Mengingat anggota yang terus berkembang serta kedua misi tersebut, digelarlah Upgrading FLP Wilayah Se-Jawa Timur Tahun 2016. Dari kegiatan ini diharapkan ada transfer ilmu untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia FLP di Jawa Timur.
Misi ketiga FLP ialah meningkatkan budaya membaca dan menulis di kalangan masyarakat. Sebagai tindak lanjut dari misi tersebut, pada Upgrading FLP Wilayah Se-Jawa Timur Tahun 2016 ini juga disajikan agenda acara Kuliah Umum bagi peserta non-delegasi FLP se-Jawa Timur yang terdiri dari mahasiswa dan masyarakat umum.
Namun, tidak banyak yang tahu jika aktivitas menulis bisa menjadi sumber pendapatan yang menggiurkan. Sebutlah Sinta Yudisia dan Dukut Imam Widodo pemateri Kuliah Umum yang sudah membuktikan hasil nyata dari kiprah di dunia kepenulisan. Acara ini digelar untuk mengubah dan memperkuat mindset peserta, dari keinginan sekedar menjadi writer, menjadi writerpreneur.
Misi FLP Jatim kali ini terealisasi dalam agenda Upgrading FLP Jatim, 6-8 Januari 2016. Bertempat di Rusunawa Universitas Muhammadiyah Malang. Acara ini disponsori oleh Ayam Goreng Nelongso, TIPS Indonesia, Botiashop, d’mutia, Jade Indopratama, Arruz Media, dan Kawanimut. Sebagai awal kegiatan dibuka dengan sambutan dan ta’aruf yang kemudian diteruskan dengan pemberian materi FLP dalam Sejarah Sastra Nusantara oleh Fauziah Rachmawati.
Dalam paparannya, Fauziah menyampaikan sejarah sastra yang dimulai dari periode Sastra Angkatan Balai Pustaka, Pujanggan Baru, sampai Sastrawan Angkatan 2000 hingga datanglah FLP yang dipuji-puji Taufik Ismail sebagai ‘Hadiah Tuhan untuk Indonesia’.
“Mas Gagah Datang, Peserta Girang”
Setelah acara FLP dalam Sejarah Sastra Nusantara oleh Fauziah Rachmawati, peserta dikejutkan oleh kedatangan para pemeran utama film KMGP (Ketika Mas Gagah
Pergi), film yang diangkat dari cerpen legendaris Helvy Tiana Rosa dengan judul yang sama. Mereka adalah Hamas Syahid yang berperan sebagai Gagah, pemuda yang berusaha meraih hidayah. Hadir juga Aquino Umar yang di film berperan sebagai Gita, adik Mas Gagah. Lalu ada Masaji Wijayanto yang memerankan Yudi, sang aktivis dakwah,
serta Izzah Ajrina yang memerankan Nadia, gadis yang mendapat hidayah untuk berjilbab setelah kuliah di Amerika. Lengkap sudah kehebohan yang menggoyang aula Rusunawa malam itu.
Pergi), film yang diangkat dari cerpen legendaris Helvy Tiana Rosa dengan judul yang sama. Mereka adalah Hamas Syahid yang berperan sebagai Gagah, pemuda yang berusaha meraih hidayah. Hadir juga Aquino Umar yang di film berperan sebagai Gita, adik Mas Gagah. Lalu ada Masaji Wijayanto yang memerankan Yudi, sang aktivis dakwah,
serta Izzah Ajrina yang memerankan Nadia, gadis yang mendapat hidayah untuk berjilbab setelah kuliah di Amerika. Lengkap sudah kehebohan yang menggoyang aula Rusunawa malam itu.
Bersama Ustadz Abrar Rifai, acara kejutan meet and greet bersama para pemeran film KMGP berlangsung dengan meriah. Seperti kejatuhan durian montong, pemeran
KMGP dibombardir berbagai pertanyaan dari peserta. Tampak betul kuatnya pengaruh film remaja Islami ini bagi para anggota FLP se-Jatim. Meski dalam keadaan lelah, keempat muda mudi itu tetap berusaha menjawab antusiasme dengan semangat. Bahkan Masaji dengan gayanya yang kocak langsung mempraktikkan adegan berdakwah di bus yang sungguh efektif dalam memancing tawa.
KMGP dibombardir berbagai pertanyaan dari peserta. Tampak betul kuatnya pengaruh film remaja Islami ini bagi para anggota FLP se-Jatim. Meski dalam keadaan lelah, keempat muda mudi itu tetap berusaha menjawab antusiasme dengan semangat. Bahkan Masaji dengan gayanya yang kocak langsung mempraktikkan adegan berdakwah di bus yang sungguh efektif dalam memancing tawa.
Sebelum berpisah, tak lupa puluhan peserta Upgrading foto bersama dengan para pemain. Terimakasih kepada tim KMGP yang telah meluangkan waktu untuk mengunjungi FLP Jawa Timur. Semoga di lain waktu kita bisa bertemu lagi dalam kebaikan dan atmosfer berkarya yang tetap gegap gempita. (Zie&Gusti, FLP).
Dibalik layar Upgrading FLP Jawa Timur
2 Comments. Leave new
Lain kali saya diajak ya… 😉
Siaaap.. Insha Allah..