
Kunjungan Edukasi ke Bhakti Alam: Belajar Menyenangkan di Tengah Alam
Tak sengaja menemukan album foto sekian tahun lalu saat ke Bhakti Alam. Daripada tuh fotii stay di laptop, saya mencoba mengingat tentang Bhakti Alam dan membuat tulisan ini. Smeoga menjadi kenangan kita ya Kids
Sebagai seorang guru sekaligus pencinta perjalanan, saya selalu percaya bahwa belajar tidak harus selalu dilakukan di dalam kelas. Pengalaman langsung di lapangan bisa menjadi guru yang luar biasa. Itulah alasan mengapa saya mengajak siswa-siswi saya untuk melakukan kunjungan edukasi ke Bhakti Alam, sebuah agrowisata di Pasuruan, Jawa Timur yang menawarkan pembelajaran menyenangkan dan penuh makna.
Awal Perjalanan: Antusiasme Siswa yang Menular
Hari itu, wajah ceria siswa-siswi saya sudah terlihat sejak pagi. Dengan seragam olahraga dan ransel kecil di punggung mereka, semangat mereka menular kepada kami, para guru pendamping. Perjalanan dari sekolah ke Bhakti Alam memakan waktu sekitar dua jam, namun tidak terasa membosankan karena anak-anak asyik bernyanyi dan berbagi bekal di dalam bus.
Begitu tiba di Bhakti Alam, udara segar langsung menyambut. Mata dimanjakan oleh hamparan hijau, deretan pohon buah, dan taman bunga yang tertata rapi. Sebagai guru, saya merasa ini adalah tempat yang sangat ideal untuk pembelajaran kontekstual.




Belajar Langsung dari Alam
Kegiatan edukatif dimulai dengan tur keliling kebun buah. Anak-anak dikenalkan pada berbagai jenis tanaman seperti jambu, srikaya, durian, dan jeruk. Mereka belajar bagaimana cara menanam, merawat, hingga memanen buah secara langsung. Tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali melihat pohon durian yang menjulang tinggi atau mencium aroma tanah yang basah setelah disiram.
Yang menarik, pemandu wisata di Bhakti Alam sangat komunikatif. Mereka menjelaskan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh anak-anak. Bahkan mereka menyelipkan kuis-kuis kecil yang membuat anak-anak semakin semangat mengikuti kegiatan.
Selain kegiatan edukatif, Bhakti Alam juga menyediakan berbagai permainan alam seperti flying fox, outbound, dan kereta keliling kebun. Ini adalah cara cerdas menggabungkan pembelajaran dan hiburan. Anak-anak jadi tidak mudah bosan dan tetap aktif bergerak. Dari sudut pandang pendidik, ini sangat positif untuk perkembangan motorik dan sosial mereka.
























Nilai-nilai Pendidikan yang Tertanam
Kunjungan ini bukan hanya soal mengenalkan alam, tetapi juga membangun karakter. Anak-anak belajar bekerja sama, sabar mengantri, menjaga lingkungan, dan bersyukur atas ciptaan Tuhan. Ketika mereka melihat langsung bagaimana buah-buahan ditanam, mereka mulai menghargai kerja keras petani. Ketika mereka belajar dari pemandu, mereka menghargai ilmu yang datang dari siapa saja, tak hanya dari guru di kelas.
Sebagai guru dan traveler, saya merasa kunjungan ke Bhakti Alam adalah perpaduan sempurna antara pembelajaran dan petualangan. Tempat ini bukan hanya menawarkan wisata, tetapi pengalaman yang memperkaya wawasan dan membentuk karakter anak.
Setelah kembali ke sekolah, saya meminta siswa menuliskan kesan mereka. Hasilnya mengejutkan, banyak yang menulis bahwa ini adalah pengalaman terbaik mereka di sekolah. Beberapa bahkan menuliskan keinginan untuk menjadi petani modern atau pengusaha yoghurt suatu hari nanti.
Kunjungan ini membuktikan bahwa alam adalah ruang kelas terbesar yang kita miliki. Dan Bhakti Alam adalah salah satu guru terbaiknya.