Nonton film jadi hiburan tersendiri buat saya, apalagi kalau genrenya pas. Wah hiburan banget tuh. Soalnya cari hiburan yang murah meriah dan aman di kala pandemi tuh salah satunya dengan nonton film.
Trus lagi film yang asyik untuk waktu-waktu senggang ehm.. bukan waktu yang lama bisa dengan film pendek. Hanya sekian menit, pesan dapet, hiburan oke, kelar. Beda banget kan dengan film-film yang sampai ratusan episode. Berasa capek.
Sebenarnya awal mula tahu film pendek tuh dari film Tilik. Saya kagum tuh film, menitnya terbatas tapi ide, alur, karakter tokoh, pesen, lokalitasnya ada, dan plot twist nya muantuul. Singkat tapi udah bikin mikir dan refleksi diri.
Film pendek lainnya, yang rekomended buat ditonton. Anak Lanang (2017), Lemantun (2014), Elegi Melodi (2018), Mia Mera (2019), Wedok (2019), dan film lainnya.
Bukan hal mudah lo bikin film dengan durasi yang terbatas tapi isinya daging plus menghibur. Butuh tik kreatif yang super. Alhamdulillahnya semakin kesini, film pendek di Indonesia mulai berkembang. So tepat sekali kalau ada kompetisi untuk filmmakers di Indonesia, salah satunya Sundance Film Festival: Asia 2021.
Apa sih Sundance Film Festival: Asia 2021?
Sebentar sebelum bahas Sundance Film Festival: Asia 2021, saya akan bahas tentang Sundance Institute.
Sundance Institute adalah lembaga nirlaba yang menyediakan ruang bagi seniman di bidang film, teater, dan media digital untuk berkreasi dan berkembang. Sundance Institute ini didirikan tahun 1981 oleh Robert Redford di Amerika Serikat. Program yang diciptakan bertujuan untuk mengembangkan beragam proyek. Sundance Co//ab merupakan platform komunitas digital yang menyatukan seniman untuk saling bertukar ilmu dan tetap terhubung dalam sebuah ruang kreatif.
Lha Sundance Film Festival: Asia ini merupakan persembahan dari XRM Media dan IDN Media. Pelaksanaannya sebagai salah satu rangkaian acara di festival ini.
Acara ini disponsori oleh Argo, sebuah platform streaming dan kurator global film pendek, kompetisi ini dibuka untuk para insan perfilman Indonesia. Kompetisi ini juga bertujuan untuk menemukan, membina, dan memberikan panggung bagi talenta-talenta baru di industri film dan memperkenalkan mereka ke kancah global.
Selain itu Sundance Film Festival juga menghubungkan penonton dan seniman untuk melahirkan ide-ide baru yang autentik, sehingga komunitas film independen pun dapat terbentuk. Sundance Institute telah mendukung beragam proyek lain, seperti Clemency, Never Rarely Sometimes Always, Zola, On The Record, Boys State, The Farewell, Honeyland, One Child Nation, The Souvenir, The Infiltrators, Sorry to Bother You, Won’t You Be My Neighbor? , Hereditary, Call Me By Your Name, Get Out, The Big Sick, Mudbound, Fruitvale Station, City So Real, Top of the Lake, Between the World & Me, Wild Goose Dreams and Fun Home.
Agar lebih prepare dengan kompetisi ini, saya bocorin dewan jurinya ya. Tidak perlu ndredeg atau nggak pede. Dengan bocoran nama-nama jurijuri ini, teman-teman bisa stalking tentang selera juri. Karena sudah menjadi rahasia umum saat lomba, selera juri menjadi salah satu poin lebih untuk nilai. Hehhe
Juri dalam Kompetisi Film Pendek Sundance Film Festival: Asia 2021 diantaranya adalah
– Heidi Zwicker, Senior Programmer, Sundance Film Festival
– Susanti Dewi, Head of IDN Pictures
– Kim Yutani, Director of Programming, Sundance Film Festival
– Joko Anwar, Filmmaker, alumni Sundance Film Festival
– Amanda Salazar, Head of Programming and Acquisitions, Argo
– Mike Plante, Senior Short Film Programmer, Sundance Film Festival
Then lombanya kapan nih? Syaratnya bagaimana?
Info dan Syarat Pendaftaran Kompetisi Film Pendek Sundance Film Festival: Asia 2021
Sundance Film Festival: Asia 2021 akan dibuka pendaftarannya hingga tanggal 9 Juli 2021 untuk seluruh Warga Negara Indonesia yang berusia minimal 18 tahun. Siap-siap ya…
Syarat untuk peserta yang boleh ikut adalah Warga Negara Indonesia yang telah berusia 18 tahun ke atas (baik yang tinggal di dalam ataupun luar negeri). Genre atau tema film bebas, jadi peserta bisa lebih mudah berkreasi. Untuk proses pengerjaan filmnya sendiri harus selesai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019, dengan durasi film antara 3 sampai 20 menit.
Bagi film yang memenangkan kompetisi ini juga akan diberikan penawaran untuk ditayangkan secara global di plattform Argo. Selain itu, juga ditayangkan di gelaran Sundance Film Festival. Untuk kriteria genre dan tema filmnya sendiri bebas.
Di atas saya bahas tentang Sundance Institute. Sekarang saya bakal tim sukses Sundance Film Festival: Asia 2021 yang lain. Cekidot yaks..
- XRM Media
XRM Media adalah perusahaan hiburan dan teknologi yang didedikasikan guna mendukung, memproduksi, dan mendanai konten multikultural bersama dengan mitra globalnya.
Melalui pendekatan yang bersifat inkonvensional, XRM Media memanfaatkan portofolio investasi sekaligus mengambil risiko pada prospek yang anggap menjanjikan. Itulah mengapa XRM Media menjadi media anti-mainstream yang mampu menghubungkan audiens global melalui cerita yang resonan dan punya berpengaruh kuat.
- IDN Media
IDN Media merupakan sebuah perusahaan media platform bagi Millennial dan Gen Z di Indonesia. Media ini punya lebih dari 70 juta Monthly Active Users (MAU). Visi perusahaannya adalah mendemokratisasi berbaai informasi dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
-
Argo
Argo adalah sebuah platform streaming yang punya komitmen untuk membangun komunitas, menghubungkan para pembuat film dengan penontonnya, dan menampilkan semua jenis film pendek yang dikurasi ke dalam playlist bertema dari seluruh penjuru dunia.
Argo menjamin hak-hak komersial para pembuat film. Melalui sistem bagi hasil, Argo bertujuan untuk memastikan bahwa para pembuat film bisa memiliki kesempatan untuk sungguh-sungguh menunjukkan hasil karya mereka, sambil menghibur dan juga menginspirasi film-film independen yang baru.
Buat teman-teman yang penasaran dengan film pendek yang telah terbit di Argo, kamu bisa langsung menemukannya di www.watchargo.com, atau bisa juga di aplikasi Argo yang tersedia di App Store, iTunes dan Google Play Store.
1 Comment. Leave new
Filmmaker lokal bisa berpartisipasi ni agar dikenal oleh dunia internasional. Banyak budaya Indonesia yang bisa diangkat Film ‘Tilik’ bisa jadi acuannya