Webinar Nasional Film Forum Lingkar Pena (FLP) – Sudah menjadi rahasia umum jika film merupakan media yang efektif dalam mengedukasi, menyampaikan pesan tanpa kesan menggurui, dan mampu menjadi satu pilihan dalam upaya memperlambat laju alam yang terdegradasi.
Melihat fenomena ini, Forum Lingkar Pena (FLP) memantapkan dirinya untuk berdiri pada proses kreatif di bidang ini. Salah satunya dengan menggelar acara Webinar Film dengan tema Literasi, Ekologi, dan Hati pada 20 Juni 2021 pukul 08.00-11.45 melalui aplikasi zoom. Acara yang diikuti 121 peserta ini menghadirkan bintang tamu Taufan Agustian Prakoso dan Ekky Imanjaya, S.S., M.Hum., M.A., Ph.D. dengan moderator Zayyin Achmad.
Dalam pembukaannya, Afifah Afra Ketua BPP FLP menyampaikan bahwa menulis berkeadaban dengan media visual atau film bermanfaat sekali buat generasi berikutnya. Pendapat ini didukung oleh Irfan Hidayatullah sebagai Ketua Pelaksana yang mengatakan bahwa dunia perfilman cepat sekali berkembang karena banyak peminatnya. Hampir semua generasi muda suka menonton film.
Webinar nasional ini adalah rangkaian acara Munas FLP. Diawali Pra Munas 1 di bulan Juni, Pra Munas 2 pada bulan Agustus, serta acara puncak Munas pada bulan November.
Memasuki acara inti, materi pertama oleh Taufan Agustian Prakoso. Taufan membahas Paham Literasi Ekologi dan Hati, dalam perspektif Film Dokumenter. Peserta diminta mengenal film dokumenter dan langkah sederhana membuat film dokumenter yang memperhatikan ekologi.
Menurut Taufan arti dokumenter berkaitan dengan sesuatu yang nyata, factual (ada atau terjadi) dan esensial, bernilai atau memiliki makna. Biasanya berwujud konkret kertas dengan tulisan atau berkas –berkas tertulis atau dapat berupa gambar, foto suatu kejadian, video atau film dsb.
Apakah seorang dokumenter harus berpihak? Taufan menjawab iya. Karena ada waktunya bekerja dan ada waktunya berkarya. Harus bisa menempatkan diri sesuai tujuan.
Lanjut materi kedua, Ekky Imanjaya menyampaikan tema Paham Literasi Ekologi dan Hati, dalam perspektif Film Bong Joon-Ho. Ia mengulas beberapa film Bong Joo-Ho. Diantaranya Film The Host (2006) yang menceritakan pembuangan sampah atau limbah yang menjadi kisah monster, dan Film Okja tentang penipuan sebah koorperasi yang luar biasa.
Seberapa besar pengaruh sih film dengan ekologi dan perubahan yang terjadi? Apakah hanya akan berakhir sebagai sindiran? Ekky menjelaskan bahwa film bagian dari literasi, apresiasi dan hati. Ada yng sifatnya makro dan mikro. Banyak syiar dengan film. Bekerja sama antara film maker dan aktivis. Expanding the circle and invite as many people as possible into it.