Buat para single, travelling adalah salah satu agenda yang penting saat liburan. Saya sering dengar curhatan teman-teman yang menikah dan memiliki momongan. Liburan adalah saat untuk istirahat, pulang ke rumah ortu dan mertua, dan liburan juga harus memikirkan ongkos. Tapi tidak semua teman saya yang berkeluarga tida bisa liburan, banyak juga yang bisa. Tinggal bagi-bagi waktu dan rupiah.
Lha karena saya masih sendiri, alias belum begitu repot jadinya saya bebas main. Nanti saat berkeluarga ada masanya ngisi liburan dengan hal yang lain. Yang penting nikmatin kehidupan yang sekarang. Bersyukur saja hehehe…
Rencanaawal liburan saya adalah ke Lumajang. Sejak kuliah S-2 saya gemes mau ngaduk-ngaduk Lumajang. Saya dan dua teman berencana ke sana. Udah buat itinerary. Tapi sayang belum rejeki, jadwal kami bentrok terus. Lanjut ke grup itikaf, teman-teman tertarik. Tapi masalahnya sama, jadwal bentrok huhuuhu..
Saya sempat pesimis, bisa liburan nggak ya. Soalnya hari dimana benar-benar libur terbatas. Ada beberapa tugas dan agenda yang harus diselesaikan.
Karena janjian ma teman-teman zonk.. saya kontak sepupu yang kuliah di Kediri.
Alhamdulillah dia free. Jadwal kami match hari Jumat. Oke bungkuuus.
Saya langsung beli tiket kereta api Ke Ngawi hari Sabtu. Minggu-Senin (24-25 Desember) ada agenda LPJ di Muswil FLP Jatim. Sedang Rabu dan Kamis (20-21 Desember) saya ada agenda di Malang. Jadi Kamis pulang sekolah, saya pamit ke ortu untuk jalan-jalan ke Blitar. Pas, free nya cuma Jumat. Trus tanggal 28 dah masuk sekolah. Alhamdulillah liburan masih full acara.
Perjalanan dimulai jam 6 pagi setelah sarapan. Sarapan menjadi hal wajib, soalnya kalau terlanjur jalan-jalan kadang lupa makan.
Baiklah, tanpa babibu lagi… ini dia 7 destinasi di Blitar yang bisa kita nikmati dalam sehari
1. Telaga Rambut Monte
Setelah isi bensin motor sampai full, kami menuju Telaga Rambut Monte. Telaga ini menjadi destinasi saya pertama, karena destinasi ini lumayan jauh dari rumah sedang destinasi lainnya searah. Jadi untuk efektifitas waktu, kami ke Rambut Monte dahulu.
Dari Alun-alun Kota Blitar, kami meluncur ke Garum – Talun – Wlingi. Dari Wlingi menuju arah desa Semen – Tulungrejo – Krisik. Mendekati tekape kita akan disambut dengan pemandangan terasiring dan kebun teh yang menyejukkan. Maunya sih foto-foto.. tapi belum nemu tempat naruh motor yang aman. Jadi lanjut aja terus ke Rambut Monte.
Pas kesini, saya tidak tahu sejarah ataupun legenda tentang tempat ini. baru setelah upload di instagram dan facebook, teman-teman komen kalau tempat ini angker, mistis, dan menakutkan. Syukurlah pas di sana tidak ada hal yang tidak diinginkan. Mana saat itu pengunjung hanya saya dan sepupu.
Retribusi area wisata rambut monte yang sesuai dengan Perda nomor 13 tahun 2011.
§ Dewasa Rp. 3.000/orang
§ Anak-Anak Rp. 2.000/orang
§ Rombongan diskon 15 (minimal jumlah 25 orang)
§ Sedangkan untuk parkir motor sebesar 3.000
Jadi pengeluaran kedua setelah bensin adalah tiket sebesar 9.000 untuk 2 orang dan 1 tiket pasrkir motor.
2. Pantai Pasur
Rencana awal saya adalah Pantai Umbul Waru. Di google map saya setting Umbul Waru. Kami pun mengikutin petunjuk google menuju mbul Waru. Tapi siapa yang menyangka, titik Umbul Waru pada kenyataannya adalah Pantai Pasur.
Hilang sudah bayangan gambar Umbul Waru di internet yang ckep-cakep. Saya bertanya kepada penjual di dekat pantai. Kata beliau Umbul Waru sekitar 2 jam dari Pasur serta tidak ada jalan yang bisa dilalui motor, dengan kata lain kami harus jalan kaki 2 jam.
Wassalam deh, semoga lain kali kami bisa ke Umbul Waru.
Karena terlanjur sampai Pasur, berjalanlah kami mendekati pantai. Dan taraaa… kami disambut dengan hutan pinus nan rimbun.
Ketika di sini, suasana tak jauh beda dengan Telaga Rambut Monte. Hanya ada saya dan sepupu. Namun ketika pulang sudah mulai ramai,
ada juga muda mudi pacaran. Saya foto-foto dekat situ kok ya nggak merasa ada orang lain. Makin ada aja perilakunya yang nggak banget.
ada juga muda mudi pacaran. Saya foto-foto dekat situ kok ya nggak merasa ada orang lain. Makin ada aja perilakunya yang nggak banget.
Mau saya foto kok takut, soalnya saya bukan orang situ. Ya udah deh, cuekin saja. Di pantai ini tak ada retribusi. Kita hanya mengeluarkan 3.000 untuk parkir motor.
3. Air Terjun Tirto Galuh
Lanjut ke destinasi ketiga. Sebenarnya destinasi ketiga kami adalah Curug Moncar. Namun karena sudah mendekati jam 1 siang dan takutnya hujan. Destinasi ini dihapus. Kami langsung ke Air Terjun Tirto Galuh.
Seperti biasa, kami mengikuti petunjuk di google map. Kejadian serupa saat di Pantai Pasur terulang. Saat ada di titik Tirto Galuh, kami ada di jalan beraspal. Tak ada gapura selamat datang atau penjual tiket.
Jadi kami bertanya ke penduduk sekitar. Ternyata pintu masuk air terjun tak jauh dari situ. Meluncurlah kami ke tempat yang ditunjukan oleh warga. Plat motor sepupu KT alias Kalimantan Timur, jadi tidak malu-maluin meski kami salah jalan hehehe.
Sesampai di tekape, terlihat beberapa orang memperbaiki gerbang masuk air terjun. Saya mendekati loket untuk membayar tiket, namun petugas loket tidak ada dan saya diminta membawa uangnya. “Nanti saja pas pulang bayarnya,”.
Lha, pas pulang, saya tidak ditarik. Cuman diminta tiket parkir 3.000. Ya Allah… gratis lagi.. Alhamdulillah. Mungkin karena masih tahap renovasi.
4. Monumen Trisula
Tak jauh dari Air Terjun Tirto Galuh, kami mampir ke Monumen Trisula, salah satu monumen bersejarah di Kabupaten Blitar. Tepatnya berada di Desa Bakung yang berada di daerah Blitar Selatan.
Seperti sebelum-sebelumnya, tempat ini sepi. Tidak ada retribusi, tidak ada biaya parkir. Alias free. Memang, monument ini dibangun di pinggir jalan. Jadi siapapun bisa mampir.
Saat di sini, sepupu saya ingin ke kamar mandi, dia masuk ke ruang sebelah museum. Namun urung dan segera memanggil saya yang asyik ambil video.
Katanya dia lihat perempuan menangis di kamar depan ruangan itu. Jadi katanya, ruangan di situ bukan semuanya toilet, ada kamar lain juga.
Tahu hal itu, kami cuma bentar, rencana keliling monumen urung. Mau ambil video di tempat yang dimaksud sepupu kok horror. Cancel deh. Hanya di beberapa spot saja videonya.
5. Bukit Bonsai
Oke, ke destinasi kelima. Jalanan masih searah, jadi bisa dibilang kami memutari gunung. Entah gunung apa namanya. Jalan pulang kami adalah jalan menuju Pantai Tambak. Tapi kami buat untuk jalan pulang, karena jalan cenderung turun. Pas ke Pantai Pasur, jalan juga lebih sering turun. Untuk kami yang bawa matic, strategi ini penting sekali. Karena takutnya pas naik, motor nggak kuat. Jadi kami cari jalan yang cenderung turun.
Bukit Bonsai letaknya tak jauh dari Kampung Coklat, Bukit Bunda, dan Candi Simping. Karena tiga destinasi ini saya dah pernah, jadi kami cuman ke
Bukit Bonsai saja.
Bukit Bonsai saja.
Oiya sebelum ke Bukit Bonsai, kami cari makan siang. Padahal waktu sudah menujukan sekitar jam 4 sore. Tuhkan kalau dah jalan-jalan lupa makan. Kami makan di dekat pom bensin daerah situ.
Bukit Bonsai, belum lama diresmikan. Saat tanya mbak mbak yang makan di warung yang sama dengan kami, katanya tidak ada karcis masuk. Hanya foto-fotonya bayar.
Girang saya dibilangin tidak ada karcis masuk heheh..
Setelah kenyang, kami meluncur ke Bukit Bonsai. Keburu sore juga.
Sesampai di sana, kami parkir (3k), trus nyebrag jalan buat masuk. Ya, parkir dan tempat wisata dipisahkan oleh jalan raya. Pas masuk, kami ditarik 5.000/orang dan foto-foto 2.000/orang.
6. Alun-alun Kota Blitar
Rasanya ada yang kurang kalau ke Blitar nggak mampir alun-alun. Tempatnya rimbun, kecuali becak tidak ada angkutan umum yang melintas, plus dekat masjid Jami’. Makanan di sekitar alun-alun juga terjangkau. Satu yang disayangkan: banyak sampah.
7. Taman Pecut
Lanjut, di dekat alun-alun ada Taman Pecut yang syahdu dengan air mancur warna-warninya. Kalau beruntung, biasnaya air mancur akan memutar lagu dan tarian yang unik.
Bagaimana? Masih bingung liburan kemana? Ke Blitar saja! Total pengeluaran berdua untuk bensin, makan, karcis masuk, parkir, dan keperluan lain sekitar 100.000. Kalau dihitung-hitung alhamdulillah… tidak terlalu menguras kantong.
12 Comments. Leave new
Air terjunnya keceh badai… 🙂
Blitar punya euy..
Wah kereen mbak Zie, salut sama semangatnya traveling, makasih infonya kalau ke Blitar jadi ada gambaran mau ke mana aja
sama-sama Mbaak… makasih dah mampir ke blog saya..
wow… banyak juga ya tempat wisata yang bagus di Blitar, kalo ke Blitar aku wajib mampir ke tujuh tempat ini kak, trims ya kak sharing-nya..menambah referensi banget ini ^^
iya mbak.. kece-kece wisata di sini…
itu foto di timbangan rada horor lihatnya. heu
heheheh.. aman kok..
fotonya semua di destinasi wisata di Blitar??? Ya alloh ga nyangka, Blitar ounya tempat wisata sekece itu. jadi pengen ke blitar aku mba
iya Mbak.. semuanya itu di Blitar… #menduniakanblitar
menarik juga blitar ya.. cuma itu alun-alun kotor sekali ya, ya gak bisa disalahi juga habit orang 😀 tapi aku suka wisata alamnya mbak azie.
sekarang dah mulai bersih Koh… dulu kotor banget emang…