Saya bukan penggemar
mie instan dan berbagai makanan instan yang lain. Dulu ketika masih mahasiswa,
ketika teman-teman satu kos memiliki persediaan mie, persediaan saya adalah
pisang dan roti. Ini berlanjut sampai sekarang, mungkin bedanya, setelah tahu
beberapa kandungan tepung roti kurang sehat bagi tubuh, akhirnya stok di kamar
saya seringnya buah. Lha, kebiasaan ini berantakan gara-gara box plastik
supermie.
mie instan dan berbagai makanan instan yang lain. Dulu ketika masih mahasiswa,
ketika teman-teman satu kos memiliki persediaan mie, persediaan saya adalah
pisang dan roti. Ini berlanjut sampai sekarang, mungkin bedanya, setelah tahu
beberapa kandungan tepung roti kurang sehat bagi tubuh, akhirnya stok di kamar
saya seringnya buah. Lha, kebiasaan ini berantakan gara-gara box plastik
supermie.
Saat itu saya mencari
oleh-oleh untuk murid yang sakit di Giant Dinoyo Kota Malang. Ketika sedang
melihat-lihat, tak sengaja mata ini terpaut pada box plastik warna pink. Di
pikiran saya langsung teringat media pembelajaran SMART yang belum punya
“rumah”.
oleh-oleh untuk murid yang sakit di Giant Dinoyo Kota Malang. Ketika sedang
melihat-lihat, tak sengaja mata ini terpaut pada box plastik warna pink. Di
pikiran saya langsung teringat media pembelajaran SMART yang belum punya
“rumah”.
SMART terbuat dari
balok kayu dan stiker dan saya desain sendiri. Media adalah media pembelajaran
tematik untuk mapel Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PJOK, PKn, dan SBK.
Salah satu media yang saya desain mudah digunakan dan mudah digandakan.
balok kayu dan stiker dan saya desain sendiri. Media adalah media pembelajaran
tematik untuk mapel Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PJOK, PKn, dan SBK.
Salah satu media yang saya desain mudah digunakan dan mudah digandakan.
Oke kembali ke box
supermie. Box supermie ini mengusik perhatian saya. Beberapa menit saya berpikir,
“masak gara-gara box, pertahanan saya untuk tidak makan mie instan runtuh?” Hehehe.
Saya coba alihkan ke yang lain, kembali fokus pada oleh-oleh untuk murid yang
sakit. Berputar dan berputar… Sampai akhirnya, saya benar-benar tergoda!
supermie. Box supermie ini mengusik perhatian saya. Beberapa menit saya berpikir,
“masak gara-gara box, pertahanan saya untuk tidak makan mie instan runtuh?” Hehehe.
Saya coba alihkan ke yang lain, kembali fokus pada oleh-oleh untuk murid yang
sakit. Berputar dan berputar… Sampai akhirnya, saya benar-benar tergoda!
Saya ambil box yang
berisi 5 bungkus supermie tersebut dan membawanya ke kasir.
berisi 5 bungkus supermie tersebut dan membawanya ke kasir.
Saat mengalami ini,
saya teringat pada trik bisnis salah satu sahabat Rosul yang bernama Abdurrahman
bin Auf. Salah satu sahabat terkaya
dan dermawan. Dalam satu kali duduk, Abdurrahman bin Auf berinfak sebesar
40.000 dinar. Jika dikurskan sekarang= 1 dinar = Rp2.260.000,00. Jadi 40.000
dinar x Rp2.260.000 = Rp90.400.000.000,00 (90,4 miliar) . Masha Allah keren…
saya teringat pada trik bisnis salah satu sahabat Rosul yang bernama Abdurrahman
bin Auf. Salah satu sahabat terkaya
dan dermawan. Dalam satu kali duduk, Abdurrahman bin Auf berinfak sebesar
40.000 dinar. Jika dikurskan sekarang= 1 dinar = Rp2.260.000,00. Jadi 40.000
dinar x Rp2.260.000 = Rp90.400.000.000,00 (90,4 miliar) . Masha Allah keren…
Salah satu trik bisnis beliau adalah
menggunakan taktik monetizing, yaitu dengan cara menjual unta dengan harga modal saja, atau tidak mengambil keuntungan sedikit
pun dari harga jual unta tersebut. Sehingga harga unta miliknya menjadi lebih
rendah dari para pesaingnya dan bisa terjual hingga 1.000 unta hanya dalam satu
hari saja.
menggunakan taktik monetizing, yaitu dengan cara menjual unta dengan harga modal saja, atau tidak mengambil keuntungan sedikit
pun dari harga jual unta tersebut. Sehingga harga unta miliknya menjadi lebih
rendah dari para pesaingnya dan bisa terjual hingga 1.000 unta hanya dalam satu
hari saja.
Yang menarik adalah cara beliau mengambil
keuntungan yaitu dari pelana yang beliau jual kepada para pembeli untanya.
Pelana yang beliau jual berkualitas tinggi dan sangat variatif, dengan
warna-warna yang atraktif serta berbeda dari pelana pada umumnya.
keuntungan yaitu dari pelana yang beliau jual kepada para pembeli untanya.
Pelana yang beliau jual berkualitas tinggi dan sangat variatif, dengan
warna-warna yang atraktif serta berbeda dari pelana pada umumnya.
Cerita lengkap Abdurahman bin Auf dan
beberapa sahabat lain inshaAllah ada dalam buku saya yang berjudl Inspirasi
Bisnis Ala Sahabat Rosul (menunggu terbit).
beberapa sahabat lain inshaAllah ada dalam buku saya yang berjudl Inspirasi
Bisnis Ala Sahabat Rosul (menunggu terbit).
Supermi cerdas dalam melakukan pengemasan.
Bia jadi Supermie mencari untung sedikt dari mie produksinya, tapi mengambil
untung dari box mika yang digunakan sebagai kemasan. Box mika transparan didesain
cukup membuat pelanggan tergoda dan membeli produknya. Ini terbukti pada saya
yang bukan penggemar mie instan.
Bia jadi Supermie mencari untung sedikt dari mie produksinya, tapi mengambil
untung dari box mika yang digunakan sebagai kemasan. Box mika transparan didesain
cukup membuat pelanggan tergoda dan membeli produknya. Ini terbukti pada saya
yang bukan penggemar mie instan.
4 Comments. Leave new
akhirnya jual tupperwarenya? XD
Woh. Mencoba strategi bisnis ala Abdurrahman bin Auf. Keren.
Ditunggu updatean buat hasilnya 😀 Seru tuh. Coba dikumpulin kisah2nya pas nyoba nerapin strategi2 dagang para sahabat.
Eh buku yang itu gimana kabarnya? 🙂
Alhamdulillah bukunya dah selesai lay out.. Nunggu antrian terbit.. Doain berkah ya put..
🙂 mba Zie
Hai Mbak Evi..