12 Destinasi Menarik di Itinerary Pacitan Yogyakarta 3D1N – “Zie ayo main,” WA salah satu teman sambil kirim flyer opentrip Pacitan Yogya.
Melihat ada Pacitan saya langsung mengiyakan. Bagaimana tidak, sekian tahun yang lalu saya sempat singgah ke sini, backpackeran berdua dengan teman kuliah. Bikin itinerary, sewa motor, pesan penginapan local, ngatur keuangan. Intinya bagaimana agar bisa hemat. Alhamdulillah tulisan ini membawa saya ke Labuan Bajo bareng My Trip My Adventure. Tulisan lengkap di sini ya.
Oke kembali ke tawaran open trip Pacitan Yogya, 3 hari 1 malam. Kami jadi berangkat. Start Arjosari Malang ba’da Isya. Alhamdulillah sampai Pacitan sekitar jam 4 pagi. Di rest area kami bersih diri lanjut sarapan. Jadi nih rest area luas banget, ada sekalian puluhan kamar mandi, mushola, dan resto. Tak heran kalau banyak travel yang mampir ke sini.
Setelah semua siap, perjalanan dimulai. Start Pacitan dulu yaks..
-
Goa Gong
Salah satu julukan Pacitan adalah kota 1001 gua, dan satu yang terkenal disini adalah tempat wisata Goa Gong. Jadi rugi kalau udah ke Pacitan tapi nggak mampir Goa Gong hehe. Di Goa Gong, prokes bener-bener dipantau. Kami harus memakai masker, bawa handsanitizer, dan memakai kaos tangan.
Memasuki Goa Gong, kita akan disambut pemandangan stalaktit dan stalakmit yang menakjubkan. Suasananya agak gelap, jadi butuh bantuan penerangan. Kalau tidak bawa senter, ada senter hape. Kalau mau hemat dan lebih terang, bisa sewa senter. Harganya 5k doang.
Setelah puas menikmati sensasi dalam goa, kita menuju ke pintu keluar. Di pintu keluar, menuju parkir, kita akan menemui banyak pedagang. Mulai dari baju, makanan khas sampai batu akik.
Di Goa Gong ini kami ganti kendaraan. Yang awalnya bis, ganti kendaraan umum dengan bagian belakang yang terbuka. Jadi semilir angin yang menerpa, sukses bikin ngantuk hehhe.
-
Kali Cokel
Setelah dari Goa Gong, kami lanjut di Kali Cokel. Kalau ke sini siap-siap menikmati pemandangan indah di sepanjang aliran sungainya, sepoinya angin, jernihnya sungai, dan liukan kelapa yang berjajar, dan panorama alam khas Pacitan yang berbukit.
Ini kali kedua saya ke sini. Dan masih ingin lagi. Bagaimana tidak, hanya keluar uang 19.000 kita udah bisa naik perahu sambil menikmati pemandangan kali cokel plus lautan.
Perahu yang disewa ini bakal ngebawa kita sampai ke bibir Pantai Watu Karung. Jadi sesi pertama kita bakal ngerasain ketenangan air. Ehm tapi nggak tenang-tenang amat, Bapak perahu kadang bermanuver dengan kecepatan tinggi di sin. Di momen ini, kita bakal ngerasain ombak yang bergulung menggoyangkan perahu. Tak jarang hentakan air mengguyur penumpang perahu.
Lha setelah puas main ombak, kita akan dibawa kembali ke air tenang di Kali Cokel yang biasa disebut Amazon ‘KW’ ini.
Deg-degan? Sedikit sih, tapi nagih. Bapak yang handle perahu udah ahli, jadi seru banget saat merasakan sensasi ombak yang menyerang, perahu ngebut, plus air nyiprat-nyiprat. Kalau ke sini, amankan ponsel di tempat plastik.
-
Pantai Kasap
Letaknya tak jauh dari Kali Congkel. Jadi nih tempat merupakan deretan dari Pantai Watu Karung, Pantai Bercak serta Pantai Kasap.
Pantai Kasap disebut mirip sama Raja Ampat. Ia dihiasi beberapa batu karang serta pasir putih yang bersih meskipun tidak terlalu lebar. Deburan ombaknya cukup kencang menerpa karang-karang yang berada di sekitarnya.
Tak hanya itu, di Pantai Kasap kita juga bisa naik ke papan kayu untuk melihat alam Pacitan yang wow luar biasa.
Dulu waktu saya ke sana, nih papan sepertinya belum ada, atau saya yang belum tahu hehe.
-
Pantai Bercak
Pantai Bercak ini tidak masuk di list open trip, namun karena saat keliling di Pantai Kasap, saya dan teman saya menemukan pantai yang sepi. Ya, mampirlah buat menikmati keheningan di sana.
Sebenarnya saya lebih suka sepi daripada ramai-ramai, lebih khusyuk menikmati alam hahaha..
Saking sepinya, kami bisa angkat bangku ke bibir pantai dan bebas foto-foto tanpa takut bocor.
-
Pantai Srau
Akses ke Pantai Srau ini bisa dibilang cukup mudah, karena jalanan sudah beraspal sampai di bibir pantai. Memasuki Pantai Srau, kita akan disambut dengan deretan pohon kelapa, mungkin inilah yang membuat Pantai Srau mendapat julukan Palm Beach.
Pantai Srau terdiri dari 3 bagian. Jadi kalau sudah nemu pantai, jangan berhenti di situ saja. tapi bisa terus lanjut sampai ke bagian terakhir.
Tak hanya itu, di sini kita juga bisa naik ke bukit untuk melihat orang mincing dan melihat hamparan laut dan langit yang bertemu.
Temen-temen yang sudak kemping, juga bisa lo kemping di sini. Dua kali ke sini, saya menemukan beberapa tenda wisatawan. Semoga next ada rejeki kemping di mari. Aamiin.
Setelah puas main air dan menikmati alam Pacitan, kami kembali ke rest area untuk bersih diri, sholat, dan ganti bis dan melanjutkan perjalanan ke Yogya.
Daaan… yuk kita ke Yogya. Perjalanan dimulai dari makan malam di resto lokal kawasan Yogya. Setelah kenyang kami ke penginapan di area dekat malioborro.
Biasanya kalau travelling saya minim tidur, tengah malam jalan-jalan bareng teman-teman, seperti waktu di Malaysia dan Singapura dulu. Namun karena saat itu pandemi, jadi ya tidur aja. Sebelum tidur, jangan lupa isi baterai hape dan kamera, lanjut tuker-tuker foto. Alhamdulillah Wifi hotel wuzwuzwuz.. jadi bisa skalian barter foto sama teman seperjalanan.
Oiya, tak lupa bawa kurma dan jahe merah. Travelling masa covid membuat tubuh butuh asupan suplemen. Biar terus fit, travelling aman dan nyaman.
Ok langsung cerita esoknya ya. Sebelum senang-senang keliling Yogya. Perut harus terisi dong, amunisi utama ini.
Ersyukur sekali nih resto nyediain beragam menu. Mulai dari yang ramah di lidah, sampai yang agak aneh hehe. Oiya untuk masuk resto, kami wajib memakai sarung tangan yang disediain. Alhamdulillah semua sesuia prokes, jadi mengurangi kekhuatiran.
Sudah kenyang? Ok lets’go happy happy di kota istimewa Yogyakarta.
- Perjalanan ke pusat kaos di Yogya
Nih buat yang ingin beli oleh-oleh kaos bisa pilih-pilih lanjut beli. Berhubung saya udah dipesenin orang rumah kalau main nggak perlu beli baju. Ya udah nggak beli. Lagian lemari udah penuh heheh. Tiap masuk satu, keluar satu. Biar nggak beli lemari lagi.
Sambil nunggu teman seperjalanan beli kaos, saya asyik di bagian depan toko. Nyelupin kaki ke ikan-ikan, biar kulit matinya dimakan. Simbiosis mutualisme hehe. Si ikan kenyang, kaki saya bersih. Jangan tanya gimana rasanya. Untuk awal cukup menjerit karena geli, setelah itu nyaman nggak geli.
- Studio Alam Gamplong.
Perjalanan lanjut ke Studio Alam Gamplong. Saya tuh udah ngidam pergi ke sini sejak liat Adek Iqbal Ramadhan di film Bumi Manusia. Ntah mengapa perhatian saya mulai tertuju dengannya sejak main Dilan. Bukunya Om Pidi Baiq. Saya termasuk penggemar Pidi Baiq dan koleksi beberapa buku beliau.
Alhamdulillah kesampaian main ke sini. Awalnya, nih tempat merupakan wujud dedikasi Dapur Film, yang dikelola Mas Hanung Bramantyo. Trus lokasi ini juga didukukung oleh BU Moeryati Soedibyo, pendiri Mustika Ratu, serta jajaran pemerintah daerah hingga pemerintah pusat.
Lha sebagai upaya meningkatkan potensi perekonomian daerah kelahirannya, tempat ini ak hanya dapat dijadikan lokasi syuting, atau tempat berwisata saja,
Tapi juga dijadikan tempat untuk tempat wisata, pemotretan, pre-wedding, lokasi pertemuan, pagelaran acara, dan lainnya.
Masuknya sukarela, tidak ada tarif khusus yang ditetapkan bagi para pengunjung saat ingin masuk ke lokasi wisata. Namun ada biaya tambahan untuk tempat tertentu. Waktu itu kami beli paket terusan 25k untuk spot Bumi Manusia, Museum Habibi Ainun, dan naik kereta.
Lha karena waktu yang diberikan 1.5 jam. Bayangin 1.5 jam muter-muter di lahan sekitar 2 hektar. Benar-benar perjuangan, apalagi saya terlalu lama di bagian Bumi Manusia, jadi kami nggak sempet ke Musem Habibi Ainun.
8. Lava Tour Merapi
Habis muter-muter laper dong. Kami makan siang di resto lokal. Trus lanjut bis meluncur ke Kaliurang untuk Wisata merapi jeep Adventure. Kegiatan wisata ini sebelumnya Cuma saya liat di TV TV, Alhamdulillah akhirnya ngalami langsung.
Kami benar-benar merasakan serunya jeep yang offroad dengan memutar aliran sungai, berputar-putar layaknya kami sedang dalam film fast and the furious. Hahaha…
Bedanya ini versi jeep, dalam keadaan hujan, dan ada genangan. Jadi kami basah kuyup. Sungguh sensasi yang luar biasa, naik jeep dengan kecepatan tinggi memutar, menerobos sungai, dengan baju basah dan kotor karena air tanah. Pas nulis ini, rasanya pingin ke sana lagi hahaha.
Saat naik jeep, kami harus memegang erat, adrenalin berkecamuk dan endorfin pun keluar. Tak lupa kami terus teriak keras-keras, heboh pokoknya.
-
Museum Sisa Hartaku
Waktu Lava Tour Merapi kami melewati Museum Sisa Hartaku atau biasa disebut Museum of Memory. Di sini kami ditemani guide yag menjelaskan peninggalan-peninggalan korban Gunung Merapi tahun 2010 silam. Terlihat pondasinya masih terlihat cukup kokoh meski atapnya sudah sedikit hancur. Di dalamnya berisi sisa-sisa perabot rumah tangga dan peninggalan lainnya. Di depan Museum of Memory juga ada bangkai sepeda motor.
-
Batu Alien
Salah satu spot yang dikunjungi saat Lava Tour adalah Batu Alien.
Kenapa disebut Batu Alien? Karena di sini ada sebuah batu besar yang dikatakan sebagai Batu Alien. Dari atas Batu Alien, kita bisa melihat langsung pemandangan menakjubkan serta pepohonan. Sayangnya pas sampai di Batu Alien, hujan turun sehingga tidak lama.
Di sini ada penjual oleh-oleh khas Yogya. Kalau lapar, ada juga bapak-bapak penjual bakso. Baksonya enak, bapaknya dari Malang. Kalau beli Bakso mending campur atau terserah si bapak. Karena pengalaman semua diberi harga sama. Antara yang sedikit dan yang campur. Kecuali yang lebih banyak yang hitungannya bapak, ya harganya lebi mahal hehe.
-
Beli oleh-oleh Bakpia Pathok 25
NIh yang nggak boleh ketinggalan. Beli kuliner khas Yogyakarta. Nikmat banget apalagi kalau masih anget.
-
Malioborro
Ikon Yogyakarta nih. Pasti ada rasa senang kalau nemu plang bertuliskan “Jalan Malioboro” iya kan? Heheh
Sampai Malioboro hampir tengah malam. Sepi. Bisa leluasa jalan kaki nih. Tapi karena saat itu kami capek, kami lebih memilih naik becak hehe menuju titik nol.
Alhamdulillah puas banget perjalanan kali ini. Wisata yang tak biasa, ada pantai, goa, susur kali, jeep adventure, kuliner, museum, hingga spot instagramable. Yang tambah bikin beda adalah karena ada beberapa spot yang ningkatin adrenalin. Saya suka saya suka. Semoga next bisa seru-seruan lagi. Aamiin. Saya masih pingin ke Malioboro sewa sepeda pancal hehe.
Hari Senin waktu Indonesia Shubuh, kami sampai Malang. Alhamdulillah bisa siap-siap untuk kerja lagi. Menjemput rezeki.
11 Comments. Leave new
Mbaaa habis berapa ini??
Aku kok jadi pengeeennnn
Baca ini:
menikmati pemandangan indah di sepanjang aliran sungainya, sepoinya angin, jernihnya sungai, dan liukan kelapa yang berjajar,
Jadi pengen segera menikmati keindahan alam Pacitan 😍😍
kapan yaa bisa ke sana ….
Aaaaa seru sekali bisa explore pacitan yogyakarta. Duh banyak banget sih tempat2 menarinya. Jadi pengen masukin bucket list untuk liburan kesana.
Lokasimu berfoto itu kan di Titik Nol. Di sanaa ada Gedung BNI sebagai latar belakang. Daaan, tatkala dirimu pepotoan itu aku sedang tidur di sebuah rumah, di belakang Gedung BNI. 😀😀😀
Tes …komentarku yang tadi masuk gak ya? Lola nih sinyalku kayake
Sungguh aku iri mbak Zie 🤣🤣🤣🤣 Aku tuh yang udah berwisata Gunung Merapai yang lava tour, makam Mbah Marijan, museum sisa hartaku dan seputar itu. Yang laut2, pantai2nya belum sempat. Mutah amat naik perahu tuh, mana semua fotonya kece2. Langsung aku share nih ke WAG keluarga supaya kapan2 bisa ke sini. Tfs ya.
Dari semua yang dikunjungi cuma Malioboro dan Gua Gong. Sayang jarang foto foto jadi nggak ada kenang kenangannya
Wow ternyata Pacitan punya banyak wisata yang menarik banget ya
Dulu aku pikir Pacitan hanya punya pantai, ternyata ada yang lainnya juga dan semuanya bagus-bagus banget. Semoga suatu hari bisa main ke Pacitan juga
Asyik banget nih jalan-jalannya Mbak. Saya mupeng liat spot-spot cantik dan keren dari destinasi wisata yang Mbak kunjungi. Apalagi lihat pantai2nya. Duh udah lama juga nih saya gak main di pantai hehe
Bagus2 semua ya kak tempatnya. Aku jadi pengen banget ke sana. Di masa pandemi ini apa bisa ya dikunjungi?
Dulu pas SD pengen banget ke pacitan. Khususnya Goa Gong. Gara-gara kakak kelasku rekreasinya ke pacitan dan aku dipameri foto-foto dan cerita seru mereka.
Aku jadi tertarik dengan goa gongnya. Eh sayangnya, pas datang masa rekrrasi kelasku. Bukannya sama ke pacitan kayaj kakak kelas. Malah ganti tujuan ke Lamongan.. Hmm sampai sekarang belum kesampean ke pacitan