Melaka, pertama kali yang saya lakukan sesampai
di Melaka adalah jalan-jalan. Meski sebenarnya
sudah tengah malam. Sama halnya saat di Singapura, saat yang lain tidur, saya
dan teman-teman jalan-jalan menyusuri jalanan yang lenggang.
di Melaka adalah jalan-jalan. Meski sebenarnya
sudah tengah malam. Sama halnya saat di Singapura, saat yang lain tidur, saya
dan teman-teman jalan-jalan menyusuri jalanan yang lenggang.
Sebenarnya hotel tempat kami menginap lumayan nyaman, namun kalau
ke Melaka cuma pindah tidur saja, sayang sekali
hehehe..
ke Melaka cuma pindah tidur saja, sayang sekali
hehehe..
Destinasi yang sering kami tuju adalah Jonker Walk Night Market yang terdapat di JonkerStreet (Jalan Hang Jebat) merupakan
area yang cukup legendaris. Jalan jonker menyuguhkan arsitektur lama malaka,
yang didominasi china dan melayu. Ditambah lagi UNESCO menganugerahi jalan ini sebagai World Heritage Site. Sejak
itu, Jonker Street hampir tidak pernah sepi pengunjung, terutama saat akhir
minggu ataupun musim liburan. Jonker Street akan berubah menjadi Jonker Walk
Night Market pada malam hari.
area yang cukup legendaris. Jalan jonker menyuguhkan arsitektur lama malaka,
yang didominasi china dan melayu. Ditambah lagi UNESCO menganugerahi jalan ini sebagai World Heritage Site. Sejak
itu, Jonker Street hampir tidak pernah sepi pengunjung, terutama saat akhir
minggu ataupun musim liburan. Jonker Street akan berubah menjadi Jonker Walk
Night Market pada malam hari.
Kenapa disebut Jonker Street? Karena sebenarnya area wisata kuliner dan belanja ini adalah berupa
sebuah jalanan panjang yang dipenuhi dengan toko-toko berbentuk ruko-ruko yang
kemudian pada malam hari saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu), tempat ini
disulap menjadi jalanan yang bebas kendaraan karena akan dipenuhi dengan
pedagang-pedagang yang akan menjajakan berbagai aneka kuliner, pernak-pernik
maupun souvenir dan merchandise yang bisa menjadi pilihan
berbelanja..
sebuah jalanan panjang yang dipenuhi dengan toko-toko berbentuk ruko-ruko yang
kemudian pada malam hari saat akhir pekan (Sabtu dan Minggu), tempat ini
disulap menjadi jalanan yang bebas kendaraan karena akan dipenuhi dengan
pedagang-pedagang yang akan menjajakan berbagai aneka kuliner, pernak-pernik
maupun souvenir dan merchandise yang bisa menjadi pilihan
berbelanja..
Kami kesini saat malam sampai lebih dari tengah malam. Sekitar jam
00.30 baru kelar jalan-jalannya kemudian makan malam di rumah makan depan hotel
yang buka 24 jam.
00.30 baru kelar jalan-jalannya kemudian makan malam di rumah makan depan hotel
yang buka 24 jam.
Uniknya Melaka adalah habis isya mall sudah tutup, jalanan sepi,
dan tak ada pertokoan yang buka. Jadi kami benar-benar menikmati lenggangnya
jalanan dan bisa foto di banyak spot menarik.
dan tak ada pertokoan yang buka. Jadi kami benar-benar menikmati lenggangnya
jalanan dan bisa foto di banyak spot menarik.
Dua kali ke sini kebetulan pas malam. Pertama untuk
menghabiskan malam dan penasaran dengan perahu besar yang nangring di
tengah jalan. Perahu ini saya ketahui di pencarian google. Unik dan menarik,
asyik kali ya bisa foto-foto di situ. Tapi apa yang terjadi? Dari ujung ke
ujung Jonker Street kami tidak menemukan perahu tersebut. Masuk gang demi gang
juga nihil.
menghabiskan malam dan penasaran dengan perahu besar yang nangring di
tengah jalan. Perahu ini saya ketahui di pencarian google. Unik dan menarik,
asyik kali ya bisa foto-foto di situ. Tapi apa yang terjadi? Dari ujung ke
ujung Jonker Street kami tidak menemukan perahu tersebut. Masuk gang demi gang
juga nihil.
Kami sampai bagi tugas, melewati gang yang berbeda. Demi melihat
perahu yang ada di google. Saat mencari, bertemulah kami dengan mbak-mbak yang
lewat. Saat kami Tanya, si Mbak mengerutkan dahi. Bukan berarti tidak paham
Bahasa inggris kami yang terbatas, tapi karena merasa tidak pernah melihat
perahu tersebut.
perahu yang ada di google. Saat mencari, bertemulah kami dengan mbak-mbak yang
lewat. Saat kami Tanya, si Mbak mengerutkan dahi. Bukan berarti tidak paham
Bahasa inggris kami yang terbatas, tapi karena merasa tidak pernah melihat
perahu tersebut.
Kalau di amati, perahu tersebut ada di tengah gang yang kami
lewati. Tapi perahunya tidak ada. Kami tanya ke orang yang lewat lagi, semuanya
sama. Tidak ada yang melihat perahu tersebut. Kami search di google lagi. Bener
kok, itu di Jonker Street!
lewati. Tapi perahunya tidak ada. Kami tanya ke orang yang lewat lagi, semuanya
sama. Tidak ada yang melihat perahu tersebut. Kami search di google lagi. Bener
kok, itu di Jonker Street!
Rasa penasaran kami terobati saat bertemu mbak-mbak di jalan.
“Coba lihat tahun diambilnya foto. Karena di gang tersebut hiasan ganti-ganti
sesuai tema.” Ujarnya.
“Coba lihat tahun diambilnya foto. Karena di gang tersebut hiasan ganti-ganti
sesuai tema.” Ujarnya.
Ya Allah, iya.. ternyata tuh foto diambil beberapa tahun lalu.
Gubraaak! Jadi dari tadi kami mencari sesuatu yang memang tidak ada wkwkwk…
Gubraaak! Jadi dari tadi kami mencari sesuatu yang memang tidak ada wkwkwk…
“Zie, lain kali pastiin itu tahun berapa!” ujar teman-teman.
“Iya, maaf..” wkwkwkwk.. sambal menahan senyum. Kami berjalan dengan kaki yang hampir copot urat dan
engselnya.
engselnya.
Sampai hotel, kami merendam kaki dengan air hangat kemudian
mengolesinya dengan minyak tawon. Capek bo! Keliling jalan kaki. Emang
backpacker hahah…
mengolesinya dengan minyak tawon. Capek bo! Keliling jalan kaki. Emang
backpacker hahah…
Lha yang kedua kali, pas ramai sekali. Kami sengaja sewa sepeda
kayuh isi tiga buat ke sini. Kasihan kaki ini, dari awal diajak jalan kaki
melulu. Awalnya kami pikir bakal asyik, tapi ternyata sepeda kayuh isi tiga
lebih bikin mbulet dibanding yang isi satu atau dua. Selain itu, kami harus
gantian jaga sepeda karena tidak ada tempat parkir.
kayuh isi tiga buat ke sini. Kasihan kaki ini, dari awal diajak jalan kaki
melulu. Awalnya kami pikir bakal asyik, tapi ternyata sepeda kayuh isi tiga
lebih bikin mbulet dibanding yang isi satu atau dua. Selain itu, kami harus
gantian jaga sepeda karena tidak ada tempat parkir.
Memasuki kawasan Jonker, sudah nampak
persiapan untuk pasar malam, lapak dagangan sudah mulai didirikan. Pada
jam tertentu, jalanan ditutup dari kendaraan yang
akan lewat (mobil dan motor) dan digunakan sebagai tempat berjualan. Restoran
di sekitar Jonker street pun gak mau kalah mempersiapkan diri dengan mengatur
meja dan kursi di teras masing-masing restoran. Ada juga aneka asesoris perhiasan wanita, tas,
baju-baju kaos, mainan anak-anak, topi, gantungan kunci, magnet kulkas, barang
antik, dan lain-lain. Di jalanan
ini tumplek blek warga-warga Malaka dan para travelers dari
seluruh dunia.
persiapan untuk pasar malam, lapak dagangan sudah mulai didirikan. Pada
jam tertentu, jalanan ditutup dari kendaraan yang
akan lewat (mobil dan motor) dan digunakan sebagai tempat berjualan. Restoran
di sekitar Jonker street pun gak mau kalah mempersiapkan diri dengan mengatur
meja dan kursi di teras masing-masing restoran. Ada juga aneka asesoris perhiasan wanita, tas,
baju-baju kaos, mainan anak-anak, topi, gantungan kunci, magnet kulkas, barang
antik, dan lain-lain. Di jalanan
ini tumplek blek warga-warga Malaka dan para travelers dari
seluruh dunia.
Saat di sini, diet saya
berantakan! Hampir semua yang dijajakan disini adalah
makanan lezat. Ada aneka dim sum, kue-kue, jus dan minuman lainnya juga ada
kawasan foodcourt yang menjual aneka seafood, kwee tiaw, dll. Jadi jualan
kulinernya tuh ada yg dipajang di gerobak-gerobak di sepanjang pinggiran jalan
Jonker Tinggal pilih aja, mau makannya sambil jalan-jalan atau duduk manis
nongkrong di ruko-rukonya. Tentu saja harganya beda dikit, lebih mahalan kalo
beli atau makan di ruko atau cafenya. Tapi enaknya kalo beli makanan di
gerobak-gerobak pinggir jalan, ya bisa menghemat waktu. Tak hanya itu, ada
juga lapak jualan tas, sepatu, baju, dan berbagai assesoris. Ya Allah harus
benar-benar bisa menjaga pandangan.
berantakan! Hampir semua yang dijajakan disini adalah
makanan lezat. Ada aneka dim sum, kue-kue, jus dan minuman lainnya juga ada
kawasan foodcourt yang menjual aneka seafood, kwee tiaw, dll. Jadi jualan
kulinernya tuh ada yg dipajang di gerobak-gerobak di sepanjang pinggiran jalan
Jonker Tinggal pilih aja, mau makannya sambil jalan-jalan atau duduk manis
nongkrong di ruko-rukonya. Tentu saja harganya beda dikit, lebih mahalan kalo
beli atau makan di ruko atau cafenya. Tapi enaknya kalo beli makanan di
gerobak-gerobak pinggir jalan, ya bisa menghemat waktu. Tak hanya itu, ada
juga lapak jualan tas, sepatu, baju, dan berbagai assesoris. Ya Allah harus
benar-benar bisa menjaga pandangan.
Puas jalan-jalan di tengah keramaian pasar
malam Jonker, saya pulang ke hotel. Kaki pegal, perut kenyang, mata berat
merupakan perpaduan yang sempurna untuk cepat pergi tidur. Asyiknya lagi,
Shubuh di sini sekitar jam 6. Jadi missal kita tidur jam 1 atau 2 malam, masih
ada banyak waktu buat istirahat. Jadi bisa dibilang, tiga hari di Melaka, dua kali kami ke Jonker
Street. Ya Allah semoga bisa ke Melaka lagi… aamiin.
malam Jonker, saya pulang ke hotel. Kaki pegal, perut kenyang, mata berat
merupakan perpaduan yang sempurna untuk cepat pergi tidur. Asyiknya lagi,
Shubuh di sini sekitar jam 6. Jadi missal kita tidur jam 1 atau 2 malam, masih
ada banyak waktu buat istirahat. Jadi bisa dibilang, tiga hari di Melaka, dua kali kami ke Jonker
Street. Ya Allah semoga bisa ke Melaka lagi… aamiin.
Ini dia pemandangan Jonker Street saat malam hari..
16 Comments. Leave new
Jonker street ini selalu rame yaa… bikin kalap kalo lihat jajanan di sana, hehehe
Iya Mb.. jajanannya menggugah selera.. 😉
Asyik ya mbak jalan-jalan ke Melaka, Malaysia masih jadi waitlist travelling nih kalau luar negeri, semoga ada rezeki bisa ke sana sama keluarga aamiin
Aamiin Ya Robb .
Hahahaha ngakak aku dibagian nyari perahu itu
Tapi unik juga ya jalan itu, temanya bisa berganti-ganti
Hahahaha iya Mb.. kadang ayam dan naga. Pas saya k sana pas biasa.. belum rejeki hehe.
aku ke melaka kemaren gak sempet ke sini karena berobat 🙁 pengen balik lagi buat eksplore.
deddyhuang.com
Aamiin.. Smg kita blogger2 dapet kesempatan review ksana rame2 hehe
jadi tahu deh harus kemana kalau ke Melaka. untung saya ga diet, jadi makan apa aja hayuk=)
Senangnyaaaa.. saya harus mulai diet nih.. sering jalan2 jadi tambah Ndut hehe
Aku pasti kalap di tempat kaya gini. Lihat jajanan, sama aksesoris. Amankan dompeet…
Tinggalkan dompet d hotel Mb. Aman… Hehe.
Asyiknya jelajah Malaka. Ini kota yg terkenal buat berobat itu kan ya klo tak salah?
Ternyata suasana malamnya jg asyik utk dinikmati yaaa
Iya Mb.. suasana malamnya seru… Apalagi kalau sepi.. bebas foto2 hehe
Tempo Hari ke Malaka, bukan weekend, jadi gak sempat ngerasain pasar malamnya.
Kemana aja Mb?