*Fauziah Rachmawati di Malang
Kata orang pondok pesantren ini dibangun oleh jin, kabar
burung mengatakan pondok ini masjid tiban, tidak tahu siapa yang membangun, berapa
orang yang mengerjakan, darimana asal semen, pasir, kubah, dan tidak tahu kapan
membangunnya, tahu-tahu sudah berdiri dengan megah.
burung mengatakan pondok ini masjid tiban, tidak tahu siapa yang membangun, berapa
orang yang mengerjakan, darimana asal semen, pasir, kubah, dan tidak tahu kapan
membangunnya, tahu-tahu sudah berdiri dengan megah.
Benarkah pondok ini dibangun oleh jin? Mungkinkah di jaman
modern seperti sekarang masih ada cerita mistis? Karena rasa penasaran inilah
saya datang ke pondok yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Gang Anggur, Desa Sananrejo,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
modern seperti sekarang masih ada cerita mistis? Karena rasa penasaran inilah
saya datang ke pondok yang terletak di Jalan Wahid Hasyim, Gang Anggur, Desa Sananrejo,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
Perjalanan dimulai, saya tidak tahu
dimana letak masjid tersebut, hanya berbekal kata ”Turen” dan ”masjid ajaib”.
Dan ajaib pula, saking terkenalnya,
dalam radius beberapa kilometer orang-orang akan menunjukkan arah yang tepat.
dimana letak masjid tersebut, hanya berbekal kata ”Turen” dan ”masjid ajaib”.
Dan ajaib pula, saking terkenalnya,
dalam radius beberapa kilometer orang-orang akan menunjukkan arah yang tepat.
Memasuki gerbang pondok pesantren yang bernama Bihaaru Bahri ’Asali
Fadlaailir Rahmah kami berdecak kagum, segera ingin menyusuri lorong naik ke
atas hingga ke manara. Sampai-sampai kami lupa tidak lapor dan meminta kartu
tanda masuk. Akibatnya sebelum pulang kami melapor terlebih dahulu dan meminta
maaf kepada petugas. Hal ini karena kemegahan ornament modern itu menyedot
seluruh perhatian kami.
Fadlaailir Rahmah kami berdecak kagum, segera ingin menyusuri lorong naik ke
atas hingga ke manara. Sampai-sampai kami lupa tidak lapor dan meminta kartu
tanda masuk. Akibatnya sebelum pulang kami melapor terlebih dahulu dan meminta
maaf kepada petugas. Hal ini karena kemegahan ornament modern itu menyedot
seluruh perhatian kami.
Sebenarnya kalau lebih teliti alias tidak langsung
terpesona dengan menara yang menjulang, kita akan mendapati uniknya ornamen
yang menghiasi pos keamanan. Pos berwarna orange tersebut dijaga santri. Disini kami diminta mengisi form berukuran kecil berisikan tujuan
kedatangan, berapa orang yang ikut rombongan, asal rombongan, nama pimpinan
rombongan. Setelah itu dipersilahkan memarkir kendaraan di lahan dibelakang ponpes.
Disamping pos ada sebuah guci raksasa dengan corak warna biru yang dibeberapa
bagiannya ada kaligrafinya. O iya, untuk masuk kita sama sekali tidak dipungut
biaya alias gratis!
terpesona dengan menara yang menjulang, kita akan mendapati uniknya ornamen
yang menghiasi pos keamanan. Pos berwarna orange tersebut dijaga santri. Disini kami diminta mengisi form berukuran kecil berisikan tujuan
kedatangan, berapa orang yang ikut rombongan, asal rombongan, nama pimpinan
rombongan. Setelah itu dipersilahkan memarkir kendaraan di lahan dibelakang ponpes.
Disamping pos ada sebuah guci raksasa dengan corak warna biru yang dibeberapa
bagiannya ada kaligrafinya. O iya, untuk masuk kita sama sekali tidak dipungut
biaya alias gratis!
Pengunjung wanita yang
menuju ke tempat ini diharapkan memakai busana muslim dan mengenakan jilbab.
Jika pria, cukup mengenakan pakaian rapi. Aturan ini terpampang di depan pintu
masuk bangunan utama. Bagi yang beragama selain Islam, diharap memakai pakaian
yang sopan.
menuju ke tempat ini diharapkan memakai busana muslim dan mengenakan jilbab.
Jika pria, cukup mengenakan pakaian rapi. Aturan ini terpampang di depan pintu
masuk bangunan utama. Bagi yang beragama selain Islam, diharap memakai pakaian
yang sopan.
Terlepas dari ingin membuktikan kebenaran berita burung
yang beredar, ponpes ini memang sangat layak untuk dikunjungi. Bangunan yang berdiri
megah dengan 10 lantai, dengan luas tanah sekitar 5 hektar, membuat ponpes ini
berbeda dengan ponpes kebanyakan. Belum lagi jika melihat fasilitas serba mewah
yang ada di dalamnya. Untuk menuju lantai paling atas, disediakan lift (tapi
masih belum bisa berfungsi). Di beberapa sudut ruangan ada kamera CCTV yang
setiap saat bisa memantau keadaan didalam ponpes.
yang beredar, ponpes ini memang sangat layak untuk dikunjungi. Bangunan yang berdiri
megah dengan 10 lantai, dengan luas tanah sekitar 5 hektar, membuat ponpes ini
berbeda dengan ponpes kebanyakan. Belum lagi jika melihat fasilitas serba mewah
yang ada di dalamnya. Untuk menuju lantai paling atas, disediakan lift (tapi
masih belum bisa berfungsi). Di beberapa sudut ruangan ada kamera CCTV yang
setiap saat bisa memantau keadaan didalam ponpes.
Selain bentuknya yang unik, tujuan pembangunannya tak kalah
menarik, untuk meningkatkan iman, membersihkan hati, dan membangun akhlakul
karimah.
menarik, untuk meningkatkan iman, membersihkan hati, dan membangun akhlakul
karimah.
Ponpes ini dirintis pada tahun 1963 oleh KH Achmad Bahru Mafdloludin
Sholeh yang biasa dipanggil Romo Kyai Ahmad. Dibangun sejak tahun 1978. Tahun 1992-1999
terhenti karena mengurus dalam IMB. Menurut Pak Kisyanto –salah satu panitia-
dalam mengurus IMB diperlukan rencana gambar secara utuh. Inilah yang menjadi penghambat karena dalam
membangunnya tidak ada tenaga arsiteknya dan beliau hanya mendapatkan ilham
dari shalat Istikharah (shalat untuk meminta petunjuk) yang dilakukan Romo Kyai
Ahmad.
Sholeh yang biasa dipanggil Romo Kyai Ahmad. Dibangun sejak tahun 1978. Tahun 1992-1999
terhenti karena mengurus dalam IMB. Menurut Pak Kisyanto –salah satu panitia-
dalam mengurus IMB diperlukan rencana gambar secara utuh. Inilah yang menjadi penghambat karena dalam
membangunnya tidak ada tenaga arsiteknya dan beliau hanya mendapatkan ilham
dari shalat Istikharah (shalat untuk meminta petunjuk) yang dilakukan Romo Kyai
Ahmad.
Hingga saat ini bangunannya belum selesai 100%. Jadi tidak
heran saat kesana masih terlihat beberapa orang yang bekerja. Prinsip dalam
hal pendanaan tidak minta-minta, tidak toma’ dan tidak hutang. Karena itu
status pondok merupakan pondok milik pribadi, tetapi pemanfaatannya untuk semua
ummat.
heran saat kesana masih terlihat beberapa orang yang bekerja. Prinsip dalam
hal pendanaan tidak minta-minta, tidak toma’ dan tidak hutang. Karena itu
status pondok merupakan pondok milik pribadi, tetapi pemanfaatannya untuk semua
ummat.
Dibantu oleh para santrinya, Romo Kyai Ahmad memulai
pembangunan Pondok Pesantren dengan menggunakan alat pertukangan sederhana dan
proses belajar sendiri yang pada akhirnya santri-santrinya punya ketrampilan.
Semua santri itulah yang menjadi tukang sekaligus mandor bangunan ini. Mereka
bekerja tidak menggunakan alat-alat berat modern, semuanya dikerjakan sendiri.
pembangunan Pondok Pesantren dengan menggunakan alat pertukangan sederhana dan
proses belajar sendiri yang pada akhirnya santri-santrinya punya ketrampilan.
Semua santri itulah yang menjadi tukang sekaligus mandor bangunan ini. Mereka
bekerja tidak menggunakan alat-alat berat modern, semuanya dikerjakan sendiri.
Jadi proses pembangunannya terkesan lamban, karena ini bukan
bangunan nafsu yang diselesaikan dari atas ke bawah, tapi ini bangunan hikmah,
melalui istiqarah, bangunan ini diselesaikan dari bawah ke atas. Lamanya proses
pembangunan Pondok Pesantren ini mengisyaratkan perlunya kesabaran dan
keikhlasan. Tiap detil ornamen harus dikerjakan dengan sabar dan teliti. Selain
pekerjaan yang tidak mudah sebagai tukang, para santri juga tidak dibayar.
Keikhlasan dan tanggung jawab yang menjadi modal utama didalam hati santri itu.
bangunan nafsu yang diselesaikan dari atas ke bawah, tapi ini bangunan hikmah,
melalui istiqarah, bangunan ini diselesaikan dari bawah ke atas. Lamanya proses
pembangunan Pondok Pesantren ini mengisyaratkan perlunya kesabaran dan
keikhlasan. Tiap detil ornamen harus dikerjakan dengan sabar dan teliti. Selain
pekerjaan yang tidak mudah sebagai tukang, para santri juga tidak dibayar.
Keikhlasan dan tanggung jawab yang menjadi modal utama didalam hati santri itu.
Ketika banyak pengunjung, para santri itu diberikan tugas
tambahan sebagai penerima tamu dan mengantarkan pengunjung ke berbagai lokasi
ponpes. Setiap harinya lebih dari 1000 orang dari berbagai daerah yang
mengunjungi ponpes ini. Untuk hari libur bisa mencapai 10.000 orang.
tambahan sebagai penerima tamu dan mengantarkan pengunjung ke berbagai lokasi
ponpes. Setiap harinya lebih dari 1000 orang dari berbagai daerah yang
mengunjungi ponpes ini. Untuk hari libur bisa mencapai 10.000 orang.
Di lantai dasar,
kita bisa menikmati biota bawah laut dengan tatanan yang sangat apik dan
menarik, seperti puluhan aquarium dengan ikan beraneka warna berjajar. Di beberapa sudut ada tempat untuk beristirahat, kursi
terbuat dari kayu jati dengan bentuknya yang unik, belum lagi ada tempat duduk
yang dibagian atasnya ada ornamen kaligrafi dengan warna kuning keemasan,
simbol kemewahan.
kita bisa menikmati biota bawah laut dengan tatanan yang sangat apik dan
menarik, seperti puluhan aquarium dengan ikan beraneka warna berjajar. Di beberapa sudut ada tempat untuk beristirahat, kursi
terbuat dari kayu jati dengan bentuknya yang unik, belum lagi ada tempat duduk
yang dibagian atasnya ada ornamen kaligrafi dengan warna kuning keemasan,
simbol kemewahan.
Di halaman samping ada kebun binatang mini. Penghuninya
beraneka ragam, seperti burung merak, rusa, monyet, burung dara, dan lain-lain.
Setelah melewati kebun, kita akan disuguhi kolam yang lengkap dengan perahu
yang bisa digunakan siapa saja dengan meminta ijin dulu ke santri yang
menjaganya.
beraneka ragam, seperti burung merak, rusa, monyet, burung dara, dan lain-lain.
Setelah melewati kebun, kita akan disuguhi kolam yang lengkap dengan perahu
yang bisa digunakan siapa saja dengan meminta ijin dulu ke santri yang
menjaganya.
Di bagian atas ada beberapa stan penjual peralatan sholat
dan foto ponpes tersebut. Di bagian lain pondok berjajar kamar santri, lokasi
kamar pria dan wanita dibedakan, dan dibagi lagi yang masih bujang dan sudah
berkeluarga. Di salah satu lantai bangunan ponpes tersebut ada perkembangan
kondisi bangunan dari tahun ke tahun. Foto pertama menunjukkan kondisi ponpes
tahun 1992, foto berikutnya menyebutkan tahun yang lebih muda, hingga foto
terakhir menggambarkan kondisi bangunan ponpes tahun 2004.
dan foto ponpes tersebut. Di bagian lain pondok berjajar kamar santri, lokasi
kamar pria dan wanita dibedakan, dan dibagi lagi yang masih bujang dan sudah
berkeluarga. Di salah satu lantai bangunan ponpes tersebut ada perkembangan
kondisi bangunan dari tahun ke tahun. Foto pertama menunjukkan kondisi ponpes
tahun 1992, foto berikutnya menyebutkan tahun yang lebih muda, hingga foto
terakhir menggambarkan kondisi bangunan ponpes tahun 2004.
Di bagian dalam ada beberapa musholla. Untuk laki-laki terpisah
dari musholla wanita. Yang unik adalah jalan menuju ke musholla ini dan tempat
wudhunya. Dengan suasana yang agak gelap, kita harus melewati beberapa lorong
yang hanya cukup untuk dua orang saja. Jika salah masuk lorong, dijamin tidak
akan sampai ke musholla. Di
lantai 10, langit-langitnya dibuat menyerupai stalaktit dan stalagmit.
dari musholla wanita. Yang unik adalah jalan menuju ke musholla ini dan tempat
wudhunya. Dengan suasana yang agak gelap, kita harus melewati beberapa lorong
yang hanya cukup untuk dua orang saja. Jika salah masuk lorong, dijamin tidak
akan sampai ke musholla. Di
lantai 10, langit-langitnya dibuat menyerupai stalaktit dan stalagmit.
Nah, di akhir kunjungan kami diminta mengisi pendapat
tentang ponpes ini. Berbagai komentar pun ada, yang kebanyakan menyatakan
kekaguman akan bangunan ponpes ini. Bahkan ada yang mengaku tersentuh hatinya
ketika memasuki ruangan. Luar biasa…
tentang ponpes ini. Berbagai komentar pun ada, yang kebanyakan menyatakan
kekaguman akan bangunan ponpes ini. Bahkan ada yang mengaku tersentuh hatinya
ketika memasuki ruangan. Luar biasa…
Menurut Pak Kisyanto asal berita masjid ini dibangun jin
adalah dari sopir angkutan umum agar mobil mereka laris.Akhirnya saya bisa
mengambil kesimpulan, jika ponpes ini bukan dibangun oleh bangsa jin, seperti
yang banyak dibicarakan orang. Melainkan dibangun dengan proses yang cukup
panjang dan sarat makna.
#dimuat di majalah Coret tahun 2012
adalah dari sopir angkutan umum agar mobil mereka laris.Akhirnya saya bisa
mengambil kesimpulan, jika ponpes ini bukan dibangun oleh bangsa jin, seperti
yang banyak dibicarakan orang. Melainkan dibangun dengan proses yang cukup
panjang dan sarat makna.
#dimuat di majalah Coret tahun 2012