Pesona Gili Iyang yang Menakjubkan – Sejak travelling di Gili Labak beberapa waktu lalu dan setelah tahu kalau Madura kaya akan gili (pulau kecil) yang menawan, saya mulai mencari tahu tentang pulau yang unik ini. Salah satu yang menarik hati dan membuat saya benar-benar ingin kesana adalah Gili Iyang atau Pulau Oksigen.
Alhamdulillah Allah memberi kesempatan saya ke sini bulan ini bersama Mbak Amiy dan Titim. Dua personil Forum Lingkar Pena (FLP) Pamekasan. Mbak Amiy adalah teman seperjuangan di FLP Jatim. Tahun 2008 kami dipertemukan di Munas FLP Jatim pertama di Blitar dan persahabatan itu berlanjut sampai hari ini kami menjadi pengurus di FLP Jatim. Perkenalan dengan Titim juga bias dibilang unik. Ternyata doi baca blog saya ini sejak saya jadi guru alias belum dapat beasiswa S-2. Lanjut komen, trus ketemu saat saya share kepenulisan di Pamekasan. Then, jalan bareng.
Sebenarnya saya pingin kesini udah lama tapi kata teman-teman di Sumenep, laut pasang jadi nunggu aman. Awalnya mau jalan jam 12.00 alias selesai sholat Dhuhur. Namun karena Mbak Titim baru pulang kerja jam 13.00 dan saya terjebak 5 jam di bis (muaceeet) jadi baru jalan sekitar jam 14.00. destinasi pertama Gili Genting, tapi kali ini saya cerita Gili Iyang dulu.
Untuk ke sini bisa melewati pelabuhan Dungkek. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pulau ini sekitar 1 jam. Harga karcis penumpang 10.000 dan karcis motor 20.000. Saat perjalanan kesana saya kebarengan dengan sapi, bahan makanan, bahan makanan, dan sayur-sayuran. My first experience. Melihat sapi nyebur laut terus naik ke perahu, pengalaman liat sapi-sapi itu buang kotoran di dalam kapal plus sebelah saya muntah-muntah di laut. Wkwkwkkw…
Pertama yang saya kunjungi adalah masjid. Sesampai sana sudah waktu Ashar, jadi sebelum main, kami sholat dulu.
Spot menarik di sini tidak hanya pulau oksigen, tapi ada banyak tempat menakjubkan. Sayang saya tidak belum explore semuanya. Karena saat itu terbentur diwaktu. Rencana semula mau menginap di sini tapi karena ada wacana ke Gili Genting dan kami baru mulai jalan sekitar jam 14.00 jadi kami menginap ke Gili Genting dahulu. Untuk eksplore kita bias menggunakan motor dan odong-odong. Kami memilih membawa motor ke Pulau.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2006 oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Peneliti mendapati dari pantauan satelit bahwa kandungan oksigen di pulau tersebut cukup tinggi. Akhirnya LAPAN melakukan penelitian selama tiga bulan di tempat itu dengan menebar delapan alat pengukur kandungan oksigen di udara.
Selain itu juga ada penelitian dari BBTKLPP atau Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Jawa Timur. Menurut tim peneliti, di pulau ini
memiliki kandungan oksigen 21,5 persen atau di atas rata-rata 20 persen, dengan mengambil beberapa sampel, seperti, air laut, ikan, udara dan memeriksa 20
warga yang berusia 80 tahun ke atas. Bahkan ditemukan ada sejumlah orang memiliki usia sampai 175 tahun.
memiliki kandungan oksigen 21,5 persen atau di atas rata-rata 20 persen, dengan mengambil beberapa sampel, seperti, air laut, ikan, udara dan memeriksa 20
warga yang berusia 80 tahun ke atas. Bahkan ditemukan ada sejumlah orang memiliki usia sampai 175 tahun.
Bahkan ada penelitian lain yang mengatakan Kadar oksigen di Gili Iyang bisa mencapai 27%, dan titik terendahnya antara 20-23 % sementara kadar oksigen dalam udara
di perkotaan rata-rata hanya berkisar antara 16-17 % saja,
di perkotaan rata-rata hanya berkisar antara 16-17 % saja,
Kandungan oksigen yang ada di Gili Iyang bahkan lebih tinggi dari Laut Mati di Yordania yang membuat Gili Iyang menjadi salah satu daerah dengan oksigen tertinggi di dunia. Sumber lain yang saya baca mengatakan kalau oksigen di pulau ini adalah terbesar nomor dua sedunia. Amazing…
Jadi tak hanya memiliki udara segar dan sejuk namun juga suasananya cukup tenang. Ada penelitian yang mengatakan Gili Iyang menjadi tempat dengan angka harapan hidup yang tinggi. Kakek-nenek yang berusia 80 tahun saja masih sehat bugar dan perkasa. Bahkan ada pula yang sudah berusia 175 tahun. Data ini mengingatkan saya dengan obrolan bareng bapak penjaga masjid di pulau Gili Iyang. Kata beliau, tinggal din sini memang bias membuat lebih muda dan sehat, namun umur kita sudah ditentukan Allah. Jadi umur panjang bukan karena tinggal di sini. Beliau juga bercerita kalau ada penduduk yang tinggal di titik oksigen yang wajahnya kelihatan lebih muda dari beliau meski
umurnya lebih banyak.
umurnya lebih banyak.
Oiya, di pulau ini ada titik oksigen. Jadi tidak semua spot di pulau ini yang kandungan oksigennya nomer dua sedunia. Saya kecele’ dalam hal ini. Saya pikir statement pulau oksigen adalah untuk seisi pulau. Namun ternyata ada dua titik oksigen. Tapi tidak berarti kandungan oksigen di luar titik ini jelek. Seluruh wilayah ini memberi nuansa segar dan sejuk. Hanya saja memang dua titik itulah awalnya dan yang dibuat penelitian.
kika: Mbak Amiy, Zie, dan Titim |
Buat pecinta wisata goa, Gili Iyang adalah satu destinasi terbaik. Ada banyak goa keren di sini. Goa Mahakarya, Goa Air, Goa Petapa Kelompang, Goa Sarepa, dan lain-lain. Di list destinasi saya menulis Goa Mahakarya, Goa Air, dan Goa Sarepa. Sayang hanya bisa satu goa. Apa ini tanda saya harus ke sini lagi ya? Heheh.
Goa Sarepa |
Goa Sarepa |
Goa Sarepa |
Selain goa, kami juga ke Batu Cangga, Pantai Ropet, fosil ikan paus. Tempat ini masih alami dan perawan. Masih banyak pohon rindang, hewan, air agak sulit, dan minim penerangan. Sepanjang jalan saya puas-puasin hirup udara di sana. Sueegeeer.
Pantai Ropet |
Pantai Ropet |
Batu Cangga |
Pulangnya, menjelang senja… kami menikmati panorama pantai yang sangat indah menawan dan terdapat hamparan batu karang matahari tenggelam.
Tak sengaja kami bertemu dengan Dinas Pariwisata Sumenep, diajakin bareng. Alhamdulillah. Kami janjian bertemu jam 16.00 di titik oksigen. Yeeaaaiii jadi ada waktu
keliling dulu.
keliling dulu.
Singkat cerita kami berkumpul di Titik Oksigen jam 16.00 kemudian mencari persewaan perahu. Sulit mencari perahu jam segitu. alhamdulilah dapat. Tapi apa yang terjadi? Mesin perahu kami mati di tengah laut. cukup lama dan dua kali. Pengalaman berharga nih. terombang-ambing di tengah laut sambil menikmati senja dan bintang.
Senja di Gili Iyang |
Wajah bahagia berhasil mendarat dengan selamat. alhamdulillah |
18 Comments. Leave new
Wah, buat melepas penat di kota bagus nih. Terus begitu balik kerja, bakal dikomentarin gini: "Wah, wajahmu makin bersinar." Ahey..
iya Mbak… pas banget buat refreshing…
Cakep2 mba goanya jadi pengen kesana 🙂
iya mbak.. itu masih satu.. ada puluhan goa di sana… cuman belum semua terbuka untuk umum
Madura sungguh penuh pesona.
Kindly visit my blog –> bukanbocahbiasa(dot)com
iya Mbak Rahma…memesonaaaah…
Harus Mbak balik lagi kpn2
Alhamdulillah dari teman dumay bisa ngetrip bareng
Semoga bukan yg pertama Mbak
Trip yang ini amazing banget, banyak hal-hal menarik yang kita temui
Makasih ya mbak udah diajakin ngetrip bareng
Oh ya tadi ada pemberitahuan di facebook ternyata kita udah mulai temenan sejak 6 tahun lalu loh Mbak
Udah lama banget ya 😀
aamiin semoga bisa balik lagi…
wah udah enam tahun ya? kemana aja kita? baru tahun ini kopdar hehhee
maksih juga ydah nemenin.. 🙂
Wah asyik banget. Terakhir jalan-jalan ke tempat wisata yang goa-goa an gini pas SMP. Udah lama banget, jadi pengen ke sini.
iya Mbak… keren stalagtit dan stalagmitnya… 🙂
masih PR pengen banget kesana 😀
semoga segera terwujud..aamiin..
saya juga masih pingin ke sana lagi 🙂
jadi pingin kesana nih mbak..cakep ya pantainya
iya Mbak..cakep banget… saya masih kurang.. pingin kesana lagi..
cantik banget tempatnya!
Iya Mb.. bikin ketagihan..
Selama ini madura terkesan tertutup dr wisata. Tapi potensinya ga kalah sama daerah lain ya?
Iya.. perlahan Madura mulai membuka diri kak.. pas ke sana sy ketemu dengan dinas pariwisatanya…