Mengembangkan Literasi Digital untuk Kreativitas Tanpa Batas – Pandemi Covid-19 banyak memberikan perubahan yang sangat besar tehadap dunia literasi. Kegiatan literasi yang biasanya dilakukan secara luring dan tatap muka, harus dibatasi dengan kegiatan daring atau di rumah saja.
Pengunjung perpustakaan sekolah berkurang drastis, frekuensi membaca buku juga pastinya berkurang. Awalnya butuh penyesuaian, keadaan ini membuat kita lebih memanfaatkan teknologi digital dari rumah.
Saat ini istilah “digital” ditambahkan pada berbagai aspek; ekonomi digital; pendidikan digital; komunitas digital sampai ke literasi digital.
Literasi Digital
Rendahnya kemampuan literasi generasi negeri ini memprihatinkan, apalagi berdasarkan data persoalan literasi masih menjadi hal yang harus dibenahi di Indonesia. Menurut survei yang dilakukan Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara, atau merupakan 10 negara terbawah yang memiliki tingkat literasi rendah.
Lebih sedih lagi ketika Jawa Timur tidak masuk dalam 10 daerah dengan tingkat literasi digital tertinggi di Indonesia.
Dan lebih merana lagi tahu aktivitas masyarakat Indonesia lebih ke dunia maya. Memang digitalisasi merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Selain katalisator pertumbuhan digital, keperluan pada internet sudah.
Namun, sudah menjalar hingga ke pelosok pedesaan terutama di kalangan anak muda. Makanya penting memahami budaya bermedia digital, aman bermedia digital, etis bermedia digital hingga cakap bermedia digital.
Seperti yang kita tahu bahwa teknologi semakin mempermudah kita dalam mengakses banyak hal. Pembaharuan kerap terjadi seiring dengan penggunaan Internet of Things (IoT). Peran IoT sendiri dalam pengumpulan data secara terpusat melalui jaringan internet sehingga memudahkan kita beraktivitas tanpa batas.
Di Indonesia, gerakan ini tertuang dalam Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti, Pusat Pembinaan, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai program unggulan bernama “Gerakan Literasi Bangsa (GLB)” yang bertujuan untuk menumbuhkan budi pekerti anak melalui budaya literasi (membaca dan menulis). Untuk sekolah bernama Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Literasi merupakan keterampilan penting dalam hidup. Sebagian besar proses pendidikan di sekolah bergantung pada kemampuan dan kesadaran literasi. Budaya literasi yang tertanam dalam diri siswa memengaruhi tingkat keberhasilannya, baik di sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat.
Mengingat pentingnya menerapkan gerakan literasi dalam kehidupan sehari-hari, maka semua aspek pendidikan mulai membudayakan budaya literasi, Mulai dari gerakan membaca 15 menit setiap hari, membaca di perpustakaan, penyediaan fasilitas pojok baca di kelas, dan lainnya. Tak hanya itu, gerakan literasi juga dikembangkan melalui proses pembelajaran yang dikemas dalam pembelajaran aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan.
Peran Literasi Digital
Pengetahuan literasi sangat dibutuhkan oleh siswa. Penguasaan literasi merupakan indikator penting untuk meningkatkan prestasi generasi muda dalam mencapai kesuksesan,
Namun karena selama pandemi proses pembelajaran yang berubah. Biasanya siswa datang ke sekolah untuk belajar tatap muka, namun saat ini belajar via daring di rumah masing-masing. Hal ini pasti menghambat pembelajaran dan program sekolah, khususnya program literasi.
Karena itulah saya mencoba mengembangkan program literasi digital untuk siswa. Literasi digital merupakan salah satu dari enam literasi dasar yang harus dikuasai siswa di zaman sekarang. Selain itu, literasi digital yang diterapkan di sekolah sangat berhubungan dengan pengimplementasian dari Gerakan Literasi Sekolah (GLS) yang dijalankan pemerintah.
Literasi digital tidak hanya membaca dan menggunakan internet sebagai informasi atau hiburan. Tapi juga sebagai sarana untuk membentuk kemampuan siswa dalam berpikir secara kritis, imajinatif, dan kreatif.
Literasi digital dapat dijadikan sebagai alternative pembelajaran yang menarik. Karena dengan menggunakan sumber digital, siswa tidak hanya fokus pada pemahaman materi, tapi juga dapat meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan teknologi informasi.
Dalam Gerakan Literasi Sekolah (GLS), Literasi dibagi menjadi 6, diantaranya
-
Literasi Dini (Early Literacy)
Literasi dini meliputi kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sosial di rumah
-
Literasi Dasar (Basic Literacy)
Yang meliputi kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi
-
Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
Kemampuan memahami cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System, menggunakan katalog dan indeks, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah
-
Literasi Media (Media Literacy)
Kemampuan mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya
-
Literasi Teknologi (Technology Literacy)
Literasi Teknologi meliputi kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. Selain itu juga merupakan kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
-
Literasi Visual (Visual Literacy)
Pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat.
Karena itu sebagai guru, saya berusaha bisa membuat produk yang meliputi poin-poin di atas. Karena hal ini penting bagi perkembangan literasi siswa.
Selama pendemi saya mencoba membuat diagnosa terkait masalah literasi digital yang dialami siswa dengan menggunakan teknik analisis isu Pohon Masalah (Problem Tree).
Setelah mengevaluasi masalah dan memikirkan program yang sesuai. Akhirnya saya membuat kegiatan literasi digital yang lakukan meliputi
-
Membuat flip book sebanyak 142 buku, dengan rincian
- Pekan pertama = 30 flipbook
- Pekan kedua = 31 flipbook
- Flipbook tentang Kota Malang Raya = 28 flipbook
- Pekan keempat = 27 flipbook
- Pengayaan= 26 flipbook
-
Menyusun rak bacaan digital melalui fliphtml5 dan anyflip
- Mengunggah Flipbook di www.eduinspirasi.com
- Membuat desain jurnal literasi
- Membuat Literasi Award untuk siswa
Untuk metode pembelajaran kami memanfaatkan semua media yang bisa terhubung ke internet, seperti Telegram untuk akses interaksi dan grup-grup kecil agar kami bisa lebih fokus mentoring ke siswa. Semua Aktivitas Tanpa Batas ini harus terhubung ke internet cepat.
3. Sosialisasi Program CLIF ke siswa dan wali murid yang meliputi
- Memberitahu orang tua tentang kegiatan CLIF (Cakap Literasi dengan Flipbook) untuk siswa
- Menjelaskan bagian-bagian CLIF (Cakap Literasi dengan Flipbook) kepada siswa
- Menjelaskan cara pengisian CLIF (Cakap Literasi dengan Flipbook) kepada siswa
- Pelaksanaan kegiatan literasi adalah setiap hari
4. Pelaksanaan CLIF pekan pertama.
Kegiatannya meliputi membaca dan menulis review buku.
Buku digital bisa diakses di sini dan review buku siswa bisa diakses di sini
5. Pelaksanaan CLIF pekan kedua.
Siswa membaca dan membuat video review buku
Rak buku digital bisa diakses di sini
Video review siswa bisa diakses di
6. Pelaksanaan CLIF pekan ketiga.
Siswa membaca dan membuat review buku dalam bentuk mindmap
Rak buku ketiga bisa diakses di sini
7. Pemberian Literasi Award
Pentingnya kegiatan literasi digital ini, maka semua kegiatan saya abadikan di www.eduinspirasi.com dan www.youtube.com/fauziah01
Semoga usaha ini bisa memenuhi syarat standar UNESCO yang menyatakan minimal 3 buku baru untuk setiap orang setiap tahun.
Semoga melalui program CLIF siswa bisa lebih cerdas dan terliterasi. Karena penting untuk mempersiapkan generasi muda mengubah masa depan menjadi lebih baik.
Pentingnya Media Pembelajaran Berbasis Digital
Selain merancang blog di www.duniazie.com untuk niche lifestyle, saya juga membuat satu blog lagi di www.eduinspirasi.com dengan niche pendidikan.
Blog eduinspirasi ini sebagai wadah saya dan murid-murid berekspresi tanpa batas. Kami mengunggah aneka kegiatan dan hasil karya di sini.
Aneka materi pembelajaran, latihan soal, hasil kerja siswa, dan ragam aktivitas tanpa batas.
Mengapa ini penting dilakukan? Karena internet memiliki beragam manfaat. Berikut manfaat internet:
- Mempermudah proses pelaksanaan pembelajaran
- Mempermudah akses Informasi, pengetahuan dan edukasi
- Internet bisa mengubah masa depan siswa, Berdasarkan penelitian, jejak digital ini bisa bertahan sekitar 15-20 tahun.
- Konektivitas dan komunikasi.
- Sarana hiburan.
Karena itu, sebagai pendidik kita harus mengajarkan jejak digigal yang positif. Jejak digital bisa menjadi aset atau beban untuk siswa. Membangun pengetahuan dengan memberi mereka pedoman untuk mengkurasi kehadiran daring yang positif bisa sangat membantu mereka membentuk masa depan mereka sendiri.
Selain mengabadikan aktivitas di blog dan youtube, penting juga mengabadikan karya melalui buku yang berisi tulisan bersama siswa.
Semua kegiatan di atas pastinya membutuhkan banyak kuota dan akses internet cepat. Karena itu sekolah kami berlangganan IndiHome agar semua aktivitas dapat berjalan lancar.
IndiHome: Teman Setia Tanpa Batas
Menurut Wikipedia, Indonesia Digital Home (disingkat IndiHome) adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang memberikan banyak memberikan dampak positif negeri ini.
Ada beragam paket yang ditawarkan, mulai dari layanan komunikasi dan data seperti telepon rumah (voice), internet (Internet on Fiber atau High Speed Internet), sampai layanan televisi interaktif (UseeTV Cable, IPTV).
Karena penawaran inilah Telkom memberi label IndiHome sebagai tiga layanan dalam satu paket (3-in-1) karena selain internet, pelanggan juga mendapatkan tayangan TV berbayar dan saluran telepon.
Bersyukur sekali sekolah tempat saya bekerja menjadi pelanggan setia IndiHome. Lebih dari 10 tahun kami bekerja sama.
Mengapa kami setia dengan IndiHome?
Sebagai penyedia telekomunikasi dan jaringan terbesar di tanah air alias Internetnya Indonesia, pastinya IndiHome menjaga kualitas selalu menjaga kualitas. Ini karena
Cepat
IndiHome merupakan Internet Fiber dilengkapi dengan jaringan fiber optic memiliki tingkat kecepatan yang tinggi yaitu mampu mentransfer data hingga 100 Mbps. Hal ini tentu jauh lebih cepat dibandingkan dengan jaringan kabel koaksial atau kabel tembaga.
Stabil
Sebagai provider internet terbaik, Internet Fiber melalui jaringan fiber optik memiliki kualitas jauh lebih stabil apabila dibandingkan dengan jaringan kabel koaksial atau kabel tembaga pada saat dilakukan akses internet secara bersamaan.
Andal
Internet Fiber dilengkapi dengan Kabel fiber optik yang lebih tahan dalam kondisi cuaca apapun seperti serangan petir dan gangguan elektromagnetik dibandingkan dengan kabel koaksial atau kabel tembaga.
Canggih
Tidak hanya itu, bahkan teknologi fiber optik yang dimiliki oleh Internet Fiber merupakan teknologi penghantaran data tercanggih dan terbaru yang digunakan dalam layanan fixed broadband.
Terbuktikan?
IndiHome selalu konsisten melayani kebutuhan aktivitas tanpa batas di berbagai bidang. Selain itu, dukungan yang sangat luas untuk aktivitas digital. Pada akhirnya, yang saya tulis ini hanya remahan bukti nyata bahwa IndiHome sangat berperan dalam mewujudkan kedaulatan digital dan aktivitas tanpa batas di bidang literasi.
Apakah teman-teman termasuk pengguna IndiHome? Aktivitas tanpa batas seperti apa yang sudah teman-teman lakukan selama ini? Yuk saling cerita pengalaman di kolom komentar.
Sumber:
- Wikipedia
- https://indihome.co.id/
- telkom.co.id
10 Comments. Leave new
Dunia digital semakin berkembang, manfaat internet untuk literasi digital memang membantu sih..
Dunia pendidikan semakin maju seiring dengan kemajuan digital, sebab itu diperlukan literasi terhadap digital itu sndiri, terima kasih infonya Kak
Literasi digital sangat relevan dengan kemajuan zaman saat ini, terima kasih infonya kak
Mba, programnya keren dan kreatif sekali, suka banget deh. Terus berkarya bersama siswa-siswanya juga ya, mbaa, semangaaatt…
Seru banget manfaat IndiHome bagi literasi digital Indonesia ya mba Zie.
Maulah saya diajari cara buat CLIF mba😊
Sekarang memang sudah zaman digital, sudah selayaknya kita mengikuti perkembangan teknologi informasi, apalagi seorang guru yang tugasnya mendidik siswa. Referensi yang bagus nih buat para guru zaman now…
Hebat banget Mbak Zie bisa bikin 142 flipbook dalam beberapa pekan saja. Semangat berkarya yaa
Keren banget mbak, saya sebagai pendidik masih harus banyak belajar memanfaatkan sistem digital sekarang nih.
wah mbak Zie gk berubah,produktif bgt dan karya2nya sama anak2 keren bgt. baca article ini selain dpt insight ttg dunia pendidikan, jd semakin teracuni pake indihome wkwkwk brb chech hrga paket langganan pasang indihome d rmh
Penguasaan akan literasi mmg sangat penting dimiliki, apalagi kita yg berprofesi sbg guru. Tentu juga diiringi dengan pemahaman digital agar tidak tertinggal. Sukses terus program cliff nya ya mbak