Wanita memiliki anugerah menjadi seorang ibu melalui proses kehamilan dan kelahiran. Proses ini dapat terjadi jika wanita memiliki organ reproduksi yang sehat. Meski memiliki rahim pun, seorang wanita bisa memiliki masalah kesehatan pada organ reproduksi yang menyebabkannya kurang subur untuk bisa terjadi pembuahan. Salah satunya adalah gangguan yang disebut Hiperplasia Endometrium. Kondisi ini dipicu oleh terlalu cepat dan banyaknya pertumbuhan sel pada dinding rahim yang membuatnya tumbuh hingga terlalu tebal dan mengganggu proses pembuahan ataupun kehamilan.
Setiap bulannya wanita sehat akan mengalami menstruasi dimana darah dinding rahim luruh dan dikeluarkan melalui vagina. Saat hal ini terjadi, untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, wanita harus menggunakan merk pembalut yang aman dan higienis sehingga mencegah kuman berkembang dan mampu menyerap cairan. Penumpukan kuman pada vagina akan menyebabkan masalah pada organ reproduksi termasuk keluarnya cairan yang tidak normal dan bau. Hal ini akan mempersulit jika Anda sudah memiliki kondisi Hiperplasia Endometrium karena akan dapat memicu perubahan sel endometrium menjadi sel kanker.
Hiperplasia Endometrium atau penebalan dinding rahim yang dapat memicu sel kanker ini bisa terjadi pada siapa saja khususnya pada wanita yang memiliki sistem hormonal tidak stabil. Gejala yang dapat terjadi saat wanita mengalami siklus hormonal tidak stabil antara lain siklus menstruasi yang tidak lancar. Selain itu pengaruh konsumsi obat-obatan hormonal seperti pada pengobatan KB juga mempengaruhi terjadinya kondisi penebalan abnormal di dinding rahim ini.
Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita, jagalah kebersihannya terutama saat menstruasi. Gunakan merk pembalut yang terbaik yaitu Laurier yang memiliki berbagai varian produk sehingga dapat Anda sesuaikan dengan kebutuhan. Selain itu bagi Anda yang ingin mengikuti KB, patuhi instruksi petugas penyuluhan KB sehingga tidak memberikan efek yang buruk bagi kesehatan. Tak ada salahnya semua wanita melakukan cek kesehatan khususnya untuk mendeteksi sel kanker di mulut rahim melalui tes Pap Smear 6 bulan sekali.