
Desa Sanankerto: Desa Ekowisata Boon Pring dengan Penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019
“Hai Sobat Zie, ke Desa Sanankerto belum?” Ehm nama Sanankerto mungkin asing ya?
Bagaimana kalau pertanyaannya saya ganti, “Hai Sobat Zie, ke Bon Pring belum?”
Kalau Bonpring pasti tidak asing kan?
Wisata istimewa yang berlokasi di Jalan Kampung Anyar Desa Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Kurang lebih sekitar 30 menit dari Turen Kabupaten Malang.
Apa sih istimewanya?
Penghargaan yang diterima Bon Pring
Boon Pring bukan sembarang Boon Pring, karena mendapat penghargaan Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata.
ISTA diadakan untuk mendorong pengembangan pariwisata yang memperhatikan lingkungan hidup di sekitar destinasi wisata. Untuk Boon Pring mendapat penghargaan Kategori Pemanfaatan Ekonomi untuk Masyarakat Lokal.
Keren kan?
Waktu saya ke sana, mata ini dimanjakan dengan pemandangan hijau nan asri. Masih alami. Apalagi datangnya mruput. Sebelum loket tiket. Saat masih sepi dan kita bebas menyusuri area.
Karena kalau siang dikit aja, Bonpring ramai pengunjung. Terutama anak-anak yang ingin renang atau keluarga yang piknik.
Betewe kesuksesan ini memiliki sejarah yang menginspirasi. Jadi tuh tahun 1983 Drs. H.S.Samsul Arifin, M.Si , dan masyarakat berinisiatif mengadakan penanaman beragam jenis bambu. Tahun 2014 mulai terpirkirkan untuk membuat desa wisata. Lha tahun 2014 inilah launching Boon Pring yang menyediakan Paket wisata edukasi bambu yang kemudian ngehits sampai sekarang.
Keunggulan Bon Pring
Tak hanya menawarkan edukasi aneka bambu, tapi juga menawarkan paket wisata seperti homestay, outboond, penyediaan wahana air, dan wahana hiburan untuk keluarga. Fasilitas yang murah dengan tiket masuk yang hanya dibandrol 5.000-10.000. Sobat Zie bersama keluarga atau orang yang terkasih bisa puas keliling Boon Pring.
Jenis bambu di sini yang ada 115 varietas. Wah bisa jadi museum bambu di Indonesia nih. Karena kalau saya pernah baca, jika memiliki 100 varietas lebih bisa memproklamirkan menjadi museum bambu di Indonesia.
Hal keren lainnya adalah di juga usaha biokonversi limbah organik dengan budidaya BSF yang merupakan kerjasama Bumdes Kertoraharjo dengan Polbangtan serta memajukan potensi kuliner khas yaitu carang mas yang diproduksi oleh Bu Hanifah.
Benar-benar bisa melihat potensi yang ada di daerah Sanankerto. Tidak hanya obyek wisata tapi juga kuliner, pengelolaan sampah, dan lain-lain.
Peran Serta Masyarakat
Agar potensi masyarakat bisa maksimal dilakukan berbagai upaya untuk mengembangkan potensi tersebut. Kegiatan yang dilakukan berupa pelatihan kepada pengurus dan warga agar mampu berjalan sinergis dalam menjadikan Boon Pring sebagai ikon wisata desa Sanankerto.
Selain itu peran serta masyarakat juga dibagi dalam beberapa bidang yang sesuai dengan passion dan keahlian, seperti marketing, event organizer, pengelola wisata, dan home industri oleh-oleh khas desa. Serta menjaga dan merawat potensi yang ada dan berkontribusi dalam mengembangkan potensi yang ada dengan menyalurkan ide ide kreatif guna kemajuan desa.
Sosmed Bon Pring
Media yang digunakan untuk promosi dan mengembangkan potensi Desa Sanankerto berupa website. Sobat Zie bisa membuka www.boonpringandeman.com . instagram @boonpringandeman , dan facebook boonpringandeman.
Salah dua kendala dalam mengembangkan potensi ini adalah SDM yang kebanyakan lulusan SMP dan masih kurangnya kesadaran masyarakat akan potensi desa wisata. Kita doakan agar potensi desa Sanankerto makin berkembang serta semoga masyarakat sekitar desa paham mengenai desa wisata. Aamiin.
Luar biasa ya kerjasamanya. Saya melihat ada super tim di sini. Pas banget dengan industru 4.0 yang mengedepankan kreatif, berpikir kritis, komunikasi, dan kolaborasi. Di Desa Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten Malang sudah menerapkan 4C ini melalui Boon Pring. Berpikir kritis akan peluang yang ada, kreatif mengemas ide wisata, berkomunikasi mengumpulkan potensi masyarakat, dan berkolaborasi untuk memberikan yang terbaik.














