Peran GuruInovatif.id dalam Menjawab Tantangan Pendidikan dan Sertifikasi Guru Indonesia
“You can teach a student a lesson for a day; but if you can teach him to learn by creating curiosity, he will continue the learning process as long as he lives.”
Clay P. Bedford
Kelamnya Masa Silam, Tenggelamkan!
“Menjadi guru,” doktrin dari orang tua yang melekat sejak kecil. Sepertinya saya lahir memang ditakdirkan untuk menjadi guru. Mulai dari sekolah hingga kuliah, semua dijuruskan oleh orang tua. Saya tak punya pilihan lain. Meskipun ingin.
Awalnya ragu, apakah bisa saya menjadi guru? Mengingat saya nggak pintar-pintar amat. Apalagi sejak kecil saya korban bullying. Saking bodohnya, saat di Sekolah Dasar saya duduk di pojok belakang. Guru saya dulu mengelompokan siswanya mulai dari yang tidak pintar, sedang, dan pintar. Dan saya berada di barisan belakang untuk siswa yang kurang pintar.
Ejekan teman, cubitan guru, dan pusing karena tidak paham pelajaran menjadi makanan saya sehari-hari. Pulang dengan tangan lebam, kaki berdarah, dan tas diisi batu, sepertinya saya alami beberapa kali. Ada banyak trauma saat di bangku Sekolah Dasar.
Dari buku yang saya baca, “orang pemberani adalah orang yang bisa melawan rasa takutnya”. Saya mencoba mempraktikan hal ini. Lulus kuliah saya mencoba melamar ke sekolah tempat saya belajar dulu.
Hasilnya? Zonk! Tidak diterima. Nama saya terkenal, saat kecil saya adalah murid yang tidak pintar. Saya coba daftar ke sekolah lain di desa tempat saya menghabiskan masa kecil. Lebih dari 5 SD saya datangi. Hasilnya tak jauh beda. Saya ditolak!
Sampailah dosen saya menghubungi. Beliau bilang kalau butuh guru untuk merintis sekolah dasar. Saya beranikan diri mendaftar. Alhamdulillah dosen saya mengiyakan. Saya diterima di tempat baru, sekitar 30 km dari desa saya tinggal.
HIjrah, mungkin inilah jalan dari Allah agar saya bisa menenggelamkan masa lalu yang kelam.
Benar memang, kadang kita perlu hijrah untuk menjadi lebih baik. Saya benar-benar menikmati lingkungan baru sebagai pendidik di sekolah swasta di Kota Malang. Mempraktikan ilmu selama kuliah, pelatihan guru, dan membaca buku.
Selain itu juga mencari tahu, mengapa saya dulu waktu SD tidak begitu pintar, tapi saat kuliah Alhamdulillah nilai meningkat sampai dapat beasiswa prestasi hingga beasiswa S-2. Saya mencari apa yang salah pada diri saya saat SD.
Setelah merenung, saya menemukan dua hal yang membuat saya tidak berprestasi saat SD. Gaya belajar dan passion. Gaya belajar saya adalah audio kinestetik. Cenderung tidak bisa diam dan lebh mudah menerima saat mendengarkan musik. Berbanding terbalik dengan kelas yang mengharuskan siswanya anteng dan tidak boleh ramai.
Saya ingat betul saat hapalan perkalian, orang tua saya meminta saya hapalan ala karaoke dengan suara dikerasin, sampai tetangga dengar. Jadi malu kalau salah. Ya, anak audio kinestetik, lebih cepat nangkap pelajaran kalau dia praktik langsung. Beda dengan anak visual yang tertib dan rapi. Asal sepi, bisa lihat guru yang menjelaskan, pelajaran langsung masuk ke otak. Kalau saya, harus gerak-gerak dulu biar tuh pelajaran mampir ke otak hehe.
Kedua, terkait passion. Saya merasa anak-anak penting untuk tahu passion mereka sejak dini agar mereka kaya pengalaman. Mencoba hal-hal sesuai passionnya dan semoga bisa bekerja sesuai passion kelak.
Dari hasil merenung ini, saya coba aplikasikan ke kelas. Awal tahun ajaran baru saya minta anak-anak mengisi angket gaya belajar. Mengapa? Agar saya bisa menyesuaikan cara mengajar dengan gaya belajar mereka, sambil perlahan mengarahkan ke gaya belajar seimbang.
Setelah itu “membuat hari merdeka belajar”. Mereka bebas mau melakukan apa saja sesuai dengan hal yang disukai. Awalnya agak sulit, karena sekolah pasti harus sesuai dengan prosedur dinas. Ada materi yang harus diselesaikan. Namun setelah mengotak-atik. Mulai dari menghitung jam pelajaran, membuat modul kegiatan. Saya menemukan formulanya.
Jadi satu minggu sekali, tepatnya di hari Jumat. Anak-anak bebas melakukan kegiatan yang disukai. Buat yang suka memanah ia membawa panah. Yang hobi memasak membawa peralatan masak. Ada juga yang suka robot, ke sekolah membawa bahan untuk dirangkai menjadi robot. Bagi yang ingin menjadi ilmuwan, ke sekolah membawa bahan percobaan. Buat yang suka game, saya arahkan untuk membuat game edukasi. Sampai pada siswa yang suka memotret, dia membawa kamera ke sekolah. Hari Jumat menjadi hari yang dinanti.
Lagi seru-serunya belajar sesuai passion, eee.. pandemi datang. Tidak ada lagi pertemuan tatap muka, semua harus tetap di rumah demi terhindar dari virus corona. Mau tidak mau, pengajaran harus dilakukan secara virtual di rumah masing-masing.
Akhirnya pembelajaran sesuai passionnya jarak jauh. Mereka mengirim video kegiatan. Misalnya saat presentasi passion di depan orang tua. Magang di tempat yang sesuai passion mereka, kagiatan amal sesuai passion, dan lain-lain.
Selama pandemi, kami tidak hanya belajar pelajaran sekolah, tapi juga melakukan kegiatan yang menyenangkan. Kasihan kalau sampai anak-anak bosan di rumah.
Dan agar ada kenangan terkait hal ini, ehm belajar pandemi dengan hati riang kami membuat buku bersama. Buku yang berisi kegiatan mereka belajar saat pandemi. Alhamdulillah buku anak-anak terbut dengan kertas full colour berisi tulisan beserta foto kegiatan.
Pentingnya Kompetensi Guru
Saat mendidik, saya berusaha menghilangkan trauma masa kecil. Saya tak ingin apa yang saya alami waktu kecil terjadi pada murid-murid saya. Karena itulah saya perlu belajar dan terus belajar. Bagaimana agar mereka merasa kalau sekolah menyenangkan.
Tak hanya itu, peningkatan kompetensi mutu pendidikan juga tercantum dalam pasal 8 UU NO 14 Tahun 2015. Meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Keempat kompetensi tersebut bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru.
Untuk mewujudkan kompetensi guru, tidak semata-mata menjadi tanggung jawab pemerintah. Namun bisa juga dalam bentuk sinergitas yang baik dari para pemegang stakeholder. Hal ini menjadi penting demi terciptanya pendidikan yang bermutu bagi para generasi penerus bangsa.
Karena itulah selain mengikuti seminar nasional guru berprestasi dari Kemendikbud dan aneka upgrade diri dari pemerintah, saya juga mencari fasilitas upgrade ilmu dari swasta.
Saat browsing tempat belajar online saya menemukan GuruInovatif.id . Kehadiran GuruInovatif.id bagi saya menjadi salah satu solusi cerdas agar guru dapat updates dan upgrade ilmu. Tidak hanya ilmu pedagogic tapi juga keterampilan dalam mengoperasikan teknologi.
Menjadi Guru Pembelajar Bersama GuruInovatif.id
Apa sih GuruInovatif.id ? GuruInovatif.id merupakan platform tempat guru belajar secara daring bersertifikat garapan HAFECS. Lembaga ini bertekad untuk mendorong transformasi pendidikan di Indonesia melalui peningkatan kompetensi pembelajaran para guru secara terukur dan terstruktur.
Jadi tidak hanya tempat belajar saja, tapi juga bersertifikat. Salah satu yang dicari guru dalam meningkatkan kompetensi. GuruInovatif.id seakan bisa menjawab permasalahan yang dialami oleh tenaga pendidik.
Di dalam GuruInovatif.id ada banya shortcourse yang ditawarkan. Saya ikut lebih dari 5 kali, baik yang berbayar atau yang gratis. Dan saya merasa banyak manfaat dari mengikuti event di sini. Ada banyak ilmu baru yang saya dapat dan bisa diterapkan ke anak didik di kelas.
Keunggulan GuruInovatif.id
Topik yang ditawarkan meliputi PCK, HOTS, Asessment, dan lainnya. Mengikuti isu pendidikan terkini. Guru tidak perlu khawatir lagi akan ketinggalan informasi pengembangan kompetensi yang sesuai dengan tuntutan zaman
Peserta akan belajar langsung kepada ahlinya
Setiap kursus dan webinar, baik yang free atau berbayar dilengkapi dengan sertifikat.
Pelatihan guru dapat diakses secara daring, kapanpun dan dimanapun. Ini tentu memberikan kemudahan bagi para guru, karena biasanya pelatihan bersertifikasi haruslah dihadiri secara langsung. Jadi kita mudah belajar dimana saja dan kapan saja. ada banyak jadwal dan materi yang ditawarkan
Harga yang ditawarkan cukup ekonomis. Tidak sampai membuat kantong menangis. Ada pula diskon dan potongan harga untuk masing-masing kelas. Bahkan banyak yang dapat diakses secara gratis.
Setelah mengikuti pelatihan, kita akan mendapat sertifikat berdurasi jam pelajaran sebagai bukti telah mengikuti program. Sertifikat ini berguna untuk Sertifikasi Guru dengan kata lain dapat kita gunakan untuk memperoleh angka kredit bagi PNS. Apalagi sertifikatnya dilengkapi dengan surat dan file presensi.
Sudah menjadi rahasia umum kalau PNS dituntut untuk selalu mengikuti program pengembangan diri setiap tahunnya. Pengembangan diri berupa diklat fungsional, yaitu kursus, pelatihan, dan penataran akan mendapatkan angka kredit 1 untuk durasi pelatihan 30-80 jam, angka kredit 2 untuk pelatihan 81-180, dst.
Sekarang kita bayangkan, di pandemic gini kta bisa belajar sambil rebahan trus dapat sertifikat. Mantap bukan?
Cara Daftar GuruInovatif.id
Untuk bisa mengakses kursus online pada GuruInovatif.id, teman-teman harus registrasi terlebih dahulu. Registrasi ini gratis dan sangat mudah,
masuk pada laman GuruInovatif.id, kemudian pilih Daftar Sekarang Gratis. Selanjutnya kamu tinggal mengisi data diri dan REGISTER.
Kata Mereka tentang GuruInovatif.id
Seperti yang saya ceritakan di atas, GuruInovatif.id sangat berperan dalam membantu saya belajar untuk meningkatkan kompetensinya. Ada banyak pelatihan yang dilakukan oleh HAFECS selaku penggagas GuruInovatif.id, baik online atau pun offline.
GuruInovatif.id hadir dengan kompetensi unggulannya, yakni “Teaching Mastery Framework (TMF)” membentuk guru inovatif, dapat melaksanakan fungsi pengajaran dan pendidikannya secara sistematis dan efektif.
Oiya, HAFECS sendiri telah dipercaya oleh lebih dari 50.000 guru dan pegiat pendidikan, 10.000 sekolah dan instansi, serta telah mengadakan sekitar 250 pelatihan di 300 kota. Luar biasa!
Cara ikut kelas GuruInovatif.id
- Membuat akun
Caranya sederhana, teman-teman cukup mengisi form yang ada di kolom pendaftaran. Pendaftaran akun free, tidak dipungut biaya sama sekali.
- Memilih kursus/kelas yang dibutuhkan
Setelah registrasi, silahkan masuk ke akun GuruInovatif.id dan bisa memilih berbagai Kursus Online dan Webinar yang bersertifikat.
- Melakukan pembayaran
Langkah selanjutnya pembayaran. Ini untk kelas yang berbayar ya, kalau yang free tidak perlu lanjut ke pembayaran.
- Mulai kursus
Setelah melewati tiga tahap di atas, sampailah kita ke tahap mengikuti kursus. Semangat belajar bapak ibu guru hebat.
- Fasilitas
Di sesi akhir, kita akan mendapatkan e-certificate berdurasi jam pelajaran sebagai bukti telah mengikuti serangkaian pembelajaran online dari GuruInovatif.id. selain itu kita juga akan mendapat e-modul, dan fasilitas lainnya berdasarkan kursus dan webinar yang diikuti.
Semangat updates dan upgrades ilmu wahai guru inovatif Indonesia. Jangan lupa pesan dari Om Andrew Targowski, “Setiap peradaban dibangun dari pendidikan,” dan kunci pendidikan ada di tangan guru. Jadi yuk semangat berinovasi!
32 Comments. Leave new
wahhh, infonya sangat menarik nih mb zie.
cara praktis menemukan pasion anak tu gimana ya?
makasih mb… cara praktisnya dengan pengamatan, wawancara, dan angket.
Angket saya berikan ke ortu dan anak. selanjutnya pendampingan
Pas tinggal di Makassar, aku dlu Sd pernah rangking 2 dr depan, pas pindah ke samarinda langsung jadi rangking 2 dari belakang, wkwkwk. Alasannya karena perbedaan persaingan. Semoga kelak guru semakin inovatif karena hadirnya guruinovatif.id ini ya
bagus banget nih infonya.
o ya mb zie, apa ada cara praktis untuk menemukan pasion pada anak?
makasih mb… cara praktisnya dengan pengamatan, wawancara, dan angket.
Angket saya berikan ke ortu dan anak. selanjutnya pendampingan
Keren ya anak anak bikin buku sendiri. Untuk guruinovatif.id moga makin banyak yang mendaftar
iya mb.. mantap anak-anak..
aamiin semoga banyak yg daftar
Masyaallah… mbak zie benar-benar guru berprestasi ya. Salut sekali dengan perjuangannya. Alhamdulillah ya sekarang sudah diangkat PNS meskipun anak-anak berat hati melepas bu gurunya. Semoga sukses selalu dimanapun berada ya mbak. Kayaknya aku harus kasih tahu teman-teman tentang platform guru inovatif nih
aamiin Ya Allah.. mksh doanya mb .. smg mb juga makin sukses.. aamiin
kayaknya rata2 anak Indonesia pernah jd korban bully di sekolah, baik oleh teman ataupun guru. dulu aku pengin banget jd guru, tapi makin tambah dewasa makin hilang minat. ya sudah, jadi guru utk anak2 aja, dg segala kelemahanku. semoga artikelnya menang ya, Mbak.
aamiin makasih doanya mb.. 🙂
Widiihh, kece nian ini blog ibu guru 😀
Semangaaatt, Mba Zie!
Aku selalu ngelihat ketulusan, dedikasi, dan loyalitas mb Zie sebagai guru.
Kereenn!
makasih mb nurul..
aamiin… mksh doanya
Membantu sekali infonya mbak. Emang bener sih jaman dulu guru kalau marah pakai “fisik” . Aku ngalamin dicubit, bahkan dipukul penggaris sama guru SD. Sampe sekarang kebayang galaknya kek apa 😅
wkwkwk.. sama mb saya juga pernah…
Halo bu guru Zie apa kabar? Pertama, blognya keren banget, menarik 😍 Lalu…aku salut dengan pengalaman dan cerita yang mbak bagikan di tulisan ini. Ternyata menjadi tenaga pengajar ga semudah yang dibayangkan. Untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi diperlukan seminar2 berserrifikat, pelatihan dll. Maju terus ya mbak 🤗
iya mb.. harus terus cari ilmu hehhe..
mksh sudah baca… makasih semangatnya 🙂
Masya Allah .. inspiratif, Mbak.
Ruginya sekolah2 tempat melamar dulu tidak menerima Mbak tapi memang sih rezekinya memang di tempat lain ya.
Saya suka guru seperti Mbak ini, yang berpikiran terbuka dan legowo … sukses Mbak … moga menang ya lombanya.
heheh.. iya mb rezekinya di tempat lain.. alhamdulillah
aamiin makasih doanya 🙂
Jadi keinget masa kecil. dulu awal kelas 1 sangat berprestasi terus makin lama makin menghilang ditelan bumi. Kisah perjalanannya bagus dan tetap semangat mengajar!
yapz.. terus semangat mb..
Keren ini idenya untuk membukukan karya anak-anak
jadi ada kenangan dan kebanggaan bagi mereka ya
Salut sama guru-guru yang kreatif dan inovatif begini
Sukses selalu bu guru
makasih doanya Mb ARni.. Mbak Arni juga kece.. semangat bu kepala sekolah..
Betul tuh kak, guru yang bagus bukan yang hanya memiliki gelar sarjana pendidikan saja, melainkan yang juga memiliki kemampuan yang baik dalam mengajar
iya mb.. terus belajar jadi guru yang baik nih.. mohon doanya..
Kisahnya mba menginspirasi sekali. Belajar dr peliknya masa kecil malah jadi bekal yaa biar nggak terulang lagi.
Saya setuju sekali, memang pekerjaan kita termasuk guru pun harus selalu mengupgrade kemampuan dan pengetahuannya. Guru inovatif ini bagus bgt utk mendukung peningkatan kemampuan guru nih. Semoga makin bnyk guru yg punya semangat juang dan belajar seperti mbak Zie nih..
iya mb terus belajar ini.. mohon doanya…
Miris saat membaca kisah masa lalu Mba saat SD. Sebenarnya nggak ada anak yang bodoh ya mba, hanya saja gurunya yang belum tepat. Beruntung sekarang sudah ada guruinovatif.id, jadi bakat dan passion anak terarah sesuai masing-masing anak.
iya g ada anak yg bodoh.. pasti masing2 anak punya kelebihan. gak mungkin Allah menciptkan makhluk gagal hehe
Platform yang menarik. Bagi seorang guru, inovasi juga perlu agar dalam mengajar tidak monoton dan mampu memotivasi siswa, bukan hanya mampu mendeliver materi pelajaran ya.
yuhuu.. bener kak
Berfaedah bgt ini infonya. Sejak pandemi , semuanya go online ya termasuk pembelajaran jadi guru dituntut untuk kreatif & inovatif.