Freeport, siapa yang tak mengenal nama ini. Keberadaannya di Papua menyumbang banyak cerita bagi sejarah tanah Papua. Tulisan kali ini saya akan bercerita kontribusi Freeport Indonesia untuk memajukan pendidikan masyarakat Papua.
Beberapa kali mengikuti acara pendidikan tingkat nasional saya bertemu dengan teman-teman guru dari Papua. “Salah satu masalah di Papua adalah pengembangan sumber daya manusia di Papua.” ujar teman saya dari Merauke. Sekolah yang belum layak terutama yang di pedalaman serta kemampuan baca tulis siswa yang jauh dari kriteria.
Saya sepakat, kemajuan pendidikan adalah salah satu kunci keberhasilan pembangunan di Papua. Sebaliknya ketertinggalan di bidang pendidikan juga menjadi penyebab ketertinggalan pendidikan di Papua. Yes, infrastruktur yang melejit tidak dibarengi dengan pengembangan SDM akan sia-sia.
PT Freeport Indonesia (PTFI) merupakan perusahaan tambang mineral afiliasi dari Freeport-McMoRan (FCX) dan Mining Industry Indonesia (MIND ID). Karena itulah salah satu program CSR PT Freeport terkait dunia pendidikan.
Kontribusi Freeport Indonesia untuk Pendidikan di Papua. Sejak tahun 1996 PTFI telah berkomitmen untuk menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk kepentingan masyarakat setempat melalui Dana Kemitraan PTFI untuk Pengembangan Masyarakat.
Lha dana Kemitraan ini dikelola dan disalurkan oleh sebuah organisasi yang bernama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK). LPMAK dikelola oleh sebuah Badan Pengurus dan sebuah Badan Musyawarah yang terdiri dari wakil-wakil pemerintah lokal, para tokoh Papua.
Dalam implementasinya, PTFI dan Biro Pendidikan LPMAK bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Mimika, Lembaga Pendidikan, Konsultan Pendidikan, dan mitra-mitra lainnya.
Sumbangsih bagi negeri yang telah diberikan oleh PTFI dalam bidang pendidikan bagi masyarakat Papua
-
Beasiswa bagi warga Papua
Menengok kesadaran akan pentingnya pendidikan di Papua, saya teringat dengan cerita teman guru di sana yang mengatakan banyak anak Papua yang ptus sekolah, sekolah harus dijemput guru, kelas 3 SD belum bisa baca, dan berbagai cerita lain. Jadi saat bacaa berita di website PTFI, yang mengatakan bahwa PTFI dan LPMAK sejak Tahun 1996 hingga tahun 2018 telah memfasilitasi 11.000 siswa dalam program beasiswa rasanya senang sekali.
Beasiswa ini diberikan untuk tingkat SD sampai dengan S3 dan secara rutin melakukan monitoring langsung ke sekolah-sekolah dimana para penerima beasiswa tersebut menempuh pendidikannya. Semoga dengan beasiswa ini, generasi Papua bisa memperolah pendidikan yang berkualitas dan tuntas.
Program beasiswa ini tidak hanya untuk pendidikan di dalam negeri tetapi juga di luar negeri. Pemberian beasiswa ini untuk memperluas kesempatan bagi warga Papua untuk memperoleh pendidikan terbaik yang pastinya akan bermanfaat bagi kehidupannya di masa mendatang.
-
Penyediaan buku bacaan di pedalaman Papua
Mendengar banyaknya anak SD di Papua yang masih belum bisa membaca, bahkan saat mereka di kelas 3 bahkan SMA yang belum lancar membaca. Di Papua membaca bukan menjadi kriteria kenaikan kelas. Dengan mau sekolah saja, itu sudah menjadi kabar gembira buat sekolah.
Karena inilah dibutuhkan buku untuk memotivasi dan merangsang kemampuan membaca mereka. Sebenarnya buu tidak hanya berfungsi untuk memancing kemampuan membaca, tapi juga bisa menambah wawasan mereka.
Betewe buku adalah barang langka dan mahal di Papua, sehingga tak banyak keluarga yang bisa memilikinya. Bantuan dari PTFI ini tentunya akan sangat bermanfaat bagi warga Papua
3. Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan penting sekali dilakukan, mengingat perempuan memiliki kemampuan yang bisa membantu suami untuk meningkatkan ekonomi keluarga. karena itulah PTFI memberdayaan perempuan Papua dan memberikan ketrampilan bagi ibu rumah tangga sehingga dapat berperan dalam meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini dilakukan melalui Koperasi Aitomona sejak tahun 2008. Lewat berbagai pelatihan seperti mengelola keuangan keluarga, menjahit sampai dengan membuat makanan dari bahan lokal di ajarkan agar dapat tecipta industri skala rumah tangga di masa yang akan datang.
4. Peningkatan Kapasitas Lembaga
di Papua ada banyak lembaga-lembaga yang mendukung pendidikan. Karena inilah PTFI terus berusaha dan mendukung lembaga-lembaga yang menjadi representatif masyarakat lokal dalam meningkatkan profesionalisme dan akuntabilitas pengelolaan dana program pengembangan masyarakat dari PTFI.
Melalui auditor independen dan pelatihan pembuatan laporan keuangan diharapkan dapat meningkatkan akuntabilitas lambaga, sehingga masyarakat yang menjadi sasaran program dapat mengetahui penggunaan dana tersebut dan konflik kepentingan pada kelompok-kelompok masyarakat dapat dihindari.
Lembaga-lembaga yang menerima dana program pengembangan masyarakat tersebut adalah LPMAK, Yayasan Tuarek Natkime, Yayasan Waartsing, Yayasan Yu-Amako, Yayasan Hak Asasi Manusia dan Anti Kekerasan (YAHAMAK) dan Forum MoU 2000.
Itulah tiga kontribusi Freeport Indonesia untuk Papua dalam bidang pendidikan. Semoga semakin banyak program lagi sehingga masyarakat Papua yang berkesempatan untuk meraih pendidikan. #FreeportIndonesia #NarasiDariPapua #MiningForLife
2 Comments. Leave new
Pasti nih warga papua banyak yang bersyukur karena keuntungan yang didapat dari freeport
Harusnya papua adalah provinsi terkaya yah karena kekayaan alamnya yang luar biasa. Tp smga skrg bisa dikelola dengan baik