Bocoran beberapa kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam
pemerintahan
pemerintahan
- Melarang Pejabat Negara Berdagang untuk Kepentingan Pribadi
“Kami berpendapat,
bahwa seorang Imam (pemimpin Negara) tidak pantas untuk berdagang. Begitu pula tidak halal
bagi seorang gubernur untuk berdagang di dalam wilayah kekuasannya. Karena
seorang Amir bila ia berdagang ia akan mudah melakukan monopoli dan membenarkan
perbuatan yang merusak Negara, sekalipun ia berusaha keras untuk tidak berbuat
demikian.”
bahwa seorang Imam (pemimpin Negara) tidak pantas untuk berdagang. Begitu pula tidak halal
bagi seorang gubernur untuk berdagang di dalam wilayah kekuasannya. Karena
seorang Amir bila ia berdagang ia akan mudah melakukan monopoli dan membenarkan
perbuatan yang merusak Negara, sekalipun ia berusaha keras untuk tidak berbuat
demikian.”
- Menolak suap dalam bentuk apa pun. ’
Umar berkata, ”Alangkah harum aromanya. Wahai
pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya
kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.”
pelayan, kembalikan apel ini kepada si pemberi dan sampaikan salam saya
kepadanya bahwa hadiah yang dikirim telah sampai.”
’Amr bin
Muhajir mempertanyakan sikap Umar tersebut, ”Wahai Amirul Mukminin, orang yang memberi hadiah apel itu tak
lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan
kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah Saw. juga menerima
hadiah yang diberikan orang lain kepadanya?”
Muhajir mempertanyakan sikap Umar tersebut, ”Wahai Amirul Mukminin, orang yang memberi hadiah apel itu tak
lain adalah sepupumu sendiri dan salah seorang yang masih memiliki hubungan
kerabat yang sangat dekat denganmu. Bukankah Rasulullah Saw. juga menerima
hadiah yang diberikan orang lain kepadanya?”
Umar bin Abdul
Aziz menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah
Saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah
suap.”
Aziz menjawab, ”Celaka kamu, sesungguhnya hadiah yang diberikan kepada Rasulullah
Saw. adalah benar-benar hadiah, sedangkan yang diberikan kepadaku ini adalah
suap.”
- Menolak
sistem kekhalifahan yang diwariskan secara turun-temurun.
Ja’unah
mengatakan, suatu ketika Abdul Malik bin Umar bin Abdul Aziz, putranya,
meninggal dunia. Umar memujinya. Lalu Ja’unah bertanya kepada Umar, ”Apakah jika dia masih hidup, kamu akan mewasiatkan agar dia menjadi
penggantimu?”
Umar menjawab, ”Tidak.”
mengatakan, suatu ketika Abdul Malik bin Umar bin Abdul Aziz, putranya,
meninggal dunia. Umar memujinya. Lalu Ja’unah bertanya kepada Umar, ”Apakah jika dia masih hidup, kamu akan mewasiatkan agar dia menjadi
penggantimu?”
Umar menjawab, ”Tidak.”
”Lalu mengapa kamu memujinya?” tanya Ja’unah lagi.
”Karena saya
khawatir, bila saya mengangkatnya, dia akan dihormati lantaran ayahnya
dihormati,”jawab Umar.
khawatir, bila saya mengangkatnya, dia akan dihormati lantaran ayahnya
dihormati,”jawab Umar.
Masya Allah… benar-benar pemimpin penuh inspirasi…
Penasaran dengan kebijakan beliau yang lain? Bagaimana kunci
sukses menjadi sukses dalam memimpin dan sukses dalam berbisnis ala Umar?
sukses menjadi sukses dalam memimpin dan sukses dalam berbisnis ala Umar?
Jawabannya ada di buku Inspirasi Bisnis
ala Sahabat Rosul (Fauziah Rachmawati)
ala Sahabat Rosul (Fauziah Rachmawati)
#nunggu terbit
# Inspirasi Bisnis ala Sahabat Rosul