Alhamdulillah tulisan saya dimuat di Malang Post hari Kamis 26 Maret 2015.
Semoga menyusul tulisan-tulisan yang lain. Aamiin
Semoga menyusul tulisan-tulisan yang lain. Aamiin
Panjang naskah untuk Malang Post minimal 850 kata, sekitar 5-6 halaman. Berikut naskah asli saya
Fauziah Rachmawati*
Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan anak-anak spesial. Anak
pertama memiliki kecerdasan di atas rata-rata dengan kacamata minus 8 di usia 6
tahun, anak kedua pendiam yang kurang gerak, dan anak ketiga jenius yang
memiliki kemampuan verbal dan performance kurang seimbang.
pertama memiliki kecerdasan di atas rata-rata dengan kacamata minus 8 di usia 6
tahun, anak kedua pendiam yang kurang gerak, dan anak ketiga jenius yang
memiliki kemampuan verbal dan performance kurang seimbang.
Setelah saya amati, anak pertama yang cerdas dengan kacamata minus
delapan sudah aktif bermain gadget di usia 3 tahun. Dia memiliki
kecerdasan gifted dengan gaya belajar visual. Karena ada masalah di
penglihatan, pendidik berusaha agar gaya belajar anak ini seimbang ke gaya belajar
audio dan kinestetik.
delapan sudah aktif bermain gadget di usia 3 tahun. Dia memiliki
kecerdasan gifted dengan gaya belajar visual. Karena ada masalah di
penglihatan, pendidik berusaha agar gaya belajar anak ini seimbang ke gaya belajar
audio dan kinestetik.
Anak kedua pendiam dan kurang gerak, tidak terbiasa bermain dengan
benda yang dianggapnya kotor, dan jarang melakukan kegiatan yang mengeluarkan
keringat.
benda yang dianggapnya kotor, dan jarang melakukan kegiatan yang mengeluarkan
keringat.
Sedang anak ketiga si jenius dengan kemampuan verbal dan
performance kurang seimbang, ia gemar sekali membaca dan suka bermain. Hanya saja
kurang mempunyai tempat dan perhatian dari orang tua.
performance kurang seimbang, ia gemar sekali membaca dan suka bermain. Hanya saja
kurang mempunyai tempat dan perhatian dari orang tua.
Contoh di atas hanya salah tiga dari masalah pada anak. Bila
diteliti lebih lanjut, bisa dipastikan ada beragam masalah yang terjadi pada
anak dan orang tua.
diteliti lebih lanjut, bisa dipastikan ada beragam masalah yang terjadi pada
anak dan orang tua.
Dalam wacana potensi akademik kita melihat ada persaingan serta sumber
daya yang memberikan pelayanan pada kebutuhan belajar anak bermasalah yang
masih terbatas. Satu calon siswa dengan calon siswa yang lain tumbuh dalam
budaya yang berbeda, dengan kondisi ekonomi yang sangat bervariasi, dan pada
gilirannya beragam peluang atau kurangnya peluang berjalan beriringan dengan persaingan
menemukan sekolah yang berkualitas.
daya yang memberikan pelayanan pada kebutuhan belajar anak bermasalah yang
masih terbatas. Satu calon siswa dengan calon siswa yang lain tumbuh dalam
budaya yang berbeda, dengan kondisi ekonomi yang sangat bervariasi, dan pada
gilirannya beragam peluang atau kurangnya peluang berjalan beriringan dengan persaingan
menemukan sekolah yang berkualitas.
Namun ada yang sedikit terlupa selain dari usaha memilih sekolah
terbaik untuk putra-putri. Sebagian
besar sekolah -khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)- sering menitik beratkan pada
calistung. Kini, kegiatan di TK menjadi pabrik belajar
untuk anak yang masih kecil, padahal dahulu para guru membicarakan wacana
perkembangan manusia di ranah pendidikan anak usia dini.
terbaik untuk putra-putri. Sebagian
besar sekolah -khususnya Taman Kanak-Kanak (TK)- sering menitik beratkan pada
calistung. Kini, kegiatan di TK menjadi pabrik belajar
untuk anak yang masih kecil, padahal dahulu para guru membicarakan wacana
perkembangan manusia di ranah pendidikan anak usia dini.
Kita lupa bahwa usia TK adalah usia bermain. Bermain adalah
pengalaman tanpa akhir. Ia memfasilitasi perkembangan fisik dan sensori motor
serta menciptakan kreativitas. Saat anak bermain, mereka memadukan muatan
majinasi dengan muatan dunia nyata. menggunakan cara kreatif menghadirkan
imajinasi secara spontan, baru, dan unik. Bermain juga mendorong pembelajaran
sosial, menciptakan landasan peran untuk melihat dunia sosial di sekitarnya,
dan menyesuaikan perilaku bermainnya dengan kebutuhan dan tuntunan teman
sebaya.
pengalaman tanpa akhir. Ia memfasilitasi perkembangan fisik dan sensori motor
serta menciptakan kreativitas. Saat anak bermain, mereka memadukan muatan
majinasi dengan muatan dunia nyata. menggunakan cara kreatif menghadirkan
imajinasi secara spontan, baru, dan unik. Bermain juga mendorong pembelajaran
sosial, menciptakan landasan peran untuk melihat dunia sosial di sekitarnya,
dan menyesuaikan perilaku bermainnya dengan kebutuhan dan tuntunan teman
sebaya.
Pada usia inilah, anak mengembangkan kemampuan motorik, soft skill, komunikasi, sosialisasi,
interaksi dengan teman, karakter, multiple
intelegency, dan kemampuan yang lain. Karena dikejar target persiapan
sekolah dasar, pendidikan di TK sering dipaksakan.
interaksi dengan teman, karakter, multiple
intelegency, dan kemampuan yang lain. Karena dikejar target persiapan
sekolah dasar, pendidikan di TK sering dipaksakan.
Memang tes yang didesain dengan baik bisa memberikan gambaran
cukup seksama. Namun hal ini hanya perkiraan yang minim tentang hal yang bisa
dipelajari siswa. Dengan kata lain, tes-tes cenderung mengukur kuantitas
informasi intelektual.
cukup seksama. Namun hal ini hanya perkiraan yang minim tentang hal yang bisa
dipelajari siswa. Dengan kata lain, tes-tes cenderung mengukur kuantitas
informasi intelektual.
Berbeda jika tes tersebut adalah observasi untuk mengetahui sejauh
mana kesiapan anak. Menjadi lebih baik lagi jika tes tersebut bukan tes
calistung, namun kemampuan motorik, kesiapan anak belajar, kemampuan
bersosialisasi, karakter, masalah belajar, dan aspek psikologis yang ada pada
anak. Ada banyak kasus anak mengalami masalah belajar saat duduk di SD. Salah
satunya karena belum siap belajar, bisa dari segi usia ataupun kemampuan.
mana kesiapan anak. Menjadi lebih baik lagi jika tes tersebut bukan tes
calistung, namun kemampuan motorik, kesiapan anak belajar, kemampuan
bersosialisasi, karakter, masalah belajar, dan aspek psikologis yang ada pada
anak. Ada banyak kasus anak mengalami masalah belajar saat duduk di SD. Salah
satunya karena belum siap belajar, bisa dari segi usia ataupun kemampuan.
Bila dianalogikan, ada anak yang belum mencapai usia berjalan,
tapi kita paksa berjalan. Biasanya kaki akan berbentuk O atau X. Menurut Dokter
Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof. Dr. R Soeharso Surakarta,
dr Anung B Satriadi biasanya balita yang berjalan lebih dini atau sekitar umur
delapan bulan mulai berjalan, beresiko
lebih besar terkena blount
disease. Blount disease
adalah ganguan pada tulang pertumbuhan karena ada beban mekanik pada tulang
tersebut.
tapi kita paksa berjalan. Biasanya kaki akan berbentuk O atau X. Menurut Dokter
Spesialis Ortopedi Rumah Sakit Ortopedi (RSO) Prof. Dr. R Soeharso Surakarta,
dr Anung B Satriadi biasanya balita yang berjalan lebih dini atau sekitar umur
delapan bulan mulai berjalan, beresiko
lebih besar terkena blount
disease. Blount disease
adalah ganguan pada tulang pertumbuhan karena ada beban mekanik pada tulang
tersebut.
Beragamnya masalah pada anak dan orang tua inilah yang membuat learning centre harus ada di
tengah-tengah kita. Learning centre merupakan wadah pusat pembelajaran untuk
semua kalangan yang membutuhkan pelayanan tentang konsultasi, pengembangan
diri, dan pelatihan soft skill mengenai pendidikan karakter positif.
tengah-tengah kita. Learning centre merupakan wadah pusat pembelajaran untuk
semua kalangan yang membutuhkan pelayanan tentang konsultasi, pengembangan
diri, dan pelatihan soft skill mengenai pendidikan karakter positif.
Learning
centre ini berisi para
praktisi program karakter positif dari berbagai disiplin ilmu, para sukarelawan
pendidikan karakter dari semua kalangan, dan seluruh tim yang dikontrak sesuai
dengan program.
centre ini berisi para
praktisi program karakter positif dari berbagai disiplin ilmu, para sukarelawan
pendidikan karakter dari semua kalangan, dan seluruh tim yang dikontrak sesuai
dengan program.
Tujuan learning centre ialah mejadi mitra pendampingan
program karakter positif bagi semua kalangan yang membutuhkan, pusat
pengembangan diri bagi semua mereka yang ingin meningkatkan kualitas diri,
tempat konsultasi, pendampingan, dan deteksi dini kondisi psikologis. Pendampingan program pendidikan karakter meliputi program
peningkatan mutu pembelajaran guru, kualitas belajar anak, dan kepedulian orang
tua.
program karakter positif bagi semua kalangan yang membutuhkan, pusat
pengembangan diri bagi semua mereka yang ingin meningkatkan kualitas diri,
tempat konsultasi, pendampingan, dan deteksi dini kondisi psikologis. Pendampingan program pendidikan karakter meliputi program
peningkatan mutu pembelajaran guru, kualitas belajar anak, dan kepedulian orang
tua.
Ada banyak layanan yang dapat diberikan, misalnya deteksi potensi
anak, upgrading pendidik, pembentukan
performa guru ideal dan berkarakter, program terapi, duta karakter sekolah,
pendampingan khusus tim pengendali mutu program karakter, positive camp, serta power of
mind and positive thinking.
anak, upgrading pendidik, pembentukan
performa guru ideal dan berkarakter, program terapi, duta karakter sekolah,
pendampingan khusus tim pengendali mutu program karakter, positive camp, serta power of
mind and positive thinking.
Jadi learning centre
tidak hanya untuk siswa, tapi juga guru dan orang tua. Siswa mendapat program karakter
sejak dini, orang tua dapat memberikan pendidikan terbaik selama proses
pendampingan di rumah, dan guru mampu membawa diri dengan baik di mana pun
berada, mengasah empati, tanggung jawab, jujur, serta berdedikasi tinggi. Dari learning centre ini akan ada rekam medis
siswa dengan segala aspeknya atau bisa juga disebut transkrip siswa.
tidak hanya untuk siswa, tapi juga guru dan orang tua. Siswa mendapat program karakter
sejak dini, orang tua dapat memberikan pendidikan terbaik selama proses
pendampingan di rumah, dan guru mampu membawa diri dengan baik di mana pun
berada, mengasah empati, tanggung jawab, jujur, serta berdedikasi tinggi. Dari learning centre ini akan ada rekam medis
siswa dengan segala aspeknya atau bisa juga disebut transkrip siswa.
Visi misi untuk semua kalangan dan mudah dijangkau ini membuat learning centre menjadi solusi bagi
masalah pendidikan yang belum tuntas. Ada satu kalimat bijak yang mengatakan bahwa
cara jadi terbaik untuk membantu anak-anak kita adalah dengan membantu banyak
anak. Harapannya learning centre ini melakukan yang terbaik untuk pendidikan
Indonesia di masa depan.
masalah pendidikan yang belum tuntas. Ada satu kalimat bijak yang mengatakan bahwa
cara jadi terbaik untuk membantu anak-anak kita adalah dengan membantu banyak
anak. Harapannya learning centre ini melakukan yang terbaik untuk pendidikan
Indonesia di masa depan.
*Pendidik d SD Islam As-Salam Kota Malang