Wisata Kota Batu 1D1N: Parade Bintang Hingga Warna-Warni Bunga – Bulan Januari 2020 alhamdulillah saya dapat voucher menginap. Pas nih buat ngumpul sama sohib. Saya pakai voucher ini di untuk menginap di area Batu. Lama saya pingin menikmati Kota Batu di malam hari. Belum keturutan karena nggak mungkin balik ke Malang tengah malam. Lha mumpung ada voucher, sekalian ambil area Batu.
Cari dan mencari, Alhamdulillah dapat penginapan yang dekat dengan alun-alun Batu, Masjid Taqwa, dan Masjid Jami’Batu. Kanan kiri penginapan penuh dengan kuliner. Alhamdulillah ke alun-alun Batu cukup jalan kaki.
Setelah penginapan deal, kami membuat rencana. Awalnya jalan bertiga. Saya, Mbak Ima, dan Mbak Mega. Tapi karena Mbak Mega berhalangan jadi berdua. Mbak Mega nyusul esoknya.
So, saya dan Ima nyusun itinerary perjalanan. Dimulai dari pulang kerja, sore hari. Setelah sholat Maghrib di Masjid Muhajirin, kami meluncur ke penginapan untuk menaruh tas. Lanjut ke destinasi tujuan.
Berikut iItinerary Wisata Kota Batu 1D1N Dimulai dari malam hari.
-
Alun-alun Kota Batu
Ada yang bilang, “tak lengkap bila ke Batu namun tak mampir ke alun-alun Batu”. Jadi destinasi pertama setelah sampai penginapan adalah alun-alun Kota Batu. Bukan karena tak lengkap itu seih, tapi lebih karena nih penginapan emang dekat. Saya dan Mbak Ima cukup jalan kaki untuk ke alun-alun Batu. Di sana kami makan malam dan menikmati kerlip lampu. Batu emang tak ada matinya. Sebagai alun-alun yang layaknya pusat dari daerah Batu, tempat ini selalu ramai pengunjung baik dari lokal maupun daerah lain.
Batu khas dengan buah apel, mungkin inilah yang membuat alun-alun Batu di desain dengan poros yang berbentuk tugu buah apel.
Beragam pedagang bisa kita temui di sini. Mulai dari makanan, baju, hingga aksesoris khas Batu Malang. Harga yang ditawarkan juga tidak terlalu mahal lo.
Tak hanya di itu, ada juga wahana bermain mulai dari untuk anak hingga dewasa. Mulai dari taman bermain, air mancur, bangunan berbentuk apel dan strawberry, bentuk hewan sapi, angsa, dan hewan lucu lainnya, serta bianglala.
Bianglala atau Ferris Wheel yang memiliki 17 kabin dengan berbagai macam warna adalah wahana yang terkenal d sini. Kita bisa menikmati pemandangan malam Batu dari sini.
Di alun-alun Kota Batu terdapat larangan mojok dan merokok. Jika ingin merokok, ada tempat khusus di sebelah timur dan utara. Buat yang masih bingung bisa ke pusat informasi di bangunan mirip strawberry. Dan yang ingin ke kamar mandi/toilet, bisa mencari bangunan berbentuk apel.
Pulangnya, jalan kaki juga. Sepanjang jalan ada aja lesehan buat nongkrong. Harus hati-hati kalau jalan di trotoar. Sesekali lewat pinggir jalan raya. Karena trotoar penuh dengan orang.
-
Bukit Bintang
Pulang dari alun-alun masih belum begitu malam. Kemana ya? Sayang banget nih kalau Cuma ke alun-alun. Udah di Batu euy. Kami memutuskan ke Bukit Bintang. Maunya sih di Paralayang, cuman kalau malam jalannya horor. Jadi cukup ke Bukit Bintang. Pemandangan di Bukit Bintang tak kalah menarik dari Paralayang.
Tempatnya sederhana, berupa bukit yang ada di pinggir jalan. Kita cukup membayar parkir saja, kemudian cari tempat duduk. Beberapa ada yang membawa tikar dan makanan. kami tidak membawa apa-apa, duduk beralaskan jas hujan.
Pemandangan kota nampak seperti parade lampu hias, kerlap kerlip bak bintang di langit. Alhamdulillah ngadem di situ beberapa menit cukup membuat tenang.
Selanjutnya kembali ke penginapan. Malam itu saya merasa keluar dari zona nyaman. Biasanya jam malam di Malang jam 21.00. ini jam 22.00 masih keluyuran. sekali-kali hehhe. Yes, bagi saya sekali-kali keluar dari rutinitas itu perlu. Agar hari-hari makin berwarna.
Keesokan harinya Mbak Mega datang ke penginapan. Kami main bertiga. Sebelum main, kami cari sarapan di emperan jalan arah Batu.
-
Sarapan di emperan jalan
Hari ini rencananya kami pergi ke wisata Flora Wisata Santerra De Laponte. Awal tahu tempat wisata ini adalah saat pulang dari Bumi Kitiran. Saat itu sudah sore, jadi tidak mampir. Lagi pula memang tidak masuk destinasi. Usut punya usut ternyata tempat wisata satu in termasuk salah satu destinasi wisata baru di Malang/Desa Pandesari, Kecamatan Pujon.
Sebelum ke sana, kami mencari sarapan yang searah dengan jalan ke Santera. Alhamdulillah dapet lesehan nasi pecel di pinggir jalan.
Teman-teman kalau mencari tempat makan yang di emperan jalan, usakan yang ada harganya. Si harga tercantum di mobil atau di daftar harga. Soalnya saya pernah kaget waktu di kasir. Harga nggak masuk akal. Tapi mau gimana lagi, makanan udah masauk perut. Masak tidak dibayar.
-
Flora Wisata San Terra De Lafonte
Alhamdulillah kenyang. Destinasi berikutnya adalah Flora Wisata San Terra De Lafonte. Kami melanjutkan motoran ke arah Pujon.
Alhamdulillah keturutan datang ke wisata dengan keindahan bunga yang begitu luas serta warna warni. Wisata yang baru buka tanggal 24 Desember 2019 ternyata menjadi destinasi popular. Buktinya kami bertiga tergoda untuk datang. heheh.
Tiket masuknya 25.000, dibuka dari pukul 07.00 sampai pukul 17.00. bisa sepuasnya keliling nih. Rata-rata pengunjung menikmati florawisata antara 2-3 jam.
Jika diamati dari namanya, tempat wisata ini pasti terkait dengan flora dan Eropa. Dan memang wisata ini menawarkan pesona keindahan kebun bunga yang indah beserta spot foto Instagenic.
Selain kebun bunga, tersedia juga spot foto yang keren berupa replika bangunan bergaya Belanda dan Korea. Ini menjadi daya tarik buat hunting foto. Belum lagi panorama alam yang tersaji di wisata ini benar-benar memanjakan mata. Tampak jelas pemandangan pegunungan yang indah.
Tak hanya itu di sini juga ada nuansa outdoor dan indoor yang nyaman buat rebahan. buat teman-teman yang ingin belajar pembibitan bunga juga bisa lo. Ada spot bibit bunga, ada ibu-ibu petani bunga juga.
Dari info yang saya terima, di sini bunga diganti tiap 3 bulan sekali. Tergantung dari musim bunga saat itu. Jadi ke sini berulang kali pun it’s oke. Karena pasti ada view yang berbeda.
Suasana alami khas perbukitan bisa kita rasakan adem, betah deh. Kita semua tahu bahwa Pujon berada di dataran tinggi yang terkenal dengan suhu udara yang bersih dan sejuk. Ditambah lagi dengan pemandangan alamnya yang indah, dan patut untuk dinikmati para pengunjung wisata ini. Klop deh, pemandangan dan udaranya sejuk benar-benar memanjakan liburan.
Buat teman-teman yang ingin ke sini jalurnya mudah dan strategis. Berada tepat di pinggir jalan utama jurusan Malang – Kediri. Di Jalan Trunojoyo, Jurangrejo, Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Jawa Timur
Harga Tiket Masuk Florawisata San Terra Pujon sebesar Rp 25.000 untuk orang dewasa, dan Rp 20.000 untuk anak-anak.
Untuk sewa kostum Hanbok dan kostum Meneer Belanda, harganya Rp 30.000 – Rp 50.000 per 30 menit.
Serta ada lagi biaya untuk setiap menikmati wahana permainan seperti Trampolin, Otopet, Smart Balance, Bumpercar, Robot dan lain-lain.
5. Wisata Kuliner
Puasamain, pastinya lapar lagi. Sebelum pulang ke rumah, kami mampir ke alun-alun untuk beli ketan Legenda dan susu sapi khas Batu.
Semalam tidak mampir ke ketan legenda karena ramai sekali. Alhamdulillah kali ini bisa tanpa antri panjang.
Kalau ke Batu jangan lupa beli oleh-oleh gaes. Ada banyak tempat beli oleh-oleh dengan harga yang ramah kantong.
Itu dia Wisata Kota Batu 1D1N, semoga bermanfaat. Sebenarnya ada banyak destinasi lain di Batu Seperti Coban Rais, Coban Rondo, Jatim Park, dll. Lainnya di tulisan berikutnya.