Hotel Riche: Hotel Heritage Peninggalan Belanda yang Terletak di Pusat Kota Malang – Selama di Malang saya paling cuma lewat depan hotel ini, nelum pernah masuk. Padahal udah pingin banget, gimana tidak lha tempatnya depan Sarinah dan alun-alun. Sebelah kiri Gramedia dan sebelah kanan Masjid Jami’. Kurang strategis apa coba? Jadi cukup nginep sini, teman-teman tinggal keliling icon Malang sambil jalan kaki. Alhamdulillah pekan kemarin diajakin teman blogger buat nginep. Ehm.. benar ya, apa yang menjadi doa bakal terwujud, entah itu kapan. Pastinya di saat yang tepat. Seperti jodoh #eh.
Kesan pertama saat masuk hotel ini adalah unik, klasik, dan sederhana. Iyes, saat yang lain berlomba membuat hotel dengan sekian lantai bak pencakar langit, hotel ini mempertahankan ciri khasnya, menjaga nilai sejarah di dalamnya.
Hotel Riche: Hotel Heritage Peninggalan Belanda
Ehm.. saya cerita sejarahnya dulu ya. Jadi hotel yang berarsitektur Belanda ini berdiri tahun 1933 wajar kan jika bangunannya tergolong ‘lawas’. Sebelum jadi hotel, bangunan tersebut awalnya merupakan asrama untuk para tentara Belanda. Pantas saat memasuki kamar demi kamar saya merasa semacam ada di asrama heheh.
Pemilik Hotel yang bertema ‘Heritage’ ini adalah seorang berkewarganegaraan Belanda. Dan entah bagaimana ceritanya, akhirnya dibeli oleh seorang pengusaha keturunan Tionghoa bernama Oey Pek Hong pada 1975. Oey yang mempunyai nama Prof Dr Juwana Hardjawijaja saat itu adalah jaksa tinggi di Kota Malang.
Untuk mengenang Kakek Oey, nama Oey dipakai sebagai nama café di hotel ini. Then lahirlah nama Café Oey.
Sampai sana saya bertemu teman-teman blogger, kami menginap di lantai dua hotel. Sambil menunggu semua datang, saya coba naik ke lantai 3. Dari lantai 3 nampak Sarinah, Gereja, dan Masjid Jami’ Malang. Tiga bangunan heritage di sekitar Hotel Riche yang juga merupakan hotel heritage.
![]() |
pemandangan dari lantai 3 Hotel Riche |
Fasilitas Hotel Riche
Setelah ngumpul kami keliling hotel ditemani Mas Rendra, Spv front office Hotel Riche. Kami melihat fasilitas yang ditawarkan. Mulai dari bagian depan yaks… ada recepsionist, café, dan ruang tamu. Lanjut bagian tengah, ada kamar yang direnovasi total, mulai dari lantai keramik putih hingga hiasan di dinding. Tampak seperti kamar modern dengan perabot bergaya minimalis, TV LCD, water heater dan AC.
![]() |
Mas Rendra, Spv front office Hotel Riche |
![]() |
recepsionist |
![]() |
Kafe Oey |
![]() |
Ruang Tamu |
![]() |
kamar di bagian tengah hotel |
![]() |
family room |
![]() |
bisa dipesan viaairy juga lo |
![]() |
kamar di lantai 2 |
Hotel ini mempunyai 52 kamar dengan berbagai tipe yang dilengkapi dengan kipas angin atau AC. Setiap kamarnya memiliki meja kerja, tempat duduk dan TV. Beberapa unit memiliki lemari baju dan teras pribadi
![]() |
bagian samping hotel, nampak tiap kamar memiliki teras |
Tak hanya menawarkan kamar yang nyaman tapi juga ada Gayatri Spa bagi tamu yang membutuhkan relaksasi setelah beraktivitas seharian. Kalau sampai hotel malam bagaimana? Tak perlu kuatir, Gayatri Spa buka sampai pukul 23.00.
![]() |
Gayatri Spa |
![]() |
Ruangan untuk spa |
![]() |
daftar harga Gayatri Spa |
Lanjut ngobrol di lantai satu sambil menikmati makan malam. Makan malam saat itu adalah nasi goreng. Jadi ingat ma lagu Nasi Goreng dalam Bahasa Belanda. Geef Mij Maar Nasi Goreng, sebuah lagu yang digubah oleh perempuan berkebangsaan Belanda bernama Louisa Johanna Theodora “Wieteke” van Dort.
Malamnya ngapain? Ketemu teman blogger itu tandanya begadang cerita sana sini, haha hihi rame-rame. Tak perku kuatir mau ngobrol dimana. Kita bisa nongki cakep di Angkringan Oey.
Angkringan Oey buka pukul 15.00-23.00 dengan menu masakan jawa dengan kisaran harga 7.000-15.000. terjangkau bukan? Angkringan Oey didesain dengan target pasar tamu luar. Jadi teman-teman yang tak sengaja lewat sini, boleh lo mampir. Tak perlu sungkan karena nggak nginep. Pas saya ke sana ada live music juga. Asyik dah diskusi sambil diiringi alunan live music.
![]() |
live music |
![]() |
Angkringan Oey |
![]() |
ngobrol santai |
07.00-23.00 dengan menu western dan Jawa. Kisaran harganya 15.000-54.000 dengan target market tamu yang menginap di hotel.
Bedanya dengan Café Oey apa? Jam buka, harga, dan menu makanan. Café Oey buka jam 07.00-23.00 dengan menu western dan Jawa. Kisaran harganya 15.000-54.000 dengan target market tamu yang menginap di hotel.
Salah satu pertanyaan saya saat di sini adalah mengapa Hotel Riche masih mempertahankan nilai heritage nya?
Alhamdulillah pertanyaan ini terjawab oleh ungkapan Bu Nur Erliana selaku Koordinator Hotel, “dengan mempertahankan bangunan heritage, ke depan anak-anak kita akan mengerti apa itu arti sejarah. Riche Heritage Hotel bangunan peninggalan Belanda dengan nilai arsitektur dengan era modern. Tata letak tepat di jantungnya Kota Malang dan keramah tamahan staff yang friendly.”
![]() |
dafrat harga Hotel Riche |